Unduh Aplikasi panas
Beranda / Modern / Sandiwara Cinta Sang CEO
Sandiwara Cinta Sang CEO

Sandiwara Cinta Sang CEO

5.0
20 Bab
6 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Nayla, hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa, sekaligus istri dari seorang pengusaha muda yang sukses. Namun, ia harus menerima pil pahit dalam pernikahannya yang selama ini terlihat bahagia. Bayu, diam-diam telah menikah dengan seorang wanita muda bernama Indri. Seorang wanita muda dan cantik itu sempat di kenalkan Bayu dan ibunya sebagai seorang sepupu. Lantas, bagaimana nasib Nayla? Terlebih dirinya yang hanya di pandang sebagai benalu oleh keluarga suaminya.

Bab 1 Rahasia yang Tersembunyi

"Mas, kamu udah pulang?" tanya Nayla yang kini berjalan menuruni anak tangga.

Bayu segera mengarahkan pandangannya ke arah Nayla.

"Sayang, kamu darimana saja. Daritadi aku panggil kok nggak ada jawaban?" Pertanyaan yang terdengar begitu di paksakan bagi Nayla.

Saat Nayla sudah berdiri di hadapan Bayu. Pria tampan dengan jambang halus di dagunya itu segera mencium Nayla, istrinya.

"Aku baru saja merapikan kamar," jawab Nayla sambil tersenyum kecil.

"Siapa wanita ini, Mas?" Pandangan Nayla langsung terpaku saat melihat seorang wanita muda berdiri tidak jauh dari suaminya.

"Kenalkan, dia Indri sepupuku," ucap Bayu yang langsung menggeser tempatnya berdiri menjadi di sebelah Nayla.

"Dan ... Indri, kenalkan ini Nayla. Istri yang paling aku cintai sampai kapanpun."

Bayu langsung mencium pipi Nayla di hadapan Indri, membuat wajah Nayla memerah karena malu.

"Halo, Mbak. Aku Indri sepupu Mas Bayu." Indri mengulurkan tangannya.

Sepupu? Sejak kapan Mas Bayu memiliki sepupu bernama Indri? Dan kenapa selama ini ia tidak pernah menceritakannya kepadaku? Pertanyaan itu tiba-tiba terlintas di pikirannya.

"Kok aku nggak pernah tahu, ya, kalau kamu punya sepupu bernama Indri?"

Pertanyaan itu tiba-tiba keluar dari mulut Nayla membuat Bayu langsung salah tingkah.

"Itu karena Indri tinggal di desa, jadi kami jarang bertemu dan memang kurang akrab juga. Makanya aku juga jarang menceritakannya padamu."

Sebuah alasan yang terdengar sangat masuk akal, tapi entah kenapa hati Nayla berkata lain, seolah ada hal yang sedang berusaha di tutupi oleh Bayu, suaminya.

"Lagi pula apa pentingnya kamu tahu tentang Indri?"

Tiba-tiba sebuah suara terdengar dari kejauhan.

"Tante Ratna." Indri segera menghampiri Ratna yang baru saja keluar dari kamarnya.

Pelukan hangat di berikan Ratna kepada Indri. Nayla yang melihat kedekatan ibu mertuanya dan Indri terasa begitu sakit, bagaimana tidak, hampir 3 tahun ia menjadi istri Bayu, Ratna tidak pernah memeluknya sehangat itu.

"Bagaimana kabar orang tuamu? Mereka sehat, 'kan?"

Ratna melepaskan pelukannya, ia kini menatap wajah Indri dengan penuh kasih sayang.

Sambil tersenyum kecil. "Papa dan Mama sehat kok, Tante. Kalau Tante sendiri bagaimana, sehat 'kan?" tanya Indri.

"Ya beginilah ... terkadang terasa jenuh harus berduaan dengan orang kampung, nggak se frekuensi." Ratna melirik ke arah Nayla yang masih berdiri di samping Bayu.

Nayla Saputri adalah seorang gadis lugu dari sebuah desa kecil, kehidupan sulit membuatnya memilih untuk mengadu nasib ke kota besar. Sampai akhirnya dewi keberuntungan berpihak padanya, Nayla yang saat itu bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah restoran anpa sengaja bertemu dengan Bayu yang saat itu menghadiri sebuah acara kantor.

Pertemuan yang tidak sengaja tersebut rupanya membuat keduanya semakin dekat. Bayu yang begitu sangat mencintai Nayla memutuskan untuk menikahi gadis pujaannya itu walaupun tanpa restu sang ibu.

"Sayang, kamu yang sabar ya." Tangan Bayu tiba-tiba menggegam tangan Nayla dengan erat. Ia seolah merasakan apa yang di rasakan istrinya saat ini.

Nayla hanya menatap wajah suaminya dengan lembut, sebuah senyuman terlihat di bibir Nayla. Walaupun terkesan seperti di paksakan.

"Ma, bagaimana kalau kangen-kangenannya di lanjutkan nanti," ucap Bayu yang kini berdiri di samping Ratna. "Lebih baik kita biarkan Indri istirahat dulu."

"Kamu benar, Mama sampai lupa." Ratna tertawa lepas, dengan tangan terus menggegam tangan Indri.

"Eh, Nayla!" bentak Ratna. "Ngapain kamu masih bengong di situ? Cepat antar Indri ke kamarnya."

"I-iya , Ma." Nayla yang sedang melamun langsung tersentak mendengar suara bentakan Ratna. "Indri, ayo aku antar ke kamarmu."

"Terima kasih, Mbak," ucapnya lembut.

Keduanya segera berjalan beriringan meninggalkan ruang tamu. Namun, baru beberapa lagkah suara Ratna terdengar memanggil nama Nayla.

"Nayla." Suaranya sedikit lebih keras. "Setelah mengantar Indri cepat kamu masak makan malam, aku nggak mau kalau sampai makan malam hari ini terlambat lagi," suara Ratna terdengar seperti sebuah ancaman.

Nayla hanya tersenyum dan mengangguk, ia seolah sudah terbiasa dengan perlakuan Ratna, ibu mertuanya. Sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan ruang tamu bersama Indri.

"Ini kamarmu," ucap Nayla sambil membuka pintu kamar tamu. "Maaf jika kamarnya sedikit kurang rapi, karena aku belum sempat membersihkannya."

"Enggak apa-apa kok, Mbak. Kamar ini masih terlihat begitu rapi dan bersih," ucapnya. Indri menoleh ke arah Nayla sejenak kemudian mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar.

"Yaudah kalau gitu aku keluar dulu, biar kamu bisa segera istirahat." Nayla berpamitan.

"Iya, Mbak. Makasih ya, sudah mau mengizinkan aku tinggal di sini."

"Kamu adalah keluarga Mas Bayu, jadi sudah sewajarnya kami memperlakukanmu dengan baik."

Nayla segera keluar dari kamar, dengan perlahan ia menutup pintu kamar.

"Ya ampun aku lupa belum menyiapkan air hangat dan pakaian untuk Mas Bayu." Nayla segera melangkah ke arah kamarnya. Sebuah kamar utama yang terletak di bagian paling ujung lantai dua.

Sejak menikah dengan Bayu, Nayla memang mengabdikan dirinya pada Bayu dan Ratna, mertuanya. Bagi Nayla apa yang ia lakukan itu adalah salah satu bentuk terima kasihnya kepada Bayu atas apa yang ia berikan selama ini. Walaupun Nayla tahu ia tidak lebih dari seorang pembantu di mata Ratna.

Pernah suatu hari Ratna mengatakan jika dirinya sampai kapanpun tidak akan menerima kehadiran Nayla sebagai menantunya. Karena bagi Ratna, Bayu berhak mendapatkan istri yang setara dengan mereka. Bukan hanya gadis kampung seperti Nayla.

Setelah beberapa saat Nayla sudah selesai menyiapkan air hangat untuk Bayu.

"Sebaiknya aku menemui Mas Bayu. Aku yakin dia pasti sudah lelah setelah seharian bekerja di kantor." pikirnya.

Nayla segera keluar dari kamarnya, ia langsung menuju ke ruang tamu.

Namun, baru saja kakinya menyentuh lantai bawah tiba-tiba ia menghentikan langkahnya. Samar-sama ia mendengar pembicaraan yang terjadi antara Bayu dan Ratna.

"Ingat ya, Mama nggak mau sampai ada yang tahu siapa Indri. Kamu harus memastikan semua ini aman," suara Ratna terdengar begitu pelan seperti berbisik.

"Mama tenang aja, aku bisa jamin nggak akan ada yang tahu tentang rencana kita."

Ucapan Bayu terdengar begitu meyakinkan.

"Rencana? Apa yang mereka rencanakan? Dan siapa sebenarnya Indri?"

Pertanyaan itu seolah terus berputar di kepala Nayla.

"Bagus kalau begitu kamu pastikan Indri merasa nyaman di rumah ini, dan pastikan juga istri kampungmu itu nggak menghancurkan semuanya."

Ratna menatap Bayu dengan tajam. Sementara Bayu hanya terlihat mengangguk kecil.

"Sebenarnya apa yang mereka rahasiakan dariku." Nayla mengeryitkan dahinya.

"Nayla! Sedang apa kamu di sana?!"

Tiba-tiba suara Ratna menggelegar, hingga membuat Nayla terkejut.

"A-aku hanya." Wajahnya terlihat begitu gugup. Nayla menghirup nafas dalam sebelum melanjutkan ucapannya. "Aku hanya ingin menemui Mas Bayu."

"Mas, kamu mandi dulu sana! Nanti keburu airnya dingin." Nayla terus berusaha terlihat tenang untuk menghindari kecurigaan Ratna dan Bayu. "Kalau gitu aku ke dapur dulu untuk masak makan malam," ucap Nayla yang langsung meninggalkan ruang tamu.

"Terima kasih, Sayang." Bayu tersenyum ke arah Nayla.

Dengan cepat pandangan Bayu segera beralih ke Ratna. "Ma, aku mandi dulu." Bayu segera berdiri dari tempat duduknya. "Mama tenang aja Nayla nggak akan tahu tentang rencana kita."

Suara itu terdengar begitu pelan hampir tak terdengar. Sementara Ratna hanya bisa menggangguk kecil.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY