dengan kaki bersilang, matanya tajam menatap berkas-berkas di mejanya. K
as
ormat sebelum berbicara. "Tuan, Nona Ad
emuka di dunia perbankan Venezia, perlahan mengangkat kepalanya,
hnya tegas, suaranya meng
terus meronta. "Aku tidak ingin berada di sini!
ris. Salah satu pria itu mendoro
at. "Ayah sudah bersikap baik dengan mengizinkanmu tinggal di luar rumah, tap
penuh keteguhan. "Tapi Ayah, dia pemuda
ik saja tidak cukup Adelia. Jang
r. Ia berlutut, tangannya menggenggam erat ujung jas sang ayah.
lebih dari suara rengekan
nnya. "Perjanjian ini sangat menguntungkan keluarga kita, Ade
amarah. Ia begitu muak dengan sikap ayahnya yang selalu
ak tegang, rahangnya mengeras. "Dasat anak tidak tahu diri! Semua yang kulakukan adalah demi masa depanmu, demi menjamin h
yang terasa perih. Dengan mata memerah, ia menatap ayahnya tajam. "Ya, mungkin aku memang tida
tangan. Lalu ia melirik ke arah seorang pria berjas hitam. "Dante, bawa dia ke ruang ba
embungkuk sebelum ber
penuh perlawanan. "Aku tidak akan menyesal, Ayah.
ruangan sebelum tubuhnya kemba
hagia para siswa, Edwin justru tampak gelisah. Sejak pertemuan terakhirnya
mana. Meskipun Adelia berasal dari keluarga kaya, itu tidak berarti Edwin meng
mendengar mereka membicarakan Adelia yang tak tampak di ac
ana Adelia?" tany
ni dia tidak masuk, dan sepertinya hari ini pun tidak akan datang," jawab salah satu
ekan pelipisnya yang mulai berdenyut. Napasny
Adelia. Aku sangat mengkha
g mendekatinya. Jessica Copper, sahabatnya, menatap wa
n di mana gadis manis yang selalu bers
bahkan dirinya sendiri tidak tahu bagaimana menjelaskan situasi terakhir bersama Ade
rintangan, akhirnya kamu selangkah lebih dekat dengan impianmu, Edwin. Jangan b
r, kata-kata Jessica ju
lang selama beberapa hari, dan kamu malah mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal
meninggalkan universitas dan langsung kembali ke basement tempat ia dan Adelia biasa ti
pati Adelia tengah duduk sendirian di atas ran
Edwin, langsung mendekat dan memeluknya erat, sebel
menatap Edwin dalam-dalam
Bukankah hari ini hari kelulusan
a ingin tahu, ke mana saja kamu selama ini?
pas panjang sebelum akhirnya mengucapk
Tapi sebelum semuanya terlambat, ada sa
ius sebelum melanjutkan, "Aku akan seg
ya dengan apa yang baru saja didengarnya. Dengan lembut, ia m
kan?" tanyanya
Edwin. Empat hari lagi aku akan menika
enggaman Edwin, sementara hati laki-l
ng wajah, menghindari tatapannya. Dengan suara bergetar, ia kembali
uanya seperti ini? Apa aku telah melak
likkan tubuhnya. Ia tak ingin Edwin melihat a
tetap berada di sampingmu," ucapnya pelan, suaranya nyaris tenggela
dan ia tahu betul bahwa gadis itu tidak akan semudah itu mengucapka
apannya, menghalangi jalannya. Perlahan, ia mengangkat wajah, dan keterkejutan menyeli