. Daniel tidur di sofa, sementara Ariana tetap terjaga di ra
kosong, seolah Daniel bahkan tak pernah menganggap mereka tidur dalam satu ruangan
ra cangkir kopi di tangannya masih mengepulkan asap tipis. Tidak ada sapaan, tidak ad
langkah mendekat. "Pagi," katany
h mengatakan semuanya tadi malam. Jangan men
annya. "Aku hanya menya
tar namun sorot matanya penuh peringatan. "Aku tidak akan mengulanginya lagi. K
ahan. Ia tahu, ia bukan orang yang diinginkan Daniel. Tapi, ap
anita muncul dari arah pintu belakang
k sempurna, bibir merah yang melengkung dalam senyuman tipis saat m
itu terdengar manja. "Kau be
n tidak menyembunyikan keberadaannya.
pernah Ariana lihat sejak akad nikah kema
hnya berkecamuk. Ini b
ngan sedikit lebih keras di meja, membuat suara denti
memerhatikan Ariana. Ekspresinya beru
tanyanya, nada sua
pelan, tidak ada kebangg
a kecil. "Kau ser
Ini bukan sekadar hinaan-ini penghancuran
s, menatap langsung ke mata wanita i
sinya segera berubah menjadi senyuman penuh kemenangan. "Aku Eleanor," katanya, mel
yesakkan dadanya. Namun, ia
hatinya bergejolak. "Tapi satu hal yang perlu kau ingat, Eleanor-aku
a, tetapi sebelum ia sempa
dengan ekspresi tajam. "Jangan buang waktumu, Aria
n sesuatu dalam
yum tipis, meskipun hatinya terluk
rnya pergi bersama Eleanor, meningg
geratkan g
ndapatkan cinta Daniel, tetapi untuk membuktikan bahwa