ma beli minuman langsung
ita langsung masuk saj
masuk ke dalam kedai Liliput. Setibanya di dalam kedai, Xerio
chiato," kat
lau Xerio hendak menanyakan
Aku mau pesan minuman
k," bala
angsung melangkah pergi. Dia menuju ke d
Caramel Macchiato, ya," uja
gu sebentar," kat
wanita. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya pesanan Xerio pun telah siap
ibu saja semuanya,"
pada pelayan wanita tersebut. Karena uang pas, Xerio la
h," ujar pel
ma," kat
ampiri Xenia kembali. Setelah tiba di hadapan Xenia, Xe
lama nggak," ujar Xerio sa
a. Kedua matanya kemudian me
ita pulang. Keburu dic
wab Xeri
diikuti oleh Xerio di belakangnya. Mereka berdua kemudian sama-sam
in motornya. Tak lama setelahnya, motor Xerio langs
waktu lama, akhirnya mereka sampai di depan rumah. Xeri
alam bagasi. Setelah itu, mereka berdua
, mereka langsung disamb
a kalian berdu
al. Dia sudah menduga bahwa mamanya akan
akanan dan minuman
sekali,"
Ini perasaan sudah s
jam kalian nggak balik-
engar ujaran mamanya. Setelah mengendikka
afkan kami, M
kali jangan diulang
a," bala
enuju ke ruang makan. Setibanya di ruang makan, mereka langsung me
i terasa nikmat dan menggiurkan. Terlebih karena cita rasa cu
kita beli ini t
banget rasanya
Ini mah sudah enak
anannya dan mengunyahnya dengan penuh kenikmatan. Selang t
Enak," ka
rasa yang enak. Cumi pedas ditambah minuman dari Lilipu
melihat ke arah Xerio yang sedang menyanta
saja. Sambil dinikmati gi
elihat Xerio yang langsung memandang k
dinikmati makann
nasinya yang masih segunung. Sembari makan, Xerio memikirkan sesuatu hal
ke perusahaan kosmet
dikkan bahu dan memandang ke arah Xerio yang s
belum itu, aku mau pergi ke rumah
rgi ke rumah Juan?
n maaf lah, apala
Dia lalu meminum Caramel Macchiatonya seme
gusirnya. Padahal dia sudah rela melu
Kakak nggak ingin menegurmu. Kakak ingin
takannya padaku kalau Kakak sudah tahu p
ngan datang ke sana dengan
anya. Dia mengerti apa ya
embeli oleh-oleh. Sekalian mau
merasa tidak asing lagi dengan kebiasaan kon
bangkrut lama-lama karena kebiasaan kamu perg
aan Xerio yang menyindirnya dengan ker
a nantinya juga melamar kerja. Di sana Xe
agi dan lagi. Begitu terus se
ah di telinga siapa saja yang mendengar. Melihat Xeni
nang sekali hari
anpa beban. Aku bisa bebas melakuka
njadi wanita yang lebih b
a cepat-cepat. Dia menolak ujaran Xer
a-masa seperti ini. Nanti ada waktunya
k lama kemudian, dia lang
gi. Pusing lama-lama mengikuti ja