g yang sangat tinggi dan besar. Gedung serba putih itu punya penjagaan yang sangat ketat. Masih di depa
leh beberapa security-nya. Jika dirasa sudah aman, para tamu yang datang ke se
Pak?" tanya Hanaya saat melih
anyak bicara. Hanaya, mengikuti kemana Pak Handi berjalan samb
mu akan mendapatkan sekolah yang terbaik dan menurut say
g sama dengannya. Naya yang terlihat ragu akhirnya mengikuti, walau masih menjaga jarak
, anak saya pun juga akan disekolahkan di sini." Lung memperhatikan setiap sisi bangu
dirikan dari jaman Belanda dulu. Ruang kelasnya juga masih sama, satu ruangan untuk beberapa murid saja dan di
dulu yang begitu khas. Pintu-pintu dan jendela yang terlihat kokoh itu dibuat sangat tinggi dan lebar, tidak ter
a budaya, agama dan kebiasaan pribadi. Kita bisa banyak belajar kalau yang berbeda itu kadang lebih baik. Jadi, kamu akan tahu kenapa saya menginginkanmu menjadi anak angkat walau kita beda keyakinan." Jelas Lung dengan mata berbinar-binar.
kut berdiri menatap Lung
tidak suka sekol
h menengah atas, Hanaya pernah bercita-cita bersekolah di Asian Library school. Namun, keinginan itu cepat-cepat ia hapus karena p
juga ingin menyekolahkan anaknya di sekolah agama seperti pesantr
rang kaya, Pak." Hanaya menunduk se
ah lain tidak bagus. Semua sekolah punya tujuan yang sama bukan? Yaitu untuk mencerdaskan dan
i, P
Kamu kebera
Lung yang menyadari segera m
ini adalah hadiah Bapak untukmu. Semoga kam
" ucap Hanaya menya
*
ni, Hanaya melangkah menuju ruang pe
uduk di meja yang sudah ditentukan. Orangtua yang m
cara pribadi dari pihak sekolah kepada murid yang bersangkutan. Hanaya m
Teriak Lung dari sisi kiri,
gepalkan tinjunya dan menga
ibuk mencari asal suara ke kiri dan ke kanan. Namun, ia
kang," ucap lelaki it
kembali membalikan badan, me
ah diam saja," ucap lelaki itu sambil mencol
Tidak sopan, kamu!" teriaknya hingga
kedua tangan dan menaruhnya di wajah serta sedikit
. Lalu, menarik kursinya sedikit maju un
sudku baik. Aku hanya ingin berkenalan. Boleh?" Lelak
menatap ke belakang dan berkata, "H
tangan, menatap satu sama lain dan mengatakan nama masing-masin
elaki bernama Candra. Rasanya, tidak perlu dil
ei, apa ada orang di depan sana
elalu pantang menyerah mengganggunya. Hingga terdengar
i. Ruangan ini digunakan untuk pendaftaran dan wawancara
orang guru bertubuh gendut dengan kaca mata tebal. Perlah