n pada Nindy. Dengan cepat di tariknya tanga Nin
ertahan, tangannya
rr
an lelaki itu dari pikirannya. "Hm, ha
nan." Ucapnya deng
dan menyerahkan topeng pada sang majikan. "Apa dia k
saja penu
g berjalan meuju mobil di ma
iel." Ucapnya pada Daniel s
p Tu
rang wanita yang sudah setengah telanja
m smirk. Tangannya langsung merem
ainya yang sudah berdiri, bayangan wajah Nindy seketi
tutup itu. Devien mengarahkan kepala waniat itu ke arah belalainya.
kepalanya menikmati setiap i
a yang sialanya malah waj
yang kini bersamanya itu adalah Nindy. Di tariknya wanita itu la
ita itu saat jari Devien
lah sadar jika wanita yang saat ini
ngkuannya, hinga belalainya masuk sempurna
en menggerakkan pinggul wa
shh a
h siapapun. Dia tadi sebelumnya sudah memberikan tips pada satpam untuk bekerja sama dengannya selama setenga
*
laki yang beberap hari ini bersama dan selalu membant
ng kaget bukan main sekarang."Wajahmu biasa saja, aku haya wa
adapannya. "Aku hanya keget saja De
ilnya dengan sebutan Pak. "Hei –hei ayolah, jangan membuat semuan
eman jika di luar, lalu jika di perusa
pun kita , tetaplah teman. Dan kau di larang merasa tidak nyaman,
sekarang dia sudah menjadi gelandangan. "Deren, aku gak tau harus bagaim
Sudahlah tidak perlu berlebihan begitu, sekarang aku harus pergi,
an? Aiss metang-mentang hari ini hari minggu." Goda Nindy. Keduanya sudah akrab,padahal me
n miris dengan mengingatkan jika nyatanya aku seorang j
pakaiannya di kamar tamu, yang sekarang akan menjadi kamarnya. 'Sem
*
an. Daniel sendiri sedikit heran dengan sang majikan yang tiba-tiba semakin menggila gairahnya. Biasanya tidak sesering sekarang, d
ii
il, di mana wanita yang baru saja di jadikan boneka
ang dalam jumlah yang sangat banyak. "Ingat, tutup mulutmu jika ingin se
*
ke kantor, tentu saja di tolak oleh Nindy, selain dia merasa tak enak hati karena sudah terlalu banyak merepotkan lelaki itu,dia juga merasa tak nyaman, khawatir kebersamaan mere
Devien juga keluar dari unit apartemennya
t apartemen Deren. "Sedang apa kau di sini?" tanya De
ya itu. "Saya tinggal di sini sekarang Pak." Sahut Nindy. Dia me
uang,' batinnya meremehkan. Dia menyangka jika Nindy tinggal bersama dengan Deren d
tatapan mata tajam , membuat Nind
pak
di hadapannya dengan tatapan tajam. "Sebutkan berapa harga dirimu, ak
. Namun sialanya Devien mendorong tubuhnya hingga bersandar di dinding. "Pak apa yang a
l