g ke layar ponsel. Percakapannya dengan Kyler siang tadi masi
isa terus be
ya ingin menyangkalnya, ingin tetap berpegang pada fakta bahwa semua ini hanyalah kon
muncul. Ini bukan bagian dari rencananya. Ia setuju dengan kontrak ini ka
ak hanya karena Kyler mula
bergetar. Sebuah pes
ar. Aku ada di
i bawah lampu jalan yang redup, Kyler berdiri dengan kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku jaketnya. Wajah
mengabaikan Kyler. Tapi seperti ada sesuatu ya
ar, ia mengambil jaketn
litnya saat Tasya mela
an di sini?" tanyany
tapan yang sulit diartikan
. "Kita sudah bicara
kan aku," balas Kyler dengan nada data
Kyler benar. Ia mema
terdengar lebih lemah dari yang ia inginkan. "Kit
"Kamu terus mengatakan itu, seolah-ol
ita hanya perlu berpegang pada ren
olah mencoba mencari kebe
a akhirnya, suaranya
engangg
mendekat. Jarak mereka hanya beberapa inci sekara
u kamu benar-benar yakin, kena
ari bahwa sejak Kyler mendekat
dak stabil. Otaknya berkata untuk menj
u," akhirnya T
menyimpan sesuatu yang lebih dalam
ngkel karena Kyler seolah memahami
bisa seperti
r menatapnya tajam.
ang. "Aku t
uatu yang jelas ada di antara kita,"
Aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan, tapi aku tidak akan mengubah aturan
iliki jawaban-Tasya bisa melihat bahwa Kyl
panjang. "Kalau begitu, biar
-dalam, seolah ingin m
ekali tidak merasakan apa-apa..." Kyler berhenti sejenak, lalu melanjutk
lalakkan ma
elan. "Kalau kamu benar-benar tidak meras
p Kyler dengan campuran k
dak mas
ukan?" Kyler tersenyum miring. "Atau
tah, ingin mengatakan bahwa Kyler salah, bahwa
k bereaksi, ia akhirnya berbisik, "L
tangannya. Ia benc
langkah. "Aku tidak punya waktu un
lam rumah. Tapi sebelum ia bisa melangka
lari sekara
rhenti d
anjut Kyler, "kamu harus me
a erat-erat. Ia tida
hatinya, ia ta
yang paling