ikan beberapa santriwati yang sedang dihuku
an Dara, mereka berdua nampak sedang berdiri sambil mengenakan
i menggebrak meja, terlihat sedang menyapu ban
a menoleh ke arah sumber suara dan mendapati seorang l
erasa aneh dengan t
ringat Raden seraya p
ngan bingung dan bertanya-tanya maks
memang sedikit aneh. Dari sikapnya yang tak tersentuh, Selalu diam tak berekspresi, bahk
an Maudy muncul di belakangny
a." Kesal Zora sambil m
i Raden?" Tanya Maud
ringatin Gue buat hati-hati
h orang peduli.
k semua kelakuannya. Baru 1 hari loh Gue disini, udah di bikin ruet a
iyah sudah selesai pada pukul 12:00 dan di lanjut dengan sholat Dzuhur berjamaah di mushola ta
ingkungan Madrasah menu
as kasur milik Maudy dan tatapan keduanya langs
nya semua santri terutama Santriwati tau sama dia. Selain ganteng dia juga pinter, bisa di bi
pun dia jarang bareng-bareng sama temen sekamarnya. Dia selalu sendirian dan enggan kenal sama orang l
menatap Ifah sete
napa dia
kenapa kaya gitu. Ma
ya sama kamu?" Zor
ng dia." Mendengar itu keduanya
Demi apa kamu
yang kosong. Gue duduk bareng dia pun awalnya sempet di marahin sama Kak__ emm G
erus?" K
akhirnya ngebolehin deh." Ifah dan Maudy sal
juga ma
ceritakan kejadian tidak mengena
ka tak menyangka jika Zora yang notabenenya adalah santri ba
itu. Keduanya memang sudah tau sifat dan perilaku gadis-gadis yang Zora c
, ingin menang sendiri, dan selalu yakin bahwa
a di lingkungan pesantren. Ustadz dan Ustadzah pun pastinya mengajarkan akidah akhlak ke
di hukum karena katahuan hampir ngeb
ok pade rajin." kata Ifah mengeluarkan logat jawanya. ( Pa
ingung." sahut Maudy. ( Iya
bahasa mereka. Walaupun Zora memang orang jawa tapi Ia tak pernah belajar baha
si?" Tanya Zora de
sini juga? Kenapa gak ngerti
h Gue orang Lampung, Mamah gue orang Aceh. Tapi mereka udah lama
ya." Zora mengangguk
gak?" Zora mena
tihan bersungguh-sungguh aja, dan Mamah gue orangnya mageran m
ersenyum kikuk sambil
ambil sebuah kertas
?" Tanya If
gue ketauan berantem sama si Nia-Nia itu. Bantuin gue ya biar cepat hafal.
a bantuin kok." Balas Maud
*
mengaji kitab. Di saat semua santri sedang fokus mendengarkan sang Ustadz di
las dan tak mau bangun juga. Mereka takut apabila mereka berteriak untuk
berusaha untuk menutupi tubuh Zora agar s
n iku ing dalem hadits,
sengaja tertuju pada seorang santriwati yang tengah tidur di poj
ata melotot. Mereka panik karena sang Us
na ini?" B
Tuding sang Ustadz sambi
teralihkan perhatiannya
enggaruk kepalanya bing
Tanya Us
." Balas Mau
mengerutkan dahinya ketika mendengar sal
atnya tertuju kepada Zora yang tertidur. Namun seketika Ustadz itu lang
." sahut Emir seraya t
Gus." Ba
tunya para santriwati menjadikan kesempatan
" Perintah Emir ke
uanya seraya membangu
a mengerjapkan matanya dengan ekspresi bertanya-tanya dan linglung, serta I
egas Emir mena
menatap sang adik yang sedang
dari posisi duduknya menghampir
dan tak bergerak u
ebantah, sana ikuti
pun terpaksa melawan rasa mal
di hukum berat sama Gus Emir." Ter
ah khawatir dia masih baru hukumannya gak akan berat." Balas Ma
dan ketiganya duduk di kursi tera
r menatap Z
ya Zora ketus dengan
sedang mengajar adalah tindakan seseor
ernah ada istirahatnya. Kak Emir pikir Zora gak capek? Gini aja deh, kalo kak Emir gak su
r tanpa merubah
ya dengan bibir merap
ra terus-terusan disini nanti yang ada ngerepotin Kak Emir karena Zor
kamu tak tau adab dan ilmu." Zora menunduk dan bungkam t
sa lelah mereka. Sampai mereka bisa bertahan disini bertahun-tahun lamanya bahkan ada yang mengabdi setelah lulus. Awal-awal kamu paksakan saja dulu, insyaallah lama-kela
ati fase lelah ini. Tapi kalo Zora gak berhasil lo berdua har
4 bulan."
Emir berikan. "Lah gak bisa__." Zora hampir ingin
o background biru.
. Awas ya kalo Kak Emir gak nepa
Emir singka
eran nikahin Zora. Zora bakalan kabur
pandangan kebawah. "Okeh." Bala
pandangan kebawah. "Okeh." Ba