ak terucapkan antara keduanya-sebuah jurang yang semakin melebar dengan setiap kata yang terucap. Elara merasa seperti berjalan di atas tali, satu langkah salah, dan semuanya bisa hanc
nya, setiap perkataan yang diucapkannya, seakan-akan dilihat dan dinilai oleh semua orang yang ada di sekitarnya. Ia sudah terbiasa dengan tekanan, tetapi entah mengapa, keh
yang megah itu, terjebak dalam dunia mereka yang seolah tidak terjangkau oleh siapapun. Hanya ada mereka berdu
akhirnya memecah kesunyian itu, suaranya terdengar lelah namun penu
pemahaman yang dalam. "Kita memang terjebak, Elara. Tapi k
"Aku tahu," jawabnya, suaranya hampir berbisik. "Aku hanya... aku hanya
s meningkat di dalam dirinya. "Aku mengerti. Tapi kita harus memainka
ainan yang penuh dengan manipulasi dan intrik ini. Namun, Elara merasakan bahwa ada lebih dari itu. Ada sesuat
erbangun lebih pagi dari biasanya, matanya terbelalak ketika melihat jam dinding yang menunjukkan pukul enam pagi. Dia tahu bahwa hari ini ak
emalam. Namun, Elara bisa merasakan ketegangan yang tidak bisa diabaikan, sesuatu yang ada di matanya, di car
ak, seolah belum sepenuhnya terbangun. Dia mengam
l yang harus kita bicarakan." Matanya tetap tajam, dan meskipun suaranya
ini adalah bagian dari permainan
engan serius. "Kita harus memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai dengan
memang harus berhati-hati, ya? Sem
hu ini lebih dari sekadar pernikahan. Keluarga Valen dan keluarga kita sudah lama saling teri
udian ia melanjutkan dengan suara lebih pelan, "Tapi aku hanya ingin
tahu. Ini bukan tentang berakhir atau tidak. Ini tentang bertahan d
Raiden berbicara tentang lebih dari sekadar pernikahan ini. Dia berbicara tentang kekuas
yang lebih gelap yang perlahan-lahan muncul dalam diri mereka. Di balik sikap tenang Raiden
dalam pernikahan ini. Ada ketertarikan yang tidak bisa dijelaskan, sebuah ketegangan yang semakin membara seiring berjalannya wa
am diri perempuan itu yang sulit untuk dia abaikan-sesuatu yang membuat hatinya terasa terhimpit, tetapi sekaligus memberi dorongan yang tak terduga
rus tetap berpikir jernih, dan meskipun hati mereka mungkin bergejolak, mereka tahu bahwa di atas segalanya, hanya satu hal yang pent