ia bisa terus meyakinkan dirinya kalau semua ini hanya kontrak dan perasaan tidak akan ikut
endapati sebua
utmu dalam s
ada urusan yang membutuhkan kebersamaan mereka sebagai 'pasangan k
it kemudian, suara klakson
terparkir di depan rumahnya. Laki-laki itu tidak menu
saja mengabaikannya, tapi entah kena
as, ia mengambil tas
Kyler hanya menatapnya sekilas
h beberapa menit hening. "Ken
tanya yang membuat Tasya waspada. "Karena aku
rutkan keni
kspresi penuh arti. "Aku hanya penasaran, s
"Aku tidak mengh
kecil. "Lalu kenapa kau tidak
g membaca pesan Kyler semalam, tap
ang perlu dibalas,"
buat Tasya sedikit terhuyung. Ia menoleh, dan
h dalam sekarang. "Aku ingin tahu,
ya ke luar jendela. "Aku tid
. "Baiklah, kalau kau tetap ingin pura-pura tidak tahu, a
enoleh.
tapi ada ketegasan dalam sua
a berdebar t
apa?" tanyanya, meskipun
a sekilas. "Dar
a te
kontrak, silakan," lanjut Kyler. "Tapi janga
aketnya. Ia tidak tah
kecil. "Kena
lik. "Aku t
is. "Lalu, kenapa k
dak bisa
ut kota. Tasya tidak tahu kenapa Kyler membawany
kat jendela, dan mereka du
tapi tatapan Kyler yang terus men
ku seperti itu,"
yum. "Kenapa
ndengus.
h dengan ekspresi menyebalkan itu
a curiga. "Apa
eberapa jauh kau akan membi
git bibirnya
aku,
m-dalam. "Aku tidak ingi
alu tertawa pelan. "Kau
tkan kening.
an. "Kau terus berkata bahwa ini ha
pa
sia tidak bisa mengendalikan
a te
siapa pun, Tasya. Tapi ti
ke rumahnya, pikirannya masih
i cermin, mencoba me
a menganggap ini
. Kyle
ang. Jika Kyler benar, ma