mbaca isi surat yang baru saja diberikan ibunya. Tubuhnya gemetar, bukan karena angin
i dengan ekspresi penuh harap. "Bu... ini apa maks
hnya dipenuhi kecemasan. "Almira... Maafkan
ngan. Pria itu menghindari tatapannya, wajahnya keras, namu
ara Almira terdengar serak,
erat. "Ini demi keluarga kita, Nak... Hutang kita menumpuk, rentenir sudah datang berkali
udah menawarkan solusi. Dia mau membayar semua hu
Juragan kaya di kampungnya yang sudah berusia l
mengalir deras di pipinya. "Jadi,
a erat. "Tidak, Nak. Kami hanya ingin kau hidup tanpa d
dengan kasar. "Aku lebih baik mati d
lam. Jantungnya berdetak kencang, pikirannya berantakan. Ia tidak tahu
g megah. Rumah yang begitu berbeda dari rumahnya yang n
berkali-kali. Tak butuh waktu lama, seorang pe
a Al
rtemu Selina..." suaran
tra berwarna merah anggur. Mata indahnya membulat saat meli
ar, tangisnya pecah. Selina dengan cepat menuntunnya masuk ke ruang tamu, duduk bers
a padaku," ucap Selina dengan
ang keluarganya. Tentang pernikahan yang dipaksakan. Tentang p
nya menyala-nyala. "Mereka ingin menikahkanmu dengan pria
. "Tapi apa yang bisa kita lakukan,
kir keras. Lalu tiba-tiba, matan
ahk
n kening. "Maksud
rik dengan pernikahan, tapi dia pria yang baik dan bertanggung jawa
ina, kau gila! Ayahmu...
gan Pak Darmawan, ayahku masih jauh lebih baik, Almira! Dia kaya,
paksa dengan pria tua menjijikkan... atau pernikahan dengan seorang duda te
hal: Ia harus memilih jalan y
n Mahendra jauh lebih baik daripada menjadi ist
enar-benar hidup de