. Nayla sibuk di dapur, memotong sayuran dengan penuh k
t pagi,
h berdiri di sampingnya, memperhatikan setiap
udah bangun?"
a memang istri idaman. Pantas saj
tetap melanjutkan pekerjaannya. Namun, kata-ka
kiran kalau Mas Bayu tib
wajahnya ke arah Indri, men
bnya pelan namun tegas. "Aku yaki
baik hati. Jujur aja, Mbak, mana ada wanita yang menolak pria seperti dia?" Indri menghela napas dr
e
tam sesuatu. Tangannya gemetar, dan p
ian," gumam Nayla tergesa-gesa, berusaha melarik
kecil, menarik napas dalam-dalam. Kata-
s Bayu tega men
yang pasti tergoda oleh Bayu. Dengan wajah tampan, harta berlimpah, da
, kan? Mas Bayu bukan
uara Bayu menggema
pus air matanya dan ke
apa,
anganku nggak? Aku sudah cari
gat. "Aku cari di ru
Kaos itu memang favorit Bayu, selalu ia kenakan sebelum memakai kemeja
ak ada," katanya
suka banget pakai kaos
embut. "Sudah, Mas mandi du
cup kening Nayla. "Kamu
melangkah ke kamar, suara
ini ka
bulat saat melihat Indri berdiri di
a di Indri? Tapi.
u mengernyit. "Iya, ini ka
kamarku," jawab Indri santai. "Karena kaos i
ik ke arah dapur, tepat ke arah
atanya cepat, sebelu
ha menenangkan detak jantungnya
ada di arah yang berbeda. Bagaimana m
gis, tapi pikirannya terus di
semua ini cum
arkah hany
menyiapkan sarapan. Tak lama kemudian, semua sudah berkumpul
" suara Ratna
. Sebent
si nasi goreng dan telur ceplok ke meja makan. Namun, be
mau ng
dah. "A-aku juga
ihat dirimu! Bau bawang, keringata
bawah meja, menahan emosi yang
ihin dulu diri kamu," kata Bayu tanpa menoleh.
e
ya, tapi juga suaminya sendiri. Bayu, pria yang
ergetar. Air mata mulai b
t sana ke dapu
gi, Nayla beranj
melangkah ke dapur,
ah malah nggak nafsu makan." Indri mengambil
an pertamanya. Namun, yang terjadi selanjutny
nya. Wajahnya berubah pucat, dan tangannya men
kamu k
yang berdiri di dapur menatap mereka dengan ekspresi
an apa
ke piring dengan kasar, wa
nannya nggak enak?" t
i," balas Indri sambil
uapkan nasi goreng ke mulut mereka. Begitu rasa asin yang ber
eng atau garam murni?"
iak, suaranya mengge
uncul dengan lang
-teriak gitu?" tanyanya,
goreng aja nggak becus!" bentak Bayu,
pah? Rasanya asin banget!" Ratna
la mengerut