g mendalam. Setiap kali ia berhadapan dengan Nadira, matanya yang dingin selalu mengingatkan dirinya pada betapa jauh ia telah salah menilai wanita itu.
ia masuk, ia mendapati Nadira sedang duduk di meja makan, memeriksa dokumen-dokumen perusahaan yang telah d
vano?" tanya Nadira tanpa mengalihkan pan
itu dengan rasa cemas yang tak bisa ia sembunyikan. "Nad
menatap langsung ke mata Elvano. Namun, ada sesuatu yang berbeda dalam tatapannya-sebuah ja
g dari yang diharapkan Elvano. Namun, di dalam hatinya, dia tahu ada p
. "Aku ingin mengungkapkan permintaan maafku yang sesungguhnya. Untuk semua yang telah terjadi. Unt
hami. "Aku tak butuh permintaan maaf," katanya pelan, hampir tak terdengar. "Apa yang aku butuhkan adalah keteg
h. "Aku ingin menebus semuanya, Nadira. Aku tahu aku tidak bisa menghapus semua yang telah
anya dengan suara yang hampir pecah. "Apa kamu pikir permintaan maafmu bisa membalikkan w
emaafkanku," jawabnya dengan suara yang lebih dalam, penuh penyesalan. "Aku hanya... aku hanya in
Aku sudah memutuskan, Elvano. Aku akan menjaga anak ini. Namun, aku tidak ingin hidup dalam bay
dak ada yang bisa mengubah kenyataan bahwa ia telah merusak hubungan mereka.
penuh keyakinan. "Aku ingin menjadi bagian dari hidupmu. Aku ingin membangun ses
dira, suaranya tegas meskipun ada kesedihan yang mendalam di baliknya. "Apa yang kamu bisa
yadari bahwa selama ini, semua yang ia perjuangkan hanyalah kesuksesan pribadi dan ego. Ti
ad. "Aku akan mulai dengan berjuang untukmu, Nadira. Bukan untuk perus
katanya pelan. "Tapi aku... aku tidak akan menghalangimu untuk berusaha. Namun, ini bukan tentang aku s
tekad yang sama sekali belum pernah ia rasakan sebelumnya. "Aku siap, Nadira. Aku s
kata yang diucapkannya. "Kau akan mulai dari mana?" tanya Nadi
adi pria yang pantas untukm
adira memandangi Elvano, dan untuk pertama
hanya s
rjalanan panjang menunggu mereka. Dan tidak ada jam
suaranya lembut namun penuh
guk. "Terima k
adira berdiri dan berjalan menuju pintu keluar. "Aku ha
merasakan berat yang tak terucapkan. "Aku akan m
li terjatuh ke dalam kesunyian, berpikir, berjanji pad
adi perjuangan terb