g sebahu tersebut. Badannya yang ramping berjalan dengan tegap. Su
umunan orang-orang. Terlihat tidak sabaran saat
elah banyak diketahui orang. Sehingga sudah biasa baginya untuk di
Tolong jaga
rus beringsut menghadapkan tubuhnya pada tangan yang telah menarikn
ni. Lepaskan aku,
ja kalau bicara," kata pria
. Namanya adalah Juan Tigor. Panggil saja Juan. Sejak dulu Jua
dalah sahabatnya. Mana bisa dia me
paskan aku," kat
ak kalah sengitnya, Juan masih menggenggam tangan Xenia dengan k
mau belanja. Jangan ga
ing jatuh dari sudut mata kirinya. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa it
n halangi aku," k
karena dilihat oleh banyak orang. Juan segera melepaskan
tubuhnya. Dia ngeloyor pergi begitu saja. Suara der
. Dia memegangi kepalanya yang tidak saki
k akan mau menemani Xenia berbelanja. Juan merasa bodoh ka
t deretan perhiasan di meja kaca. Tak lama kemudian, Xenia mema
eberapa kali melewati orang yang mendesuskan kelakuan Xenia. Mer
bikin malu sa
di dekat Xenia. Juan memperhatikan wajah Xenia ya
hatku seperti itu,
ak banget,"
an Juan. Dia merasa senang dan puas karena bisa menan
menemani, kamu boleh pulang s
dengan keras. Seketika itu juga X
dat. Tadi siapa yang suruh tem
h kamu ke sini," kata Xenia sambil mengu
arang yang Nyonya pesan
perhiasan berwarna merah. Pelayan wanita terseb
ur saya masih dua puluh lima tahun.
kata pelayan w
layan wanita tersebut. Xenia segera membuka kotak dan melih
cash aja,"
kata pelayan wanita tersebut masih den
kakinya terkilir. Dia hampir jatuh ke bawah, untung saja Juan seger
jalan hati-ha
i-hati. Salah lantainya
ia menatap ke arah wajah Juan yang sedang
k lantainya yang di
ngan membanta
ah kasir. Pelayan wanita yang membawa kot
Ada banyak yang mau aku omongin sama kamu," kat
jatuh lagi. Jalannya pel
ey!" bal
menuju ke kasir. Dia langsung membayar semua
alah terlihat puas sekali bisa membeli perhiasan sore ini. Xenia m
dalam kantung belanja. Setelah itu, kantung belanja tersebut
berbelanja di sini,"
ma," kat
sosok Juan. Namun tidak dia temukan. Rupanya Ju
ak. Dia sebal karena Juan sekarang jadi seenakny
menemukan Juan. Dia mengembuskan napas. Dia
epon Juan. Setelah ketemu, dia langsung memencetnya. Dia
ngkat oleh Juan. Namun yang terjadi justru seba
al. Dia memaki dalam hati. Dia langsung pulang begitu saj
perhiasan. Padahal dia sudah menghabiskan waktu dua
ng. Dia merasa kurang untuk berbelanja. Hasratnya masih belum te
ghela napas. Dia berjalan menuju ke arah mobil dan segera masuk ke dalam. Dia berhenti sejena