ranting-ranting pohon menari-nari itu membuat Hanaya bergidik. Lelaki berpakaian
dian ia meringis kesakitan, memegang lengan kiri yang kini sudah dibalut perban rapi. Sadar bahwa i
n medis itu meyakinkan Hanaya kalau ia sedang berada di rumah sakit. Kepa
ergegas masuk ke kamar saat mende
i kepala dan dadanya lalu bertanya "Anda siapa? L
ucap Lung mencoba menenangkan. Saya m
dak menemukan jawabannya. Kepalanya
hat ketakutan di wajah Hanaya, Lung mundur beberapa l
ikir lebih baik membawamu ke sini. Apakah masih sakit?" tanya Lung mencoba mendekati Hanaya. Ia
ncam. "Anda salah satu dari mereka buk
? Maksudnya
al saya 'kan! Lebih baik saya mati!" Sigap Hanaya mencoba menarik sela
ut melihat hal yang dilakukan Hanaya. Namun, tetap menc
engan kami hari ini? Kami akan beran
auh dari dirinya itu dari ujung kepala hingga kaki. Kemeja berwarna biru muda dengan dasi senada,
hat Hanaya yang mel
pak Lung menemukan adik di hutan sebelum malam gela
menatap Lung yang
sekitar sana. oh ya, Saya Handi Sastra Lung, saya mengawasi beberapa pekerja saat itu. Saat ingin beristirahat, s
rasa lega di hatinya saat tahu bahwa mereka adalah orang-o
. Terima kasih sud
Ruangan 5x5 meter berdinding serba putih dengan satu ranjang dan fas
*
tu, Naya?" tanya Lung penasaran sambil menga
saya." Tangis Hanaya pecah. Berkali-kali ia menenangkan diri, menarik napas kemudian mencoba menjelaskan lagi. "Orang tua saya hanya petani sawit, Pak. Beberapa bulan belakangan harga sawit jatuh, sehingga kami
lelaki di depan Hanaya kini memandang penu
saya antar," ucap Lu
iri, Pak. Terima kasih, maaf sudah merepotkan. Nanti jika saya punya uang, saya akan
ri ini. Saya ingin mengantar Han
, maaf, saya tidak tahu kalau kamu seorang muslim. dengan wajah yang oriental, siapa pun mungkin bisa salah mengartikan. Maaf, jika sa
ngung memulai kata dari mana, sedangkan Lu
*
p Lung mempersilahkan Hanaya untuk t
? Kenapa ke sini?" jawab Hanaya penuh curiga. Tubuhny
mu, Nak. Saya yakin istri saya khawatir, jadi baiknya sebelum mengantar, s
aman bunga yang sangat terawat. Air mancur kecil dengan desain simpel di tengah-tengah taman membuat sua
hat kaget saat mendapati Lung sudah berada di depan pintu sambi
malam seperti yang dijelaskan Lung ia tidak bertemu
u pulang dari rumah sakit. Papi mau antar ke rumahn
Hanaya dari ujung
pagi, Bu.
an kepalamu?
nya tangan say
apa ditutu
"Saya seorang muslim, Bu. Jadi rambut termasuk aurat yang tidak bisa
a tidak salah?" Teriak Mega
i pintu seperti ini." Lung segera merangkul istrinya d
a saat hingga seorang pembantu rumah tang
h, Bu," ucap
saya," ucap pembantu itu samb
kemana, Pi?" ujar B
naya ke rumahnya, Mi. Tap
empak. Keduanya terkejut dengan j
dnya,
Saya sudah pikirkan ini sejak semalam, Mi. Tinggal Hanaya apakah mau
Terima kasih sudah menyelamatkan hidup saya, saya akan catat dalam buku hidup saya. Suatu hari saya akan membalas kebaikan, Bapak. Tapi, i