suai dengan yang
mengamati sekitar. Ia berba
an segera pulang. Kalau Bibi tahu, Paman akan kena imbasnya." Aileen memeluk Endy. Ia
an penuh sayang. "Paman, tidak perlu khawatir. Aku
a dan mengeluarkan beberapa lembar uang di sana,
na bisa aku men
itu. Ia menggerakkan tangan meminta Aileen untuk menerimanya
y mengelus lembut puncak kepala Aileen dan berpamitan padanya.
agar bisa tetap kuat untuk ke depannya." Gadis itu mengalihkan tatapannya pada uang yang digenggamnya. Ia bisa membeli tenda, kay
*
, tapi ia selalu memimpikan masa lalunya itu. Wanita i
bangun dari tidurnya dan bergerak menuangkan air
an
yang berasal dari ladangnya. Dia bergegas men
dan berhenti sejenak untuk mendengar suara. Bukan suara
kit kronis? Aileen segera mengh
n aneh. Aileen menutup mulutnya saat menatap
h ..
an. Aileen mendekati pria itu d
membaringkan pria itu. "C
pada tubuh lelaki itu. Lagi-lagi ia dibuat terkejut,
parah s
u. Beruntung ia sering mengumpulkan tanaman obat untuk luka yang i
Ia mengamati wajahnya. "Wah,
Ia mengambil beberapa kain lagi dan meletakkannya di kening serta bagian
kau perbuat padaku, mengerti?" Ia berbicara de
sa meminta uang at
ia tak sanggup menahan kantuknya. Wanita itu t
*
napas. Wajah pria yang ia selamatkan semalam terlihat jelas di hadapan
kan cengkraman pria it
ang meng
bernapas. Tubuhnya tak bisa bergerak di bawah pria itu. Ia tak ada pilihan la
rg
up banyak-banyak udara. Ia perlahan menjauh da
coba membunuhnya pagi ini. Wanita itu menatap marah pada pria di hadapanny
Dasar Brengsek! Tidak
bisa ada orang yang tidak tahu diri sepertinya? Nyawanya sudah disela
. Wanita itu sontak terkejut. Ia dengan polosnya me
ang meng
ta Anda dulu. Anda tidak boleh meng
t kat
engirim saya. Saya hanya menemukan Anda yang terluka dan mitu hanya mengenakan baju tidur. Rambutnya di
. Jika memang ia berniat membunuh, pasti dia tak akan meletakk
k di pinggir ranjang dan menatap curiga
itak
ke melotot padanya. Ia refleks duduk sopan di
ggu saya bangun u
ring. "Bagaimana kalau saya orang jahat yan
ang bisa Anda curi di sini?" tanyanya sembari menatap Luke dengan senyuman remeh. En
barang penting saja. Tidak ada benda elektronik. Bahkan untuk lampunya sa
sudah dilapisi oleh tembok-tembok kokoh. Luke mengalihkan perhatiannya pada
Aileen tersenyum menatap Luke yang juga menatapnya. Pria itu memang tampan. Wajah datar yang dia tunju
inginkan sebaga
enunduk dan kembali menatap
awa. Menikahlah d
masih menatap Aileen