ustru memperparah gejolak di dadanya. Ia masih berdiri di tempat yang sama, tempat Evelyn meninggalkannya dengan ciuman ringa
ah setengah kosong menjadi saksi bisu kegelisahannya. Ia mengangkat gelas itu, menegu
nya tetap tera
sudah tumbuh menjadi wanita yang berani menantangnya, membuatnya tersudut d
harusnya muda
asakan jauh dari
menghela napas, berpikir bahwa itu mungkin hanya pelayannya yang hendak memberitahu
el
empel di wajah dan lehernya, sweater kebesarannya mel
sah kuyup seperti ini?" Leonard langsung menar
natap lurus ke dalam mata Leonard-tatapan yang mengandung b
nya ia berbisik. "Aku nggak b
elan ludah.
kin dekat. "Apa aku satu-satunya yang merasa se
harusnya ia menghindari ini. Tap
hujan di luar. "Kalau aku ini hanya seorang anak kecil di matamu, kalau aku ini
in mengatakan itu. Ia ingin mengusir Evelyn sekarang juga
rgerak sebelum ota
ang dingin karena hujan. Jemarinya menghapus tet
nya lirih, nyaris
buka matanya lagi, dan dalam satu gerakan yang begitu cepat namun terasa seperti seumur
narik diri. Ia seharu
a lakukan jus
dis itu lebih dekat. Ciuman yang awalnya penuh keraguan
i dalam badai yang me
a tib
R
an di ambang pintu berdiri seseoran
st
h. Hujan yang membasahi bahunya sama sekali tidak
nard juga membeku, tapi tatapannya langsung ber
dengar parau, seperti pria yang baru saja di
a yang m
sudah cukup untuk
ejap, dunia m