daun-daun dan ranting pohon yang melambai ditiup angin. Cicit burung sudah berganti dengan bunyi kumbang malam, sayup-sayup desau an
rinya yang terus mengeluarkan darah. Cairan merah itu terus mengalir di
ucapnya lirih
li ia mulai menggaruk jidat, pipi, lengan dan kakinya bergantian. Nyamuk-nyamuk hutan kini meraja, kulit putih nan be
amu? Janga
t dengan kedua telapak tangan agar deru napas yang tidak teratur karena lelah berlari itu tidak terdengar oleh le
akan kutemukan gadis kecil, jadi jangan membuang wakt
nya nanti. Tidak menutup kemungkinan binatang penghuni hutan itu cepat atau lambat akan menerkamnya jika i
a lelaki hidung belang. Tolong selamatkan hidupku, Tuhan," bisi
rdengar samar-samar. Teriakan-teriakannya kini ikut hilang terbawa angin. Tuh
yang semakin terdengar jelas. Kodok dan binatang hutan lainnya kini le
*
kesehatan dalam bekerja adalah hal yang paling penting. Besok kit
a lapangan yang hadir ser
mengemasi barang pribadi untuk dimasukan ke dal
da supervisor bawahan Lung yang sedang memperha
, P
dah beres nanti kabari saya. Saya ingin ke sana sebentar
seorang lelaki berusia empat puluh tahun. Bertahun-tahun menjabat sebagai manajer perusahaan yang sangat kompeten di bidangnya. Ia dikenal sebaga
ka'. Langsung terjun ke lapangan untuk melihat proses pekerjaa
besar yang terlihat berumur tua berdiri kokoh dengan daun yang menjuntai hampir menyentuh tanah itu membuat Lung ingin mendekatinya. Di Kiri kanan pohon tersebut penuh dengan tanaman sawit warga sekitar yang sudah dip
ri pagi. Suara minta tolong terdengar samar-samar di telinga, lelaki bertubuh besar itu kini berdiri untuk mendengar suara itu leb
orang?" Lung berteriak,
lam. Suara minta tolong itu semakin terdengar jelas, Lung semakin mempercepat
rtemu. Hanaya, yang terkejut oleh kedatangan seseorang yang t
stikan dengan suara yang ha
saat bersamaan Hanaya terlihat takut melihat Lung yang men
Kamu siapa? Jangan
kulai lemas tak berdaya. Dengan cepat Lung memindahkan tubuh Hanaya ke pangkuannya. Mata Lu
waban atas doa-doaku pada
berkaca-kaca. Secepat yang ia bisa Lung melangkah menyusuri jalan yang t
ang tidak diragukan lagi, ia sama sekali tidak hilang di telan hutan. Namun, yang membuat Ni
ntu aku! Bawa gadis ini dan sege
Hanaya masuk ke dalam mobil. Setelah dipastikan tidak ada yang
bersahut-sahutan dan menyeramkan. Beruntung Hanaya bertemu L
seksama. Mata sipit dan rambut lurus yang hitam legam, serta kulit putih bersih
yang mulai basah, Lung mengganti saputangan itu
pan Lung pada gadis itu membuat Nico haru. Mereka baru bertemu, namun untuk Lung yang merindukan seorang ana
gadis ini jadi anakku
ut, padahal baru saja terlintas di
di, tidak usah dihiraukan." Lung,