an tidur di tempat
tangan bersilang di dada, wajahnya memerah karena marah. Di sekelilingnya, para peserta la
terakhir pada kerangka tempat berlindung yang ia buat dari dahan pohon bes
arah Jack. "Kau pikir aku ini siapa? Aku nggak terbias
m menatap wanita itu. "Ini kenyataan. Kalau kau terus begini,
ke arah mereka. Wajahnya pucat, tapi ia tidak mengatakan apa-apa. Ia han
h kelelahan. Kita harus menerima apa yang ada sekarang. Kalau k
untuk membuat Elena terdiam. Ia hanya mendeng
rik Sofia yang masih diam sejak t
"Aku... aku nggak tahu, Jack. Aku nggak pernah ada di s
uk di sana sepanjang hari, sementara kami yang bekerja. Bahkan aku, yang
ndung peringatan. "Kita semua punya peran masing-masing di sini. Kalau
gi, tapi kali ini
rta bangun dengan wajah lesu, sebagian besar dar
a sambil membersihkan pasir dari pakaiannya. "Kit
a buat malam sebelumnya di dekat pantai. "Aku akan cari sesuatu untuk di
a-tiba berkata, suara
sedikit terkej
mau cuma duduk diam lagi. A
ik. Tapi tetap di belakan
dan mereka berdua mulai
-
dan memeriksa tanaman yang mereka lewati. Sesekali, ia berhenti
an yang bisa dimakan?" Jack ber
ahkan nggak tahu cara me
harus mulai dari suatu tempat. Aku akan ajarkan. Tapi
engan cermat. Meski tampak rapuh, ada teka
iar yang tampaknya aman untuk dimakan. Jack memetiknya dengan
kecil pada Sofia. "Bawa ini ke pantai. Aku aka
ap
Jack memotong. "A
kembali ke pantai dengan membawa pisang, semen
elapa, wajahnya masih terlihat kesal. Saat Sofia kembal
kan sesuatu," katanya sam
pasir, mendekati Victoria yang sedang sibuk memeriksa sis
ekati Jack yang baru saja kembali dari
yang tiba-tiba berubah manis. "Aku nggak tahu
lalu berjalan melewatin
"Aku tahu aku mungkin terlihat menyebalkan, tapi aku benar-benar ing
berhenti mengeluh," j
, aku bisa membantumu memimpin kelompok ini. Kau butuh seseorang yang bisa berbicara dengan ora
ukan soal bicara, Elena. Ini soal bertahan hidup. Kalau kau benar
untuk membalas, tapi ak
il yang baru saja mereka nyalakan. Wajahnya tenang, tapi matany
nyak," Mei Ling tiba-tiba b
segera kembali ke ekspresi datarnya. "Aku
um tipis. "Aku pikir kau han
a hanya menatap api di dep
tahu, kan?" Mei Ling melanjutkan
ing dengan pandangan dingin. "Kita semua
lagi. Ia berdiri dan berjalan menjauh, meninggalka
gun untuk makan malam sederhana mereka. Suasana hening, hanya diis
mandang ke arah hutan yang gelap. Ia tah
sini?" Sofia bertanya pelan, suarany
api sejenak, lalu berkata, "Aku tidak tah
suara Victoria tiba-tiba terd
uar," katanya pelan. "Pertanyaannya adala
an itu menggantung di udara,
bali dengan ekspresi datar. Di dalam pikirannya, Jack ta