img Langit Yang Berkabut Hati Yang Terbakar Paviliun Puncak Kabut  /  Bab 2 Pewaris Yang Terbagun | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Pewaris Yang Terbagun

Jumlah Kata:2240    |    Dirilis Pada: 03/05/2025

i keluar, menggenggam kalung giok di dadanya. Kabut menelan rumah-rumah

Ling'er dari bahunya, su

ia menghilang sebelum a

mereka lewati tampak berputar, seperti desa itu bukan lagi milik dunia

. Matanya merah menyala, tubuhnya dililit kain hitam compa

manusia!" bisik

jahat terbangun dari segel kabut purba. Yun Zhi, dengarkan aku-kekuatan kalungmu bel

gguk, meski tu

napas... rasakan aliran di dalam tubuhmu. Kau a

ya biru muncul dari telapak tangannya. Bayangan Kabut melompat, tapi Yun Zhi membuka mata d

undur. Tapi dari kabut, ter

Kita harus ke luar

ika mereka mencapai gerbang desa, jalanan tiba-tiba runtuh-dan dari bawah tan

t, "Teleportasi

-baru saja menghilang ke dalam cahaya kalung setelah memberi peringatan serius soal bahaya

elihat sebuah bayangan orang yang tua mendekat

Suara kakek

oleh.

cepat, matanya tajam sepert

ari sini sekarang juga!"

ah setegang itu, ia mengangguk dan mengambil tas kecilnya. Kalung di lehernya

t masih mengepul, tapi anehnya memberi jalan setiap kali mereka melangkah-s

erjadi?" tanya Yun Zhi pela

rasakan tekanan spiritual yang ganjil. Dan saat aku

er, soal dunia aneh yang dilihatnya... tapi entah kenapa,

t. "Kalung itu... dari m

alung itu menyala dan... tiba-tiba kal

. "Kita akan ke Lembah Qingshui. Di sana ada seseorang

iam itu segera pecah ketika dari balik poho

henti. Yun Z

gan tongkat kayu pan

antong baju Yun Zhi mun

bah ini bikin bu

Zhi menutup mu

menoleh. "Apa

embah, Kek! Hehe..."

dan... POP! muncul kepala kecil Ling'

eturunan Yun Lian masih hidup ya!

uru mendorong makhluk itu

ung. Matany

a itu tadi... berbulu dan bisa b

? Mungkin... angin lembah

ngar raungan dalam yang memekakkan telinga. Kabu

a erat. "Lupakan soal itu. Ki

n mulut penuh biji bunga yang entah kapan dia mend

erjalan meninggalkan desa. Burung-burung hening, seolah

sang kakek tiba-tiba, nadanya berubah

aripada tanah. Di sana, sang kakek menghentikan langkah dan mengangkat telapak tangannya. Angi

napas. "Ini...

salmu," j

ng jika lengah sedikit saja. Tapi Yun Zhi sendiri malah merasa tubuhnya le

pelan, "kita akan

gkah cepat. "Tempat itu tersembunyi. Tak ban

ada orang l

kin satu-satunya yang mengerti te

ya masih terasa, dan di dalamnya-Ling'

in dingin... dan rasany

ya pelan. Kau bisa bantu

yarnya makanan enak ya! Oh, dan

, Lin

. aura gelap... dari arah kiri. Banya

Kabut semakin tebal, menggulu

akang semak-semak. Dahan patah. Suara de

abut padat yang bergerak, namun tidak berbentuk. Wajahnya begitu mengerikan

tercekat

kayunya dan menghentakkan ke tanah. Dari

berani, makhluk

taran yang menusuk telinga. Dari kabut di belakangnya,

Kita tak bisa law

u t

tentu. Lalu... sesuatu terjadi. Sebuah lingkaran

nganku era

ini

n pin

mereka, dan kabut pun tertinggal. Dalam

enghampar. Angin berhembus lembut. Suara gemericik air mengalir dari kej

ingshui?" tanya

ahnya. Kita masih harus menye

empat ini punya aura yang sangat tua... tapi juga sangat

n gemericik air, memang ada kesunyian yang mencekam. S

ah. Ada bisikan. Bukan dari

ngemba

hi me

dengar

. "Itu... bukan

ngginya seperti manusia biasa, memakai jubah panjang ber

di depan cucuny

tangan, dan dari bawah jubahnya melayang sel

a pusaka kuno... hanya bisa lew

erangah. "Ap

unjuk langsun

ki lingkaran. Jika jiwamu

kek

rus mencobanya. Mungkin...

bersiap. Tapi kalau dia mulai bak

g mulai terbentuk di tanah. Cahaya biru mengel

gan mula

an mas

l, menangis sendirian di bawah hujan. Ia melihat desa terbakar... kabut...

." suara itu berkata. "At

Aku... aku tidak ta

dengar jelas, jauh leb

i. Kami semua bersamamu. Ingat... k

a mel

ecah menjadi ribu

ubah itu m

u... te

n menuju Lembah Qi

oleh angin. Di baliknya, terbentang sebuah lembah tersembu

Pohon-pohon tinggi berdaun perak menjulang bagaikan penjaga bisu. Di tengah-tengahnya berdi

an napas. "In

ka pada mereka yang membawa cahaya di dalam keg

kalung, lalu mengedip. "Tapi juga... agak spooky sih ya. B

r Ling'er dan mengikuti kak

ka perlahan. Dari dalam, keluar sosok wanita tua berambut panjang putih perak, mengenakan ju

lembut, tapi penuh wibawa. "Kau

rmat. "Selir Tua Mei

o. Selir?? Kak

lama! Kisah lama! Kakekmu ini tern

dang Yun Zhi. "Kau.

lung ini... kadang hidup. Kadang b

ringan. "Benar-bena

gun. "Ibu per

masuk. "Masuklah. Banyak yang harus kau ketahui. Dan waktu kita t

itab berjajar. Di tengah, terdapat kolam giok dengan air yang sangat jerni

Dan siapkan hatimu. Karena jawaba

duduk bersila di depan kol

ujung jarinya, muncul kilatan ca

ergetar. Gambar

enuruni bukit. Di belakangnya, kabut mengejar. Ia membawa kalung yang sama... dan

.. i

i Hua lirih. "Ia melindungimu hingga nafas ter

an air mata. "Lalu... s

ya. Tapi juga... bukan dia. Aku lahir dari perlindungannya yang terakhir

genggam kalu

lam. "Maafkan aku... kar

kembali, dan mereka mencari kalung itu. Yun Zhi, kau harus memperkuat ikatanmu

air matanya. "B

ng Jiwa. Dunia antara dunia. Di sana, kau dan Li

a harus... nonton film hor

il di tengah kesedihannya. "Itu berarti kita haru

ni. Ada tempat khusus... Kuil Jiwa Tertutup di sisi utara le

ya. "Kalau begitu, aku

Ling'er berseru semangat. "Asal jangan

a-lentera di langit berputar perlahan, seolah m

sediakan Selir Mei Hua, Yu

au mulai. Dan aku janji... aku akan m

suara yang hangat... suara yang pernah didengar Yun Z

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY