img Hanaya  /  Bab 2 Sebuah Permintaan | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Sebuah Permintaan

Jumlah Kata:1273    |    Dirilis Pada: 13/12/2022

ranting-ranting pohon menari-nari itu membuat Hanaya bergidik. Lelaki berpakaian

dian ia meringis kesakitan, memegang lengan kiri yang kini sudah dibalut perban rapi. Sadar bahwa i

n medis itu meyakinkan Hanaya kalau ia sedang berada di rumah sakit. Kepa

ergegas masuk ke kamar saat mende

i kepala dan dadanya lalu bertanya "Anda siapa? L

ucap Lung mencoba menenangkan. Saya m

dak menemukan jawabannya. Kepalanya

hat ketakutan di wajah Hanaya, Lung mundur beberapa l

ikir lebih baik membawamu ke sini. Apakah masih sakit?" tanya Lung mencoba mendekati Hanaya. Ia

ncam. "Anda salah satu dari mereka buk

? Maksudnya

al saya 'kan! Lebih baik saya mati!" Sigap Hanaya mencoba menarik sela

ut melihat hal yang dilakukan Hanaya. Namun, tetap menc

engan kami hari ini? Kami akan beran

auh dari dirinya itu dari ujung kepala hingga kaki. Kemeja berwarna biru muda dengan dasi senada,

hat Hanaya yang mel

pak Lung menemukan adik di hutan sebelum malam gela

menatap Lung yang

sekitar sana. oh ya, Saya Handi Sastra Lung, saya mengawasi beberapa pekerja saat itu. Saat ingin beristirahat, s

rasa lega di hatinya saat tahu bahwa mereka adalah orang-o

. Terima kasih sud

Ruangan 5x5 meter berdinding serba putih dengan satu ranjang dan fas

*

tu, Naya?" tanya Lung penasaran sambil menga

saya." Tangis Hanaya pecah. Berkali-kali ia menenangkan diri, menarik napas kemudian mencoba menjelaskan lagi. "Orang tua saya hanya petani sawit, Pak. Beberapa bulan belakangan harga sawit jatuh, sehingga kami

lelaki di depan Hanaya kini memandang penu

saya antar," ucap Lu

iri, Pak. Terima kasih, maaf sudah merepotkan. Nanti jika saya punya uang, saya akan

ri ini. Saya ingin mengantar Han

, maaf, saya tidak tahu kalau kamu seorang muslim. dengan wajah yang oriental, siapa pun mungkin bisa salah mengartikan. Maaf, jika sa

ngung memulai kata dari mana, sedangkan Lu

*

p Lung mempersilahkan Hanaya untuk t

? Kenapa ke sini?" jawab Hanaya penuh curiga. Tubuhny

mu, Nak. Saya yakin istri saya khawatir, jadi baiknya sebelum mengantar, s

aman bunga yang sangat terawat. Air mancur kecil dengan desain simpel di tengah-tengah taman membuat sua

hat kaget saat mendapati Lung sudah berada di depan pintu sambi

malam seperti yang dijelaskan Lung ia tidak bertemu

u pulang dari rumah sakit. Papi mau antar ke rumahn

Hanaya dari ujung

pagi, Bu.

an kepalamu?

nya tangan say

apa ditutu

"Saya seorang muslim, Bu. Jadi rambut termasuk aurat yang tidak bisa

a tidak salah?" Teriak Mega

i pintu seperti ini." Lung segera merangkul istrinya d

a saat hingga seorang pembantu rumah tang

h, Bu," ucap

saya," ucap pembantu itu samb

kemana, Pi?" ujar B

naya ke rumahnya, Mi. Tap

empak. Keduanya terkejut dengan j

dnya,

Saya sudah pikirkan ini sejak semalam, Mi. Tinggal Hanaya apakah mau

Terima kasih sudah menyelamatkan hidup saya, saya akan catat dalam buku hidup saya. Suatu hari saya akan membalas kebaikan, Bapak. Tapi, i

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY