i keluar, menggenggam kalung giok di dadanya. Kabut menelan rumah-rumah
Ling'er dari bahunya, su
ia menghilang sebelum a
mereka lewati tampak berputar, seperti desa itu bukan lagi milik dunia
. Matanya merah menyala, tubuhnya dililit kain hitam compa
manusia!" bisik
jahat terbangun dari segel kabut purba. Yun Zhi, dengarkan aku-kekuatan kalungmu bel
gguk, meski tunapas... rasakan aliran di dalam tubuhmu. Kau a
ya biru muncul dari telapak tangannya. Bayangan Kabut melompat, tapi Yun Zhi membuka mata d
undur. Tapi dari kabut, ter
Kita harus ke luar
ika mereka mencapai gerbang desa, jalanan tiba-tiba runtuh-dan dari bawah tan
t, "Teleportasi
-baru saja menghilang ke dalam cahaya kalung setelah memberi peringatan serius soal bahaya
elihat sebuah bayangan orang yang tua mendekat
Suara kakek
oleh.
cepat, matanya tajam sepert
ari sini sekarang juga!"
ah setegang itu, ia mengangguk dan mengambil tas kecilnya. Kalung di lehernya
t masih mengepul, tapi anehnya memberi jalan setiap kali mereka melangkah-s
erjadi?" tanya Yun Zhi pela
rasakan tekanan spiritual yang ganjil. Dan saat aku
er, soal dunia aneh yang dilihatnya... tapi entah kenapa,
t. "Kalung itu... dari m
alung itu menyala dan... tiba-tiba kal
. "Kita akan ke Lembah Qingshui. Di sana ada seseorang
iam itu segera pecah ketika dari balik poho
henti. Yun Z
gan tongkat kayu pan
antong baju Yun Zhi mun
bah ini bikin bu
Zhi menutup mu
menoleh. "Apa
embah, Kek! Hehe..."
dan... POP! muncul kepala kecil Ling'
eturunan Yun Lian masih hidup ya!
uru mendorong makhluk itu
ung. Matany
a itu tadi... berbulu dan bisa b
? Mungkin... angin lembah
ngar raungan dalam yang memekakkan telinga. Kabu
a erat. "Lupakan soal itu. Ki
n mulut penuh biji bunga yang entah kapan dia mend
erjalan meninggalkan desa. Burung-burung hening, seolah
sang kakek tiba-tiba, nadanya berubah
aripada tanah. Di sana, sang kakek menghentikan langkah dan mengangkat telapak tangannya. Angi
napas. "Ini...
salmu," j
ng jika lengah sedikit saja. Tapi Yun Zhi sendiri malah merasa tubuhnya le
pelan, "kita akan
gkah cepat. "Tempat itu tersembunyi. Tak ban
ada orang l
kin satu-satunya yang mengerti te
ya masih terasa, dan di dalamnya-Ling'
in dingin... dan rasany
ya pelan. Kau bisa bantu
yarnya makanan enak ya! Oh, dan
, Lin
. aura gelap... dari arah kiri. Banya
Kabut semakin tebal, menggulu
akang semak-semak. Dahan patah. Suara de
abut padat yang bergerak, namun tidak berbentuk. Wajahnya begitu mengerikan
tercekat
kayunya dan menghentakkan ke tanah. Dari
berani, makhluk
taran yang menusuk telinga. Dari kabut di belakangnya,
Kita tak bisa law
u t
tentu. Lalu... sesuatu terjadi. Sebuah lingkaran
nganku era
ini
n pin
mereka, dan kabut pun tertinggal. Dalam
enghampar. Angin berhembus lembut. Suara gemericik air mengalir dari kej
ingshui?" tanya
ahnya. Kita masih harus menye
empat ini punya aura yang sangat tua... tapi juga sangat
n gemericik air, memang ada kesunyian yang mencekam. S
ah. Ada bisikan. Bukan dari
ngemba
hi me
dengar
. "Itu... bukan
ngginya seperti manusia biasa, memakai jubah panjang ber
di depan cucuny
tangan, dan dari bawah jubahnya melayang sel
a pusaka kuno... hanya bisa lew
erangah. "Ap
unjuk langsun
ki lingkaran. Jika jiwamu
kek
rus mencobanya. Mungkin...
bersiap. Tapi kalau dia mulai bak
g mulai terbentuk di tanah. Cahaya biru mengel
gan mula
an mas
l, menangis sendirian di bawah hujan. Ia melihat desa terbakar... kabut...
." suara itu berkata. "At
Aku... aku tidak ta
dengar jelas, jauh leb
i. Kami semua bersamamu. Ingat... k
a mel
ecah menjadi ribu
ubah itu m
u... te
n menuju Lembah Qi
oleh angin. Di baliknya, terbentang sebuah lembah tersembu
Pohon-pohon tinggi berdaun perak menjulang bagaikan penjaga bisu. Di tengah-tengahnya berdi
an napas. "In
ka pada mereka yang membawa cahaya di dalam keg
kalung, lalu mengedip. "Tapi juga... agak spooky sih ya. B
r Ling'er dan mengikuti kak
ka perlahan. Dari dalam, keluar sosok wanita tua berambut panjang putih perak, mengenakan ju
lembut, tapi penuh wibawa. "Kau
rmat. "Selir Tua Mei
o. Selir?? Kak
lama! Kisah lama! Kakekmu ini tern
dang Yun Zhi. "Kau.
lung ini... kadang hidup. Kadang b
ringan. "Benar-bena
gun. "Ibu per
masuk. "Masuklah. Banyak yang harus kau ketahui. Dan waktu kita t
itab berjajar. Di tengah, terdapat kolam giok dengan air yang sangat jerni
Dan siapkan hatimu. Karena jawaba
duduk bersila di depan kol
ujung jarinya, muncul kilatan ca
ergetar. Gambar
enuruni bukit. Di belakangnya, kabut mengejar. Ia membawa kalung yang sama... dan
.. i
i Hua lirih. "Ia melindungimu hingga nafas ter
an air mata. "Lalu... s
ya. Tapi juga... bukan dia. Aku lahir dari perlindungannya yang terakhir
genggam kalu
lam. "Maafkan aku... kar
kembali, dan mereka mencari kalung itu. Yun Zhi, kau harus memperkuat ikatanmu
air matanya. "B
ng Jiwa. Dunia antara dunia. Di sana, kau dan Li
a harus... nonton film hor
il di tengah kesedihannya. "Itu berarti kita haru
ni. Ada tempat khusus... Kuil Jiwa Tertutup di sisi utara le
ya. "Kalau begitu, aku
Ling'er berseru semangat. "Asal jangan
a-lentera di langit berputar perlahan, seolah m
sediakan Selir Mei Hua, Yu
au mulai. Dan aku janji... aku akan m
suara yang hangat... suara yang pernah didengar Yun Z