n agar tak terlalu keras. Matanya tajam memperhatikan jejak kaki di tanah ber
a. "Lalu apa yang kau sarankan? Berdiri di sini sa
rendah, tapi tajam. "Jack tahu apa yang dia laku
seolah takut suara nafasnya saja akan menarik perhatian. Di sisi lain, Elena berdiri lebih ja
engalihkan pandangannya ke El
serius. "Tidak. Tapi aku merasa... mereka
gan untuk memberi isyarat. "Kita mundur. Pelan-p
n. Jack langsung mengangkat tangannya, memberi sinyal agar semua berhenti. Jantung Sofia berdetak k
berotot, hanya mengenakan semacam kain dari daun yang diikat di pinggang. Kulitnya cokelat gelap, dengan
dengan ujung batu diangkat, diar
sik Jack, matanya tak
dengar. Dari arah yang berbeda, muncul beberapa orang lain, berpakaian serupa, den
elan. "Bagus sekali,
mencoba membaca gerakan mereka. "Kalian semua tenang," bisikny
nya tidak bisa dipahami, terdengar kasar dan penuh intonasi ce
ersenjata. "Kami tidak datang untuk bertarung," katanya, meski tahu or
" bisik Victoria, suar
a tidak mati," jawab
Jack. Sofia memejamkan matanya, berusaha menahan air mata. Sementara itu, Mei Ling tetap berdiri di
gar pelan. "Mereka tidak a
sudah tahu itu. "Kalian se
iak dan melompat ke arah mereka, mengayunkan tombaknya. Refleks Jack bergerak cepat, menghindar
k Jack kepada yang lain
ung karena ketakutan. Elena menarik Sofia agar tetap mengikutinya, sementar
, sambil menahan tekanan tomba
awab Mei Ling dingin, tapi ia akhi
hasil menangkis beberapa serangan dengan kecepatan dan ketangkasan yang luar biasa. Nam
endiri. Matanya terus mencari sesuatu, apa p
buah area yang lebih terbuka. Elena yang memimpin mer
tanya Sofia deng, meski nada suaranya terdengar
emerah karena amarah. "Kita tidak bisa
suaranya meninggi. "Kalau kau kembali ke sa
atu pria suku itu hingga terjatuh, lalu dengan cepat melarikan diri ke ar
ke belakang. Napasnya berat, tapi ia tahu ia tidak bisa berhenti. Ketik
pi kemudian, ia melihat tiga pria suku primit
pat di depan Elena. "Kita harus pergi s
reka terhenti ketika mereka menemukan sebuah area terbuka yang dipenuhi dengan struktur batu besar. Rer
ik Sofia, mata
, memastikan tidak ada bahaya langsung. Namun, ia mera
g kini berdiri di sampingny
ka berhenti di tepi hutan, tidak melangkah lebih jauh. Wajah mereka tampak k
," kata Mei Ling lagi, k
tap mereka dengan bingung. "K
yimpan sesuatu yang lebih dari sekadar batu tua. Namun, sebelum
ita aman
itu lagi, lalu menggelen