rkan ke pundaknya, nampak sedang makan den
g-geleng kepala melihat kelakuan putrinya itu. Ia m
perempuan gak boleh gitu
angkat satu kaya gini. Lagian Zo
mau mendengarkan nasehatnya sama sekali. Mata pria itu terara
itu dan merapihkannya hin
ajaran Rasulullah. Rasullullah memerintahkan bagi seorang wanita untuk melebarkan jilbabnya agar menutup seluruh tubuh mereka. B
Balasnya mer
h." Seorang laki-laki tampan berperawakan tingg
n ih." Kesal Zora d
au kalo kemarennya kamu pulang di anterin cowok." Celetuk Aldan. Sontak Zora
t. Apa iya Putri nya sampai nekad melanggar larangan
n dengan hati dongkol. Matanya menatap
matanya masih bisa terlihat dengan
espati membuat Zora kag
takutan melihat Papahnya semarah itu. Makanan yang awalny
un datang dan mengelus pundak san
Zora pulang di anterin cowo
Respati semakin memuncak dengan tatapan mengar
an kamu untuk berbohong, kan?" Jantung Zora s
i Zora akhirnya,Respati dengan nad
akhirnya Ia pun mengumpulka
" Balas
siapa
ac
ng.
ya, semakin membuat emosi Respati tak stabil.
tindakan Respati barusan. Terut
ak akan membuat masalah sebesar ini, Ia fikir Papahnya hanya akan memarahi Zora ringan d
man sekelasnya saja. Tapi Aldan benar-benar terkejut dengan pengakua
ini baik-baik." Nasehat Almi merasa tak tega melihat san
i mengusap dadanya pelan sambil me
kan dari mulut Respati hingg
h kecolongan. Papah minta Maaf." Respati menunduk dengan rasa bersa
an yang selama ini selalu di wanti-wanti nya untuk tidak
jenis secara berlebihan apalagi sampai menjalani hubungan haram semacam pacaran. Sedangkan kini
am. Tatapannya sangat mengintimidasioleh ada penolakan lagi untuk mamah dan Papah tempatkan kamu di pesantrennya
santren... Zora mau di rumah aja." Zora
rmakan rasa kasihan lagi. Kali ini I
ikahkan kamu dengan
ah mana bisa?" Almi menatap
n kalian juga sepupu jauh. Jadi sah-sah saja kalo Pa
ora sambil memegangi tangan Ma
menarik tangannya membuat Z
k, mau gak mau Papah akan menikahkan kamu dengan Emir. Biarkan dia yang mem
ekolah masa mau di nikahin." Zora kini
ikah dengan Emir." Zora berdecak malas dengan pil
besok Papah ke rumah Om Razka dan meminta putranya untuk
sama Kak Emir, Zora masih sekolah Pah. Lagia
nya Respati lagi. Dengan berat hati
kata Almi kali ini
iya