! BO
kepala langsung menoleh ke arah pantai, ke tempat kapal utama yang seharusnya masih terparkir dengan am
Elena menjerit, suar
kan di pinggir hutan, langsung berdiri tegak. Matanya
erbisik dari belakang J
g tadi sedang ia periksa. Sofia mengikuti di belakangnya, wajahnya pucat pasi, semen
alat komunikasi sekaligus penyelamat jika terjadi keadaan darurat, kini tinggal kerangka.
pat, suaranya pelan dan nyaris tidak terdenga
uga..." Mei Ling menamba
eter dari air karena panas yang menyengat. Matanya dengan cepat memeri
gumamnya pelan, lebih
ngnya langsung menoleh. "Apa ma
nghadap peserta lain yang sudah berkumpul, wa
an. Kapal itu sudah dicek sebelum kita berangkat. Tidak ada bahan peledak, tidak ada kebocoran bahan
an. "Kau bercanda, kan? Maksudmu ada yang sengaja meledakkan ka
jam. "Dan aku butuh kalian semua untuk
nya datar tapi penuh ketegasan. "Apa ka
awaku berkali-kali," Jack menjawab c
untuk pertama kalinya. "Tapi... kalau ini benar-ben
enak. Tidak ada yang punya jawaban, tapi jel
tidak ada," Victoria akhirnya membuka suara lagi. "Kit
anya tinggi. "Kapal sudah hancur, alat komunikasi t
tajam. "Kita masih punya beberapa persedi
endengus. "Kita bahkan tidak tahu apakah a
kat bicara, suaranya dingin tapi tenang. "Jack benar. Kita tidak bisa
dak menyangka wanita itu akan mendukungnya. Tapi
ih bisa diselamatkan dari kapal. Setelah itu, kita buat kelompok kecil
tidak boleh ceroboh. Pulau ini mungkin terlihat ind
yela sinis. "Mungkin ada mo
k menatapnya tajam.
g sudah hancur. Jack memimpin, diikuti oleh Sofia, Mei Ling, dan Victoria. Elena menolak i
nasnya masih terasa, tapi sudah cukup aman untuk mendekat. Dengan hati-
tanpa menoleh. "Juga alat-alat yang bi
. Dia membukanya dengan hati-hati, lalu mengangkat beberapa botol air d
mengangguk. "S
hatikan sisa-sisa kapal dengan ekspresi dingin. Matan
anya Jack tiba-tiba, m
ap datar. "Aku hanya memastikan t
ya, tapi dia memutuskan unt
gan hasil yang minim. Beberapa botol air, beberapa paket mak
erkata sambil memeriksa barang-bar
i pulau," Jack menjawab. "Ki
dengan wajah penuh ketidakpercayaan. "Kalian serius mau masuk ke hut
k menjawab tegas. "Kalau kau punya i
ajahnya masih menunju
pin alami, seseorang yang dengan mudah mendapatkan kepercayaan orang lain. Tapi d
rkata, mengakhiri diskusi. "Sekarang, kit
pi unggun kecil yang dibuat dengan susah payah. Suasana he
ke dalam kegelapan hutan. Pikirannya pe
nya angkat bicara. "Jack... menurutmu.
ta pelan, "Aku tidak tahu. Tapi aku yakin ini bukan kecelakaan bias
duk di seberang mereka tiba-tiba berkata, "Pert