img My Absurd Ning  /  Bab 3 Suara Imam | 14.29%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Suara Imam

Jumlah Kata:2993    |    Dirilis Pada: 04/12/2024

gucap salam. 2 orang santri yang berada di dalam kamar asra

Ning." Kata mereka mempersil

ru buat kasur yang kosong. Kenalin ini Zora temen baru kalian."

Salam kenal y

a Ma

ra merasa cukup senang karena teman sekamarnya t

dan mengelus pundaknya. "Ka

e arah Zora aneh. Menyadari sebuah kesalahan da

ng." ulangnya

lik dulu ya. As

aikum

lai mengajak Zora berbincang-bincang. Mereka menany

gapi pertanyaan-pertanyaan mereka dengan baik, t

a. Zora tak menyangka jika akan mendap

ora tak suka dengan tempat i

sama Ustadzah Almi tau istrinya Ustadz Ares pengajar

Bisa gawat kalo sampe mereka tau. Karena memang wajah Zora benar-benar mirip denga

itu

uakba

uakba

Zora mengucap hamdalah setengahnya karena

siap-siap sholat Ashar

lalu ketiganya pun bergant

e ponpes ini lumayan mahal bayarnya. Jadi kualitas toiletnya pun berbeda karena di sini s

orang pada 1 kamar. Sebenarnya jika di pikir-pikir lagi pondok Al-anam itu enak

k betah dan jika ada pilihan lebih memilih

id dan bersiap-siap untuk memulai sholat

k Zora terdiam mendengar suara sang Imam. Ras

t sholatnya tak khusyuk. Ia pun kembali fokus dan mendengarka

man setelah selesai sholat. Zora pun

eluar masjid untuk kembali melakukan aktivitas sor

Ifah sambil memperhatikan seorang laki-laki berk

Maudy. Ifah pun langsung

h laki-laki yang sedang Ifah perhatika

aja yang sedang memperhatikan sepupunya itu, tapi semua santriw

a baru ngeliat cowok ganteng aja. Padahal menurutnya s

pura-pura tak tau agar a

ata-rata suka sama dia. Selain dia ganteng dia juga berp

r, eh dianya malah dingin banget. Sekalinya ngomong paling.....

pa?." Tan

sampe cenat cenut nih ati. Tapi.... Ternyata Gus Emir Cuma

Tawa Zora

kenapa si pada suka s

menemukan seorang santriwati yang tidak menyukai Emir. Apalagi Zora

Ra?" Tanya Ifah sambil menang

memutar bola matanya malas seraya me

karena baru satu biji ini ada seorang s

ata Maudy dan keduanya berhormat ba

ng." Ifah membuat sound dengan mu

Zora menyudahkan ke frea

yata sama saja seperti Ifah

Zora dengan kesal seraya me

*

di ponpes Al-anam. Dan pagi ini juga pe

Aliyah tempatnya nanti menuntut ilmu. Beberapa santri yang

terlihat kemana-mana, tidak memakai ciput pula. Berbeda dengan para santriwati yang lain, hijab mer

u? Gak pernah liat orang cantik ya?'

nampak Ifah dan Maudy sedang b

gnya gitu amat." Ifah menepuk jidatnya dan g

reka berdua pun menghentikan jalan dan memperhat

-tiba saja langkahnya terhenti saat seorang l

pi laki-laki itu ikut bergeser ke kanan menghalangi

dongak ke arah laki-la

menyadari bahwa yang menghalangi

abnya." Ucap Emir dingin

alas gadis itu sambil m

r bola matanya malas. Ia hampir akan pergi melewati Emi

amnya dengan pandangan masih

p wajah datar Emir

benerin." Zora pun berlalu pergi ke

dan geleng-geleng kepala. Ia pun

tian para santri terutama santriwati. Mereka semua

dang dengan mata melotot. Mereka panik karena Zo

nah menegur langsung melainkan mengadukan sang santriwati kepada

Sesampainya di toilet, merekapun akhirnya dapat menemukan Zora

ake kerudung. Sampe di tegur git

Balas Zora

ang rempong-rempong panjang kaya kalian." Ifah dan

ak pasangin."

n hijab. Mula-mula Ia melepas hijab yang Zora kenak

keluar karena Zora tak mengenakan ciput. Setelah itu barulah Maudy me

." Puji Maudy dan d

iput biar rambut kamu gak

ke kelas."

as apa btw?

PA-3." Zora mena

a gak sek

k kelas be

IP

a saling memandang

ahat nanti

ke

pergi keluar toilet menuju kelasnya yang berlawana

a. Ia pun masuk dan mengucap salam. Ternyata belum ada g

mperhatikannya dengan sinis. Hal itu sonta

is menghampirinya sam

a?" Tanyanya denga

ak suka dengan dua orang gadis di depannya yang n

t si!" Ledekn

nggaran sampe-sampe di tegur sama Gus Emir." Zor

a santriwati baru gak usah ke geeran hanya gara-gara Gus Emir mempe

tiba-tiba matanya tak sengaja menatap ke arah jendela

tkan oleh gadis pembully untuk memfitnah orang yang terbully. Tapi, karena ini

gadis itu ia membuat keduanya bingung.

ati baru. Saya gak tau apa-apa tapi, kalian tega-tega nya ngefitnah saya kaya gini."

is segala! Dasar cewek caper!" Zora menun

andang dan melotot terkejut mende

a Dar." B

g Ustadz pun mendekat ke arah Leha d

alah surprise... Papahnya nya sendiri yang kebetulan hari i

kita lagi kenalan

engata-ngatai seperti tadi?" Dara dan Le

Respati keluar

an awas kamu! Sedangkan Zora yang di tatap hanya tersenyu

ati, Zora mengedarkan pandangannya ke

Zora menjadi takut. Takut mereka akan membencinya karena telah

k heboh sambil bertepuk tangan dan diikut

merasa aneh dan bingung. Ia pikir mereka memihak pada ke 2 gadis tadi,

iba-tiba ada yang

a semua disini emang sejujurnya udah enek sama tingkah sok queen mer

"Orang kaya gitu emang mesti di kasi pelaja

nama aku Via.

e Z

Zora." Zora tersen

ara dingin itu dan mendapati seorang laki-lak

atanya lentik, bahkan hidungnya pun mancung. Ternyata bukan Zora saja yang mengagumi ketampanan

ru bangun dari bangku itu dan pergi kembali ke bangkunya.

Zora tanpa berkata apapun dan langsung membuka buku untuk di

nya selain bangku ini. Tapi, tak ada. Tak ada bangku yang

ini gue tempatin dulu bangkunya soalnya gak ada yang

alasnya tanpa menatap Zora

?" laki-laki itu berd

" seorang guru ma

wab para murid seren

a seperti itu. Emir di perintahkan untuk menggantikan Respati me

. "Zora, Raden. Kalian kenapa duduknya berdua seperti it

ang kosong lagi." ja

para muridnya dan memperhatikan sa

menatap Emir seolah menyataka

n Zora duduk dengan laki-laki bernama Raden

rdo'a dulu sebelum

*

benar bosan karena tak ada handphone yang bisa Ia mainkan. Juga tak ada teman yang menem

angan dengan mata terpejam. Dan tak lama

antin yang di tempati Zora dan mereka

ak

kup keras hingga membuat Zora ya

Zora merasa marah

duk di sini?" Zora melebarkan ma

mua' batin Zora merasa tak nyaman de

" Perintah ga

p sinis ketiga gadis itu. "Kalo Gue gak

Nia menuding Zora sambi

Gina sambil memperhatikan

i masalah?" Zora terkeke

a tersenyum smirk

ora. Tapi, Zora dengan sigap menarik t

pun. Seketika semua mata pengunjung kantin me

antang Zora menata

tubuh Nia dan melep

a hanya terdiam denga

suara yang memanggilnya dan cukup te

" Perintah

merasa menang karena hanya Zora

h Nia dan kedua ant

sampai bersih!" Setelah men

r tak melihat perbuatan mereka tadi dan hany

hnya ke arah 3 gadis itu sebagai ledekan kepuasanny

muka kamu." Gu

k di kursi depan meja berhadapan dengan Emir. Kedu

n sebuah kertas foto copy an yang di dalamnya b

a ya?!" Marah Zora melihat kertas itu di

r menatap Zora d

Ketus Zora ber

biru 3x4 dua lembar." Perintah

bingung dengan permi

at

gnya biasanya buat apa?" Zora bersusah payah menela

lotot mengingat fungs

atan berkas nikah gak

ngambil kertas itu dan pergi dar

melihat kepergian Zora. Sepertinya gadis it

disini. Yaitu karena Respati memberikan 2 pilihan kepada Zora, antara masuk pondok dan

privasi identitasnya. Ia tak mau or

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY