img Benih Lain di Kandungan Istriku  /  Bab 3 Teringat Masa Lalu | 18.75%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Teringat Masa Lalu

Jumlah Kata:1043    |    Dirilis Pada: 18/03/2025

agar tidak terganggu tidurnya. Sampai sebuah senyum manis tercipta menghiasi wajahnya yang terpahat begitu rapi dan tampan itu. Ia me

dapan Tuhan dan ratusan pasang mata untuk menjadikan Aurelie bagian dari hidupnya. Lebih tidak menya

tangannya terus bermain dengan lembut di wajah natural itu. Sekali lagi, Kian

k aneh lagi dirasakan oleh Kian. Sontak saat itu juga Kian menyingkirkan tubuhnya perl

lakang, takut-takut jika istrinya dengar. Namun, se

area perutnya Kian perlahan bangkit dengan tubuh sedikit membungkuk dan tangan yan

Di depan pintu yang sudah tertutup rapat, Kian berdiri dengan menahan rasa sakit di perutnya. Belum lagi rasa mual yang tak mau kala

sa sakit itu. Kia

ak. Kian bersyukur akan hal itu. Sebab, ia tidak akan m

naganya mulai terkuras perlahan. Suara

an mengalungkan di lengan. "Kau mau ke mana? Harusnya ke kamarmu saja,"

Tidak. Aku tidak mau jika Aurelie tahu,

tahu tentang kesakitannya. Akan tetapi, tidak dengan menyembunyikan dari o

tidak habis pikir jika istrimu sendiri tidak mau kau beritahu," u

egas Kian. Bicara dengan Nara dengan topik yang sama tidak akan pernah selesai

r sangat jelas. Ia tidak tahu lagi

mbantu Kian terlepas adiknya it

°

pa saat Aurelie terdiam dan menelisik langit-langit ruang di mana ia berteduh kini. Lalu, Aurelie tersadar bahwa sekarang ia sudah tidak lagi berada di kamarnya. Akan

bersama Kian. Ia juga tidak lupa mencari sosok Kian yang tadinya juga ti

inya yang semula berbaring dan kini bersila. Ia mengangkat pa

nggak bangunin aku dari tadi," ucapnya lagi. Ia melangkah ke arah kamar

depan pintu. Tak sengaja ia melihat Nara berjalan hendak menuruni anak tangga. Awalnya, Aurelie malu menyapa kakak i

il Aurelie dengan

mpat melihat Aurelie yang berdiri di depan pintu kamar. Ia seperti tengah melihat sosok perempua

a tidak merespons panggilannya. Bahkan, laki-laki itu

berdiri di hadapannya. Ia tidak menyadari perempuan itu bergerak mengikis jarak dengannya. Ia s

ragu dan tidak enak. Ia takut jika menyinggung Nara atau memb

ingin memberitahu di mana keberadaan Kian pada Aurelie. Akan

ng. Sebab, Kian memang berada di lantai bawah rumah bertingkat itu. Akan

h ia tengah berbicara dengan senior atau bahkan dosennya. Lalu, sik

ie lagi dengan bahasa yang terdengar formal dah kaku. Ia m

ngnya berdegup kencang, persis seperti yang ia rasakan ketika bertemu mantan istrin

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY