rsenyum kaku dan sedikit tertawa jika ada yang lucu. Apa yang ditunjukkan Aurelie buka
kikuk. Ia paham, bahwa sang istri masih belum terbiasa deng
enunjukkan senyum kikuknya. Jujur s
perhatikan seisi ruang makan itu. Ia tidak mau jika menantunya merasa menjadi orang asing di rumah itu. Seba
ebelumnya. Karena, sejak kau menjadi istri Kian, rumah ini juga s
elie langsung mengambil alih perannya menyiapkan makan untuk Kian. Seperti yang dilakukan Tania memperlakukan Hamza. Sekarang,
irakan diperlakukan istimewa. Ya, memang sebelumnya Kian selalu diistimewakan oleh keluarganya
itu juga dirasakan oleh kedua orang tua Kian. Mereka melihat ada semangat baru dalam
merasakan pedih yang begitu dalam. Melihat wajah Aurelie selalu berhasil membuat isi kepalanya berputar dengan hebat tentang kena
at putra sulungnya hanya menunduk
jah dan menatap ay
kan? Apa kau sakit?" tanya H
Pa. Nara bai
nnya jangan hany
bisa mengan
penuhnya percaya itu. Nara bukan sosok pendiam di tengah keluarganya. Bahkan, Nara-lah or
°
jak memasuki kamar setelah melangsungkan makan malam bersama keluar
m tipis. "Tidak ada masalah sih. Tap
. Pertanda ia menantikan kalimat sela
epikiran Mas Nara
nyebutkan nama kakak iparnya
tahu. Tapi, dia pasti sedang ada masalah ka
buat Aurelie jatuh cinta pada Kian adalah sifat laki-laki itu yang perhatian. Tidak heran jik
hami sosok asli Nara setelah kepergian mantan istri k
saat. Sampai suara b
rel
u langsung meno
mpurna sebagai seorang laki-laki?
e meng
menikah denganku?" tan
a kenapa
ban. Kian justru dilempari
bisa memberikanmu
Kian. "Bukankah aku sud
anya t
. Tidak apa-apa kok, Ki. Sungguh. Kit
ma kasih, ya, sudah menerima aku dengan segala kekurangan ini. Aku nggak pernah nyangka jika Tuhan ba
. "Aku juga bersyukur banget bisa kenal dan jadi istri kamu," ucap Aurelie dengan tulus. Ya, meskipun ia tahu kondisi Kian yang ses
ku minta sesu
. "Apapun. Kamu boleh minta apap
Entah kenapa Aurelie selalu menunjukkan tingkah polos dan manjanya di hadapan Kian.
u?" Tatapan Kian lekat dan
Tidak lupa dengan seulas senyum cantik menghias paras ayunya. Sekarang, ia ad
. Menarik pelan kepala Aurelie perlahan. La
ngan sepasang netra tertutup Aurelie menikmati kecupan suaminya. Sungguh, sesuatu berb
di kening istrinya saja. Namun, perlahan turun m
tu. Ia begitu menikmati perlakuan Kian. Sam