enuju gedung tinggi tempat ia bekerja, lampu jalanan yang temaram hanya menambah kecemasan dalam hatinya. Ia tahu bahwa hari ini, seperti biasa, ia akan me
nya, ia berusaha untuk tetap menjalani pekerjaannya dengan baik. Namun, ia tahu bahwa ada harga yang harus dibayar. Banyak dari seniornya yang suk
rnah menawarkan bantuan, dan ia terpaksa melakukannya sendirian. Meskipun ia merasa lelah dan tertekan, ia tak punya pilihan sel
umamnya pada diri sendiri, menco
i lampu-lampu yang redup. Valeria melangkah ke ruang utama, menuju ruang CEO baru yang terletak di lantai atas. Pria itu baru saja dipromosik
mengumpulkan keberanian. Ruangan itu begitu besar, hampir seperti sebuah istana kecil dengan perabotan mewah yang tidak pernah ia impikan sebelumnya. Dindingnya dipenuhi dengan lukisan-lukisan abstrak, sementara furnitu
ruang CEO terbuka tanpa ada suara. Valeria terkejut, melompat mundur, hanya untuk menemukan
k, terhenti saat ia menyadari
al ampun. Itu adalah pria yang selalu dibicarakan di kantor, Dmitri, CEO baru yang baru saja diangkat menggantikan atasan lama mereka. Se
s, dan sedikit mengintimidasi. "Ada
yang biasanya ada di kepalanya seperti lenyap begitu saja. Hanya ada s
an Dmitri?" Valeria mencoba berbicara d
. Lalu, dengan satu gerakan cepat, ia melangkah maju, dan dalam sekejap, tangan besar
ria," katanya dengan suara yang meng
ebuah ruangan tersembunyi yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Begitu pintu ditutup dengan suara keras, Valeria merasa dunia
uah kasur king-size dengan tirai gelap yang menutupi sebagian besar ruangan. Tidak ada
di atasnya. Jantungnya berdegup kencang, dan ia hanya bisa menatap Dmitri yang kin
pir tak terdengar, suaranya tersendat. Ketakutanny
apasnya yang panas di wajahnya. "Aku tahu kamu merasa ta
meskipun rasa takut dan kebingungannya menguasai pikirannya. Ia mencoba untuk me
lan, "Aku hanya ingin memastikan
api kata-katanya itu semakin membingungkan, dan i
nya. Namun, ia tetap berdiri di dekat Va
," katanya dengan nada data
itu? Bagaimana ia bisa keluar dari situasi ini tanpa terluka lebih dalam? Sem
ata dengan suara rendah dan berbahaya, "Kamu akan tahu apa yang
ruangan, meninggalkan Valeria yang terbaring bingun
ikirkan apa yang baru saja terjadi. Ada sesuatu yang besar yang seda