img Asmara Cinta Dan Benci  /  Bab 5 Hanya Mimpi Semata | 23.81%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Hanya Mimpi Semata

Jumlah Kata:1107    |    Dirilis Pada: 14/04/2025

menyelinap melalui celah ventilasi kamar hotel. Ia mengangkat tangannya, men

ya bahwa Edwin kini ada di sampingnya, seperti dulu, saat mereka seri

ba terdengar, membuat Adelia tersentak. Pemuda itu

terlihat lelah, aku tidak tega

a di atas Adelia. Gadis itu langsung merona, merasa gugu

semuanya," goda Edwin dengan senyum jahil. "Bah

u sudah menyiksaku tanpa membiarkanku tidur, dan sekarang..." ucap

nyentuh telinga Adelia, lalu berbisik lembut, "Siksa

ang. Namun, sebelum Edwin bisa melanjutkan aksinya, suara pe

ertinya ada yang lebih butuh perhatian dibandin

tanya apa pun padaku dan malah terus menyiksaku," gerutu Adelia kesal, mendorong tubuh Edwin. Ia berus

endong Adelia menuju kamar mandi. "Kamu mandi dulu, aku akan memesan makan

nga-bunga. Momen ini mengingatkannya pada saat-s

ereka dari kota Venezia untuk memulai hidup baru bersama. Saat itulah Adelia menatap Edwin dengan pe

, Adel. Kamu tidak perlu bekerja. Aku akan melakukan yang terbaik demi kebahagiaa

, aku akan tetap di sisimu, a

ya pasti akan terus mencarinya ke mana pun ia pergi. Karena itu, ia akhirnya menga

kota Yukia, Adelia diam-diam menghubungi Louis. Ia menarik napas

engar suara Adelia. "Adelia? Ke mana saja kamu? Tuan Caraton sangat marah karena kamu menghila

Dengan suara tegas, ia berkata, "Aku akan memenuhi s

"Adelia, apa kamu serius? Tapi bantuan apa yang kamu butuhkan dariku?" tanyany

ab, "Aku ingin kamu membantuku melarikan

terukir di wajah Louis. "Itu

n agar memenuhi syarat itu?" tanya Ad

sar yang sedang dijalankan antara ayahku dan ayahmu. Jika aku berhasil menghancurkan beberapa cabang peru

at besar. Lagipula, apa alasanmu sampai ingin menghancurkan HJ Group?" tanyanya

aku tak perlu menjelaskan alasannya, bukan? Sama seperti kam

dalam hati. "Dasar me

apa yang harus kulakukan selanjutnya?"

ng sedang bekerja sama dengan ayahku dan ayahmu, la

kut campur dalam urusan bisnis mereka, apalagi aku sekarang bera

ukannya, maka kesempatan ini akan hilang begitu sa

ia bersama Edwin. Tidak mungkin ia pergi begitu saja tanpa alasan yang masuk

a Edwin tiba-tiba, muncul sambil membawa bebe

a mencari alasan. "Aku baik-baik saja,"

di desa ini mengundang kita ke pesta penyambutan. Tapi melihat kondisimu yang sedi

kesempatan yang ia butuhkan. "Tidak apa-apa, Edwin. Per

bali besok pada jam yang sama," katanya, jelas merasa tak rela menin

. Tapi percayalah, aku baik-baik saja. Aku tidak akan pergi ke mana-m

sedikit ragu, Edwi

an Adelia dan Edwin. Tanpa menunda waktu, ia s

okasi Nona Adelia dan pemuda

antisipasi segalanya. "Bagus. Awasi mereka samp

lankan rencananya. Yang tidak ia sadari, keputusan ini akan membawa kehancuran besar, menghancurkan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY