/0/7797/coverbig.jpg?v=0709970bfecd1f5fe412002907769292)
Erina pikir dia bisa mengusir tutor baru itu. Namun yang dia alami malah membuat dirinya terikat dengan tutor baru itu.
***
Suara musik keras. Lampu temaram yang berkelap-kelip. Dentingan gelas wine. Goyangan pinggul di lantai dansa. Decakan bibir yang bertautan. Kehidupan malam yang penuh warna, meramaikan diskotik elit di pusat kota.
Semua orang terlihat menikmati malam ini dengan cara mereka masing-masing. Namun, sepertinya ada yang merana di tengah keramaian itu. Seseorang sedang mengeluh sendirian di meja bar dengan segelas anggur. Kepalanya terantuk-antuk seperti orang mengantuk. Sudah botol ke tiga dia habiskan seorang diri dengan kadar alkohol tinggi.
"Dasar brengsek!" Begitulah makian yang berulang kali keluar dari bibir kecilnya. Dia adalah seorang gadis dengan rambut pendek sebahu. Namanya Erina.
Setelah dikhianati oleh kekasihnya, dia datang ke diskotik dan memesan alkohol kadar tinggi. Kendati demikian, sudah beberapa pria mencoba menawarkan diri untuk menari atau menemaninya minum hingga tidur bersama -melihat penampilannya yang sangat terbuka, tidak sedikit mata pria yang tergoda. Namun tidak satu pun dari mereka mencuri perhatian Erina untuk pergi dari posisinya sekarang.
Erina mengenakan potongan baju yang sangat minim. Malah tidak bisa dikatakan sebagai pakaian kecuali mungkin seperti berbikini. Bagian atasnya tampak seperti bra namun dengan model yang seolah hanya menutupi cerinya saja. Dia memiliki semangka yang sangat bulat dan berisi. Barista di depannya menang banyak.
Perutnya rata dengan pinggang ramping. Sebuah rok mini menggantung di pinggulnya. Rok hitam yang terlampau pendek, sehingga hanya dapat menutupi setengah bokongnya dan memamerkan melon sintalnya yang mulus terlihat dari belakang. Apalagi saat dia bersandar malas pada meja bar, secara otomatis bokongnya menungging. Hal itu memberikan pemandangan menggairahkan bagi lawan jenis.
Tiba-tiba Erina beranjak turun dari kursi bar yang tinggi itu. Dia berjalan sempoyongan. Erina sudah mabuk berat. Sesekali dia menabrak orang yang dilewatinya dengan acuh.
Lalu seseorang menghadang jalannya. Seorang pria mesum yang sejak tadi memperhatikannya dari kejauhan. "Hey, cewek sexy, mau ikut denganku?" ujar pria mesum itu.
Erina tidak peduli dengan apapun. Dia hanya ingin pergi ke tempat yang lebih tenang. Jadi dia mengabaikan orang di depannya. Namun ternyata hal tersebut membuat pria mesum menjadi kesal. Lantas dia menarik tangan Erina ke sudut tembok. Erina didesak oleh tubuh besarnya yang sedikit gempal.
Pria mesum itu terkekeh senang. Pandangan matanya terpaku pada belahan dada Erina yang bulat. Erina mendorong badan pria itu, tetapi tenaganya tidak kuat. Tiba-tiba saja pria mesum itu menangkup dada Erina yang besar. Dia meremasnya dan memberi pijatan kasar. Membuat Erina mengeluh tak nyaman.
"Apa kau menyukainya?"
Erina tidak suka. Tetapi tubuhnya bereaksi sebaliknya. Dia menggosok-gosokkan kakinya. Erina sudah merasakan kehangatan di bawah sana. Tapi! Apakah dia akan melakukannya bersama orang jelek ini!!! Dalam mimpi saja! Seketika dia mendorong pria mesum itu sekuat tenaga sampai terjungkal. Kemudian Erina berjalan pergi.
Ketika dia sedang melenggang di koridor karaoke yang sepi, pintu di depannya tampak sedikit terbuka. Niatnya Erina hanya melewatinya dengan acuh sebelum lirikan matanya justru bergeser ke celah pintu. Sekadar mengintip sekilas, tetapi sesuatu di dalam ruang karaoke kecil itu membuat langkah Erina terhenti.
Erina terdiam di celah pintu dan mengamati dengan penasaran. Dia melihat pasangan pria dan wanita di ruangan kecil itu. Mereka berdua sedang asik bercumbu di mana si pria duduk di kursi sedangkan si wanita berjongkok di depannya.
Benda yang dimiliki pria itu lah yang telah mencuri perhatian Erina. Tatapan mata Erina hanya terfokus pada tongkat pria itu. Tampak jumbo. Sembari membayangkan bagaimana rasanya benda itu dimakan olehnya.
Sepertinya tidak mungkin bisa masuk ....
Secara sadar lelehan air merambat turun dari pangkal kaki Erina. Erina dapat merasakan dirinya bagaikan diguyur hujan sampai basah kuyup. Tiba-tiba saja matanya bertemu dengan mata pria itu. Sontak mengejutkan Erina yang bergegas pergi dengan wajah memerah.
Erina pergi dari klub itu lalu menghentikan taksi. Dia kemudian duduk di belakang kursi kemudi taksi. Taksi pun meluncur ke rumahnya. Diam-diam dia duduk dengan gelisah di kursi. Tubuhnya basah dan membuatnya merasa tidak nyaman.
Lantas dengan nekat dan hati-hati Erina melepas segitiga putihnya turun ke kaki. Dia melihat benda itu seperti kehujanan. Lalu dia menyimpannya di dalam tas kecil. Setelahnya dia sedikit membuka kakinya untuk membiarkan pendingin ruangan mengeringkan tubuhnya. Erina bersandar dengan nyaman. Tanpa sadar membuatnya ketiduran.
Supir membangunkan Erina. Memanggil-manggil namanya. Tetapi tidak ada sahutan dari Erina. Wanita itu tidur dengan sangat pulas. Karena agak kesal, akhirnya supir menekan klaksonnya dan membuat Erina terlonjak kaget.
Erina terbangun. Lalu dengan buru-buru memberikan uang pada supir. Erina membuka pintu dan melangkah keluar taksi.
Erina berjalan lunglai ke gedung apartemennya. Efek alkohol yang sangat berat membuat dia sempoyongan. Erina berusaha menjaga kesadarannya walaupun sedikit. Dia masuk ke lift yang kosong. Lalu lift terbuka lagi dengan seorang pria masuk.
Aroma parfum pria itu semerbak harum. Membuat Erina secara naluriah mengendus ke leher pria itu. Pria itu menoleh pada Erina dengan pandangan aneh.
"Nona? Ugh!" Pria itu mengibaskan tangannya saat tercium bau alkohol. "Anda mabuk berat."
Erina terkekeh garing. "Kau adalah tipeku," ujar Erina. Pria itu tampak tampan. Mengenakan hoodie hitam dan celana jeans selutut. Erina terus menggoda pria itu.
Belum lagi dengan pakaian seperti itu, Erina mengundang perhatiannya. Sehingga sedetik kemudian pria itu mendorong Erina ke dinding lift. Pria itu menangkup bagian belakang Erina. Tidak ada penolakan.
Erina setengah sadar saat mereka melakukan hal ini di dalam lift. Namun belum sampai jauh, pintu lift segera terbuka, dan pria itu memperbaiki penampilannya.
Beberapa orang berduyun masuk ke lift, sementara Erina sudah keluar lebih dulu. Pria ini ingin mengikutinya tetapi tertahan oleh sekumpulan orang-orang di sini.
Erina berjalan lunglai. Dia membuka pintu apartmentnya dengan nomor sandi. Kemudian masuk dan langsung melompat ke kasur. Dalam sekejap Erina tertidur dengan sangat pulas.
Ketika bangun di pagi hari, dia merasa sangat pusing dan berat kepalanya. Erina berjalan ke dapur untuk mengambil air dan meminum air dingin itu sampai habis segelas. Barulah kesadarannya perlahan kembali.
Erina merenggangkan tangannya ke atas. Kemudian berniat untuk mandi. Lantas dia melepas seluruh pakaiannya yang masih melekat, dan membiarkan tubuhnya mondar-mandir polosan. Toh tidak ada seorang pun di sini selain dirinya.
Dia masuk ke kamar mandi. Setelah cukup lama, Erina keluar dari kamar mandi dengan mantel handuk di tubuhnya. Lalu dia membuat roti panggang untuk sarapan meskipun jam menunjukkan waktu siang.
Dering telepon terdengar nyaring. Itu sedikit mengganggu ketenangan. Erina meraih ponsel itu dengan berat hati, dan mendapati nama asisten ayahnya menelpon. "Ada apa?" kata Erina dengan suara malas.
"Tuan Besar telah mempersiapkan keperluan nona untuk hari ini. Bahwa malam ini nona akan kedatangan tutor yang baru. Tuan Besar berharap anda tidak membuat ulah padanya."
Setelah itu sambungan ditutup sepihak oleh seberang sana.
Erina tampak muram.
***
Emily adalah gadis lugu yang lucu, sedangkan Evan adalah pria dewasa dengan aura maskulin yang memikat lawan jenis. Mereka bersama dalam ikatan saudara sebagai kakak dan adik. Suatu hari Emily dikejutkan dirinya tertidur di samping Evan tanpa busana!
[SISTER COMPLEX] "Dicintai begitu gila oleh kakak sulung adalah nasib naas bagi Cecillia." __ Aku pernah berharap untuk dicintai keluargaku. Tetapi aku tidak pernah berharap dicintai begitu gila oleh kakak sulungku yang setengah waras. "Kau milikku, Cecil." "Aku milik diriku sendiri!" Carlo menggeleng. "Kau milikku sejak dalam kandungan. Kau terlahir untuk ditakdirkan menjadi pasanganku. Aku mencintaimu dengan segenap jiwaku." Jiwamu sudah sakit, Carlo. "Jangan bodoh. Kau adalah kembaranku. Bukan milikmu," tegasku sudah berulang kali mengatakannya sampai terasa bosan.
Serene kabur dari perjodohan konyol, lalu terjatuh ke dalam galian tanah dan terbangun di dunia asing yang modern. Dominic tidak menyukai wanita, mendadak harus mengurus seorang gadis aneh di rumahnya.
Irena tidak pernah menyangka adik laki-lakinya memendam perasaan terlarang kepadanya.
Disuruh menikah dengan mayat? Ihh ... ngeri tapi itulah yang terjadi pada Angel. Dia harus menikah dengan mayat seorang CEO muda yang tampan karena hutang budi keluarga dan imbalan 2 milyar! Demi keluarganya, pada akhirnya Angel terpaksa menerima pernikahan itu! Tapi, ternyata mayat pengantin pria itu masih hidup! Apa yang akan terjadi selanjutnya? Baca sampai tamat yah, karena novel ini akan sangat menarik untuk menemani waktu santaimu. Salam kenal para pembaca, saya Yanti Runa. Semoga suka ya.
Please be awise. Mature Content. Harap bijak saat membacanya. "Regina Meizura Carlton sebenarnya sudah mati. Namun, tuhan memberikannya kesempatan kedua untuk membalas dendam* Bagaimana rasanya dikhianati oleh suami, adik, ibu tiri dan juga ayah yang selalu memihak pada mereka. Hingga kematian merenggut Regina dan kesempatan kedua kali ini dia tidak akan melewatkan kasih sayang dari Axel Witsel Witzelm.
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
Kedua orang yang memegangi ku tak mau tinggal diam saja. Mereka ingin ikut pula mencicipi kemolekan dan kehangatan tubuhku. Pak Karmin berpindah posisi, tadinya hendak menjamah leher namun ia sedikit turun ke bawah menuju bagian dadaku. Pak Darmaji sambil memegangi kedua tanganku. Mendekatkan wajahnya tepat di depan hidungku. Tanpa rasa jijik mencium bibir yang telah basah oleh liur temannya. Melakukan aksi yang hampir sama di lakukan oleh pak Karmin yaitu melumat bibir, namun ia tak sekedar menciumi saja. Mulutnya memaksaku untuk menjulurkan lidah, lalu ia memagut dan menghisapnya kuat-kuat. "Hhss aahh." Hisapannya begitu kuat, membuat lidah ku kelu. Wajahnya semakin terbenam menciumi leher jenjangku. Beberapa kecupan dan sesekali menghisap sampai menggigit kecil permukaan leher. Hingga berbekas meninggalkan beberapa tanda merah di leher. Tanganku telentang di atas kepala memamerkan bagian ketiak putih mulus tanpa sehelai bulu. Aku sering merawat dan mencukur habis bulu ketiak ku seminggu sekali. Ia menempelkan bibirnya di permukaan ketiak, mencium aroma wangi tubuhku yang berasal dari sana. Bulu kudukku sampai berdiri menerima perlakuannya. Lidahnya sudah menjulur di bagian paling putih dan terdapat garis-garis di permukaan ketiak. Lidah itu terasa sangat licin dan hangat. Tanpa ragu ia menjilatinya bergantian di kiri dan kanan. Sesekali kembali menciumi leher, dan balik lagi ke bagian paling putih tersebut. Aku sangat tak tahan merasakan kegelian yang teramat sangat. Teriakan keras yang tadi selalu aku lakukan, kini berganti dengan erangan-erangan kecil yang membuat mereka semakin bergairah mengundang birahiku untuk cepat naik. Pak Karmin yang berpindah posisi, nampak asyik memijat dua gundukan di depannya. Dua gundukan indah itu masih terhalang oleh kaos yang aku kenakan. Tangannya perlahan menyusup ke balik kaos putih. Meraih dua buah bukit kembarnya yang terhimpit oleh bh sempit yang masih ku kenakan. .. Sementara itu pak Arga yang merupakan bos ku, sudah beres dengan kegiatan meeting nya. Ia nampak duduk termenung sembari memainkan bolpoin di tangannya. Pikirannya menerawang pada paras ku. Lebih tepatnya kemolekan dan kehangatan tubuhku. Belum pernah ia mendapati kenikmatan yang sesungguhnya dari istrinya sendiri. Kenikmatan itu justru datang dari orang yang tidak di duga-duga, namun sayangnya orang tersebut hanyalah seorang pembantu di rumahnya. Di pikirannya terlintas bagaimana ia bisa lebih leluasa untuk menggauli pembantunya. Tanpa ada rasa khawatir dan membuat curiga istrinya. "Ah bagaimana kalau aku ambil cuti, terus pergi ke suatu tempat dengan dirinya." Otaknya terus berputar mencari cara agar bisa membawaku pergi bersamanya. Hingga ia terpikirkan suatu cara sebagai solusi dari permasalahannya. "Ha ha, masuk akal juga. Dan pasti istriku takkan menyadarinya." Bergumam dalam hati sembari tersenyum jahat. ... Pak Karmin meremas buah kembar dari balik baju. "Ja.. jangan.. ja. Ngan pak.!" Ucapan terbata-bata keluar dari mulut, sembari merasakan geli di ketiakku. "Ha ha, tenang dek bapak gak bakalan ragu buat ngemut punyamu" tangan sembari memelintir dua ujung mungil di puncak keindahan atas dadaku. "Aaahh, " geli dan sakit yang terasa di ujung buah kembarku di pelintir lalu di tarik oleh jemarinya. Pak Karmin menyingkap baju yang ku kenakan dan melorotkan bh sedikit kebawah. Sayangnya ia tidak bisa melihat bentuk keindahan yang ada di genggaman. Kondisi disini masih gelap, hanya terdengar suara suara yang mereka bicarakan. Tangan kanan meremas dan memelintir bagian kanan, sedang tangan kiri asyik menekan kuat buah ranum dan kenyal lalu memainkan ujungnya dengan lidah lembut yang liar. Mulutnya silih berganti ke bagian kanan kiri memagut dan mengemut ujung kecil mungil berwarna merah muda jika di tempat yang terang. "Aahh aahh ahh," nafasku mulai tersengal memburu. Detak jantungku berdebar kencang. Kenikmatan menjalar ke seluruh tubuh, mendapatkan rangsangan yang mereka lakukan. Tapi itu belum cukup, Pak Doyo lebih beruntung daripada mereka. Ia memegangi kakiku, lidahnya sudah bergerak liar menjelajahi setiap inci paha mulus hingga ke ujung selangkangan putih. Beberapa kali ia mengecup bagian paha dalamku. Juga sesekali menghisapnya kadang menggigit. Lidahnya sangat bersemangat menelisik menjilati organ kewanitaanku yang masih tertutup celana pendek yang ia naikkan ke atas hingga selangkangan. Ujung lidahnya terasa licin dan basah begitu mengenai permukaan kulit dan bulu halusku, yang tumbuhnya masih jarang di atas bibir kewanitaan. Lidahnya tak terasa terganggu oleh bulu-bulu hitam halus yang sebagian mengintip dari celah cd yang ku kenakan. "Aahh,, eemmhh.. " aku sampai bergidik memejam keenakan merasakan sensasi sentuhan lidah di berbagai area sensitif. Terutama lidah pak Doyo yang mulai berani melorotkan celana pendek, beserta dalaman nya. Kini lidah itu menari-nari di ujung kacang kecil yang menguntit dari dalam. "Eemmhh,, aahh" aku meracau kecil. Tubuhku men
Setelah menikahi akhwat cantik yang lama diidam-idamkan, pria milyarder itu merasa sangat bahagia. Mereka menikmati kehidupan rumah tangga yang bahagia, meski baru seminggu. Namun, ada satu hal yang membuat sang istri merasa terganggu. Suaminya mempunyai kebiasaan yang cukup mengkhawatirkan. Hampir setiap saat, suaminya meminta jatah. Sebelum tidur, saat menyiapkan makanan, bahkan saat mereka sedang santai di ruang keluarga. Sang istri merasa kewalahan. Dia tidak pernah menyangka bahwa suaminya begitu rakus akan kepuasan duniawi. Suatu hari, ketika sang istri sedang memasak di dapur, sang suami mendekatinya dan mulai merayunya. "Sayang, ayo kita berduaan sebentar di kamar," bisik suaminya, sambil mencium leher istri. Dengan wajah merah padam, sang istri mencoba menolak. "Aku sedang memasak, nanti saja ya, Sayang," ujarnya lembut. Namun, suaminya tidak terima penolakan. Dia semakin mendesak, bahkan mulai meraba tubuh sang istri. "Aku tidak bisa menahan nafsu ini, Sayang," desahnya. Akhirnya, sang istri menyerah pada desakan suaminya. Mereka pun bergegas ke kamar untuk melampiaskan hasrat mereka. Sang istri merasa kewalahan menghadapi keperkasaan suaminya yang mencapai 27cm. Dia merasa tubuhnya terlalu lemah untuk mengimbangi nafsu suaminya yang tidak pernah habis. Setelah berhubungan intim, sang istri terkapar lemas di tempat tidur, sementara suaminya bangkit dengan senyum puas