api dia sudah berduaan dengan kembang desa itu,
kota lagi asik pacaran
iak Mamak me
ju peternakan ayam dibelakang rumahnya tempa
r Mamak manggil," kata Luhut yang terganggu
au menyuruh sarapan. Namun, ternyata kamu disini menikmati sarapan bu
aka bisa dipastikan satu
nyum lembut selembut sutra
ai seperti ini," ucap Mamak pada Naina dengan suara yang cukup lem
eratan. Itung-itung ini pelajaran se
a tampak Naina be
amak mau masuk dulu." Mamak berbalik
tua itu ter
uat orang tua malu." Mamak berkata
ak," kata Luhut santai karena memang i
a Mamak tidak melihatmu mencium si Nai
ah kini sudah berdiri tegak, berkacak pingg
amil," kata Luhut santai belum
il tapi, kalau nafsumu menjal
tua itu sudah
atu yang membuat orang tua malu," ucap Luhut tulus dari hati yang pa
a sudah berjanji maka t
ar janji yang diucap Luhut akan jatuh sakit sampai tak bi
datang melamar. Aku tidak bisa membiarkan kalian berdua seperti
apak merencanakan pern
bih dulu melamar putrinya me
tapi, alam berkata lain tiba-tiba saja terj
uat keluarga Nain
ih itu kompak. Binar-binar kebahagia
ina jangan khawatirkan orang tuamu.
mak beranjak pergi tapi,
. Mamak tidak berbohong 'kan," ucap Luh
astian yang
ak tahan dengan bau kandang ayam ini."
lupa daratan," gerutu Mamak
idak pernah tidak dimabuk asmara
n depan akan melamar Naina membuat keduany
udah hampir sepuluh tahun akhirnya akan
luk dihadapan sang preman kampun
*
r. Air mata yang hanya keluar beberap
emikirkan nasib yang memb
. Pria yang mengucapkan
kemiripan wajah dengan Monang serta takut akan mu
ngan Pemberani & Uliana Azharah'. Namun, yang mengucap janji dihad
in! Uli tidak mungkin
a berkeliaran dikampung ini lagi. Lalu bagaimana na
Bila perlu dia akan ikut ke kota den
uami Uli dihadapan Tuhan sudah
ndi. Sekilas melirik jam y
Arya berada di ruangan lembab it
uatu dengan suaminya membua
i berjalan kearah
Tok
il lagi setelah tak mendap
ya dengan suara
ma sekali?
sanmu!" te
Sepertinya suami dari U
han. Entah apa yang dikhawatirka
wasi jika berad
tempat tidur tidak ada juga tanda-tanda
a harus membaringkan tubuhnya lagi.
mimpi tiba-tiba saja ia dikagetkan
keluar dengan wajah begitu segar, butiran air y
u menggoda. Uli menggelengkan kepalany
Arya yang melihat gel
jawab U
seharusnya jangan menolak tadi," ucap
irinya sendiri bahwa dia akan menuruti perka
panggil
Arya sediki
itu. Aku sedang ingin bicara
kamu katakan?" t
mata. Kita bicara
ak bicara d
ri kemarin Abang mau meli
ta beli pancin
Uli. Seingatnya semalam dia dan suam
u sudah patah
tanya Uli menger
. Tadi pagi aku tidak sengaja mendudukin
ribu untuk benda itu kemarin. Sekarang
u. Bukan uangmu.
erah
e toko itu lagi untuk m
dulu," ucap Uli berj
hitungan Arya sudah terhenti karena ter
akan sabun mandi ku