ara tamu dari kalangan elite berkumpul dengan gelas sampanye di tangan mereka. Ariana berdiri ang
Ariana tidak ada di sana. "Daniel, kau belum mencoba wine p
dari pelayan yang lewat. "Oh, itu tidak perlu, Elea
awa kecil. "Oh? Benarkah? Aku ingat
ng. "Itu dulu. Kau tahu, selera sese
eanor menj
interaksi ini. Beberapa di antaranya saling berb
un meletakkan tangannya di lengan suaminya. "Sayang, k
iasanya Ariana akan diam, tidak melawan. Tapi k
emaksakan diri. Aku dan Daniel sudah lama mengenal
mengerti maksudmu. Tapi kau harus ingat, Daniel sekarang adalah
eberapa wanita bahkan menatap Ele
ya di balik gaunnya. "Kau p
ukankah seorang istri seharusnya
a, suaranya rendah dan
senyum. "Baik, sayang. Kita
riana sudah menarik tangannya
bil posisi di tengah ruangan. Musik lembut kembali mengalun, dan Ariana
isiknya, wajahnya tetap t
ukkan pada Eleanor bahwa aku bu
tetapi tidak menolaknya. "Kau
. "Mungkin. Tapi kau lupa satu hal,
ulang dalam keheningan. Tidak ada kata-kata di antar
l membuka dasinya dengan kasar. "Ap
lu menatap suaminya melalui cermin. "Aku h
an mempermalukan Eleano
dengan mata tajam. "Kenapa?
lap dan penuh amarah. "Ariana, kau ti
an, Daniel. Aku lelah dianggap tidak ada dalam pernikahan ini. Kau boleh memb
mata. "Jadi ini s
niel. Apa kau pikir orang-orang tidak melihat bagaimana
l men
tidak peduli jika kau masih mencintainya. Tapi selama aku adalah istrim
um akhirnya menghela napas p
ipis. "Aku baru sa
ewatinya, meninggalk
anya tentang Eleanor. Ini tentang membuktikan pada dirinya se
baru p