/0/6935/coverbig.jpg?v=df389149a8e65765fed487bb5b15ddde)
Farrel Aditama Effendi. Muda, tampan, dan kaya yang hobinya bersenang-senang. Dia selalu tampak ramah karena senyum tidak pernah lepas dari bibir merahnya. Berbeda dengan Fachmi, saudara kembarnya yang tampak kaku, keras, dan sulit didekati. Namun siapa sangka, bahwa seorang Farrel memiliki perasaan memiliki yang kental pada kakak kembarnya. Dia tidak rela Fachmi menikah karena baginya, Fachmi adalah belahan jiwanya, miliknya. Alhasil, Farrel selalu mengupayakan segala cara untuk menggagalkan rencana pertunangan Fachmi. Seperti saat ini, seorang wanita yang tampak rapuh dan lembut berusaha merebut Fachminya. Farrel tidak akan membiarkan hal itu. Dia akan menendang wanita itu jauh-jauh dari kehidupan Fachmi. Tapi bagaimana jadinya jika dirinya sendiri yang terjebak? Dia malah jatuh cinta pada wanita itu padahal dirinya sedang berpura-pura menjadi Fachmi. Apa yang akan terjadi jika wanita itu tahu bahwa lelaki yang selama ini menemani hari dan err...malamnya, bukanlah tunangannya? Bagian dari Trilogy of Love Chaser 1. Is This Love? (Farrel Aditama Effendi) 2. Since I Found You (Juan Keegan) 3. Accidentally Wedding (Fachmi Aditama Effendi)
Desah nafas dua manusia yang sedang bergumul di atas ranjang memenuhi penjuru kamar. Sesekali terdengar erangan dan pekik kenikmatan saat keduanya bergerak seirama dalam tarian sensual.
Keringat membasahi tubuh keduanya hingga membuat mereka tampak berkilau di bawah cahaya lampu. Begitu liar dan panas. Saling memagut dan mencecap dengan tubuh menempel erat, membuat ranjang besar itu tampak amat berantakan.
BRAK.
Sepasang pria dan wanita yang masih berada di atas ranjang menghentikan aksi mereka dengan kaget. Perhatian keduanya langsung tertuju ke arah pintu yang baru saja dibuka dengan keras.
"Fa-Fachmi?" wanita di atas ranjang yang masih berada di bawah himpitan seorang lelaki terbalalak kaget. Dia tidak menyangka bahwa kekasihnya akan datang ke apartemennya sekarang. Padahal lelaki itu bilang akan pergi ke luar kota selama satu minggu. Dan sekarang baru dua hari sejak kepergiannya.
"Oh, hai Kak." Berbeda dengan si wanita yang tampak ketakutan, lelaki di atas tubuhnya dengan santai menyapa lelaki yang dipanggil Fachmi lalu menjauh dari si wanita. Tanpa memedulikan ketelanjangannya, lelaki itu mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai lalu memakainya.
Wanita di atas ranjang yang kini wajahnya memucat segera menarik selimut lalu ia lilitkan untuk menutupi tubuh telanjangnya. Tergesa-gesa ia menghampiri Fachmi yang mematung di ambang pintu dengan mata berkilat tajam dan ekspresi dingin.
"Fachmi, jangan salah paham. Aku bisa jelaskan." Mata wanita itu berkaca-kaca. Dia mengatupkan kedua tangan di depan dada dalam posisi memohon.
"Aku beri waktu lima menit untukmu menjelaskan." Ujar Fachmi dengan nada yang bisa membekukan. Tatapannya tertuju lurus pada sang adik kembar yang masih merapikan pakaiannya sambil bersiul santai.
Wanita itu tampak lega. Otaknya langsung berputar cepat merangkai kata. "Saat Farrel datang, aku pikir itu kau. Kalian kembar identik hingga aku sulit membedakan. Dan dia-"
"Wow, pembelaan diri yang bagus!" Farrel memotong ucapan wanita itu sambil bertepuk tangan. "Seingatku kau langsung menyadari bahwa aku Farrel karena kau tahu betul Fachmi sedang ke luar kota." Lalu dia berbicara pada sang Kakak tanpa rasa bersalah. "Anggap saja dia jujur. Lalu Kak, apa kau yakin akan menikahi wanita yang tidak bisa membedakan kita berdua? Bisa saja setelah menikah dia menyerangku di sembarang tempat dengan alasan mengira aku adalah dirimu."
"Bajingan kau, Farrel! Kau yang menggodaku tadi!" wanita itu tampak ingin mencakar wajah penuh senyum milik Farrel.
"Aku tidak menyangkal, dan kau juga tidak menolak." Farrel menyeringai. "Ah, kau ini plin-plan sekali. Cukup gunakan satu alasan. Jadi yang mana yang benar? Kau mengira aku adalah Fachmi atau aku yang menggodamu hingga kau tidak bisa menolak meski tahu bahwa aku calon adik iparmu?"
Wanita itu tidak bisa berkata-kata lagi menghadapi sikap bajingan Farrel. Dia beralih pada Fachmi, memegang erat tangan lelaki itu. "Aku tahu dia adik kembarmu-"
"Anak kecil juga tahu setelah melihat wajah kami." Lagi-lagi Farrel memotong.
Wanita itu mengertakkan gigi tapi kali ini mengabaikan ocehan Farrel. "Ya, dia memang adikmu. Tapi apa kau masih lebih percaya padanya daripada aku setelah mendengar sendiri dia mengakui bahwa dirinya menggoda calon kakak iparnya dan masih berani berbicara santai seperti sekarang? Walau dia adikmu, dia adalah bajingan yang tidak bisa dipercaya."
Fachmi menunduk menatap jam di pergelangan tangannya. "Tepat lima menit. Sekarang giliranku bicara." Fachmi menyentak tangannya hingga terlepas dari genggaman wanita itu. Tatapannya yang sedari tadi fokus pasa sang adik kini beralih pada wanita yang berdiri di hadapannya. "Ada tiga hal yang paling kubenci. Pertama, berbohong. Kedua, berkhianat. Yang terakhir, menghina keluargaku. Dan kau telah melakukan semua yang kubenci itu.
"Katakan pada seluruh anggota keluargamu bahwa rencana pertunangan kita batal. Jangan ada yang datang padaku untuk memohon agar pertunangan ini dilanjutkan. Kecuali kalian ingin kupermalukan di depan umum." Selesai berkata demikian, Fachmi berbalik keluar dari kamar.
Farrel tampak senang mendengar sang Kakak membatalkan rencana pertunangan. Dia bahkan terkekeh geli saat mantan calon tunangan Fachmi menangis.
Mendengar tawa Farrel, wanita itu menoleh lalu melemparkan tatapan membunuh ke arah lelaki yang telah menghancurkan impiannya untuk bisa menikah dengan Fachmi Aditama Effendi, pengusaha muda, kaya, dan tampan.
"Sebenarnya apa yang kau inginkan? Aku tidak pernah berbuat salah padamu."
Farrel berkacak pinggang, masih dengan gaya santainya. "Sayangnya kau punya dua kesalahan. Pertama, tergoda olehku. Dan yang kedua," mendadak sikap cengengesan Farrel berubah. Matanya tajam dan ekspresinya jauh lebih menyeramkan dari sang Kakak. "Berusaha mengambil Fachmi dariku."
Wanita itu terbelalak mendengar penjelasan Farrel. "Kau menyukai kakakmu sendiri?" wanita itu menutup mulutnya tak percaya. Bukankah itu berarti Farrel mengidap brother complex dan penyuka sesama jenis?
Farrel tidak berusaha menjelaskan dan hanya mengangkat bahu. "Pernah dengar bahwa orang kembar itu memiliki satu jiwa yang terbagi? Begitulah aku dan kakakku. Kami adalah satu jiwa yang terbagi dua. Karena itu, tak akan kubiarkan siapapun merebut belahan jiwaku. Hanya aku yang boleh menerima seluruh perhatian Fachmi. Hanya aku yang akan menemani di sisinya."
Selesai berkata demikian, sikap menyeramkan Farrel berubah kembali. Seolah tadi ada sosok lain yang menempati raganya. Dia tersenyum seraya mengedipkan sebelah mata pada wanita yang memandangnya ngeri. Kemudian ia keluar kamar sambil bersiul pelan.
Ini bukan pertama kalinya Farrel menggagalkan rencana pertunangan Fachmi. Dia sama sekali tidak khawatir Fachmi akan membencinya. Kakaknya itu hanya akan memukulnya satu kali, tidak bicara selama seminggu, lalu hubungan mereka kembali seperti semula.
Apakah Farrel Gay?
Sama sekali tidak. Dia amat sangat normal. Dia sendiri akan bergidik ngeri jika harus membayangkan berhubungan badan dengan Fachmi.
Lalu apakah Farrel mengidap brother complex?
Tentu saja tidak. Dia sama sekali tidak keberatan sang Kakak menjalin hubungan satu atau dua malam dengan para wanita.
Lalu kenapa?
Farrel hanya tidak suka membayangkan Fachmi menikah lalu mencurahkan seluruh perhatian pada istrinya kelak. Dia ingin jadi satu-satunya yang diperhatikan dan dipedulikan Fachmi. Karena Fachmi adalah belahan jiwanya, miliknya.
---------------------
~~>> Aya Emily <<~~
Trauma mendalam membuat Nala Olivia harus kehilangan kemampuan berbicaranya. Dia yang semula hidup normal berubah menjadi wanita bisu akibat luka hati yang terus dipendamnya sendiri. Suatu hari, Aska Faresta-lelaki dari masa lalunya-muncul di restoran tempat Nala bekerja. Dan anehnya lelaki itu marah saat Nala tidak bisa membalas ucapannya seolah lelaki itu masih peduli padahal dia termasuk salah satu penyebab Nala membisu. Lalu apa jadinya hubungan mereka ketika Aska menyeret Nala ke rumah ibunya dan mengakui Nala sebagai istri? Mampukah Nala menjelaskan yang sebenarnya pada wanita paruh baya itu bahwa dirinya bukanlah istri Aska?
Syafira tak menyangka apartemen yang disewanya ternyata berhantu. Pantas saja harga sewanya sangat murah dan para tetangga bergidik ngeri saat tahu Syafira menempati apartemen itu. Tapi dia sama sekali tidak merasa takut. Hantu itu berwajah tampan dan membuat otak pengkhayal Syafira memikirkan berbagai adegan cinta. Hingga akhirnya dia benar-benar terjerat. Mulai merasa nyaman dengan kehadiran si hantu. Menikmati sentuhannya yang dingin. Rindu saat dirinya jauh. Namun perlahan kenyataan menghantam dirinya. Mereka berasal dari dua dunia yang berbeda. Akankah mereka terus bersama dan bahagia selamanya seperti dalam novel yang biasa Syafira tulis atau perpisahan tetap terjadi?
Aku tidak percaya pada takdir. Takdir hanyalah omong kosong agar manusia takut membuat pilihannya sendiri. Ketika aku mencintai dan memilihnya, maka tidak ada apapun yang bisa mencegahku (Juan Keegan) Juan adalah milikku. Dialah napasku, detak jantungku, dan hidupku. Kami saling mencintai. Tidak akan ada apapun yang bisa memisahkan kami, bahkan meski kami tidak mendapat restu dari ibu dan adik perempuannya. Apalagi dia, wanita yang tiba-tiba muncul dan mengacaukan semua rencana masa depanku dan Juan (Kirana Wakely) Aku tidak merebut Juan dengan sengaja. Dia yang datang padaku, mengisi kekosongan hatiku, lalu membuatku jatuh hati padanya tanpa sadar. Kau atau siapapun tidak berhak menyalahkanku. Salahkan takdir yang lebih memilihku sebagai pendampingnya daripada dirimu (Dahlia Risma Duma Nainggolan) It's not just about triangle love... Bagian dari Trilogy of Love Chaser 1. Is This Love? (Farrel Aditama Effendi) 2. Since I Found You (Juan Keegan) 3. Accidentally Wedding (Fachmi Aditama Effendi)
Fachmi tidak tahu apa yang menarik dari seorang Carissa Aldira Prayoga. Dia hanyalah gadis SMK dengan tubuh rata tak berlekuk. Sama sekali bukan tipe Fachmi dan dirinya yakin tidak merasakan hal konyol yang disebut ‘cinta’ terhadap gadis itu. Tapi selalu saja, mata Fachmi seperti ditempeli magnet saat gadis itu berada di sekitarnya. Dan dirinya semakin merasa terhibur karena Carissa seolah membencinya. Lalu suatu ketika, dengan asal Fachmi menawarkan pernikahan saat Papa Carissa—yang merupakan sahabat Papa Fachmi—mengeluh atas kelakuan gadis itu. Carissa tidak mengerti apa yang sebenarnya sang Papa pikirkan hingga dengan tega menikahkannya di usia semuda ini. Astaga, dirinya masih tujuh belas tahun! Usia di mana ia harusnya bersenang-senang. Dan yang lebih buruk lagi, calon suaminya adalah si tua Fachmi yang hobby main perempuan. Apa hidupnya bisa lebih mengerikan dari ini? Bagian dari Trilogy of Love Chaser 1. Is This Love? (Farrel Aditama Effendi) 2. Since I Found You (Juan Keegan) 3. Accidentally Wedding (Fachmi Aditama Effendi)
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"