img Benih Lain di Kandungan Istriku  /  Bab 1 Awal Perkenalan | 6.25%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Benih Lain di Kandungan Istriku

Benih Lain di Kandungan Istriku

Penulis: haiyulia
img img img

Bab 1 Awal Perkenalan

Jumlah Kata:1199    |    Dirilis Pada: 18/03/2025

na? Suda

amar. Ia lantas bergerak mendekati wanita itu. Di depan ibunya, Kian hanya me

r satu anak tangga itu dengan tangan yang digandeng oleh ibunya. "Lagipula

k menjaga diri. Hanya saja, ia takut jika di jalan akan terjadi hal buruk pada putra bungsu

gga berdiri berhadapan. Sepasang bola mata sipit yang terlihat lebih sayu itu menatap lekat wajah tua Tania. "Mau sampai ka

kalau Kian akan selalu baik-baik saja," sambu

ian bepergian tanpa dirinya. Akan tetapi, Tania juga tidak ingin memaksa Kian. Sebab, ia tahu jika putranya memang butuh ruang dan waktu untuk melakukan ak

t me,

sudah. Kau hati-hati. Setelah dari r

nganggu

an makanan

mengangkat ibu

r Kian hingga benar-benar menghilang dari pandangan. "Maafkan Mama kalau belum bisa membuatmu nyaman dengan kekhawati

°

beberapa petugas rumah sakit yang menyapanya. Ya, Kian merupakan salah satu orang yang terbilang ruti

langsung memasuki sebuah ruangan yang s

temukan di dalam ruangan itu bukanlah orang biasanya. Namun, sosok perempuan ya

uan itu hanya mengangguk dan tersenyum dengan manis. Dalam beberapa detik, Kian terpaku di tempat. Bohong

tersadar dan henda

saja d

tungkai milik Kian saja yang terhenti. Akan tetapi, detak jantungnya juga seak

," sambung perempuan itu dengan suara yang ta

embali normal. "Tidak apa-apa tunggu di sin

apa kalau tunggu d

an mendekat ke arah perempuan itu. Tanga

suara perempuan itu kembali terde

konsult

puan itu. Lalu, mengangguk seraya mengul

engangguk. Ia p

u j

g pelan. "Aku di sini h

aya menunggu uluran tangannya disambut oleh lawan bicaranya. Ya, meskipun Kian s

rgenggam. Ia pandangi tangan putih mulus

dra," jawab perempuan itu seraya menunj

perempuan yang sudah memperkenalkan dirinya deng

enyum mendengar Ki

ka. Sosok yang kedua manusia di da

menunggu lama," ucap Aiman. Lalu

pun Aurelie h

lesai dulu," ucap Aurelie yang paham, bahwa Aiman

u menunggu lagi," ucap Ai

alas Aurelie. "Kalau be

elah ini, kita bisa lanjutkan," ujar Ai

n kini. Terlebih Kian, laki-laki itu hanya diam memperhatikan Aiman yang fokus

dokter sekaligus temannya itu. Kian sudah terlalu sering me

a melihat laki-laki itu hanya tersenyum sumbang. "Ki, kali

ni

ebagai dokter. Dengarkan aku sebag

lanjutkan," ucap Kian dengan

irkan matang-matang jalan keluar y

enyum untuk memecah suasana

ser

" balas Kian cepat seraya tertawa kecil. "Gan

ien sekaligus temannya itu. Namun, ia tahu apa yang dilakuka

isik, "Juniormu cantik juga. Apa k

n. "Bisa-bisanya kau

kecil. "Tapi,

erius, aku

ya tidak mungkin. Tidak akan ada pere

saja," balas Aiman.

n lebih dulu berucap lagi, "Tidak ada y

tersenyum tipis. Setelah i

ang masih setia menunggu Aiman. Ia layangkan s

angan Kian dan Aiman tentang kondisi Kian bisa ia dengar. Meski tidak dijelaskan dengan sangat rinci, Aurelie tahu a

monolog Aurelie

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY