bukan be
al
Dan pulang.
sebelum pi
pengambilan tugas resmi. Di tengah ruangan bundar itu, tergantung bola sihir gelap sebesar k
ernah Diingat: Galang, Wahida, dan Suri. Tak ada pidato. Tak ada
cepat, membacany
bang Selatan - P
Sunyi" - Manusk
itu, segel akan menutup kemba
lu keras. Jangan menyentuh buku yang berbisik. Dan jika kau
tah karena takut, atau... karena ini adalah pertama
tangan. Lingkaran man
cahaya ungu yang menyala di tanah, tampak lorong menurun-berputar, berkar
. sekarang," kat
ih panjang dar
olah ada sesuatu yang hidup di baliknya. Sinar dari jimat
agar mereka tidak tersesat. Galang menjaga belakang. Arya... di t
u yang kita cari?" tanya
tahu suara yang
ua
ab Wahida. "Seperti ruang k
meski ia tidak se
i di gerbang
n pi
lu
h. Dari dalamnya, hembusan angin keluar pelan... dan t
a. Tempat paling berbahaya di
lai dari ucapan," jawab Wahida
ka m
buku berdiri sejaja
an, berbisik dalam bahasa yang tidak dimengerti. Lantai berkayu tua yang retak men
merin
ngan bergerak cepat da
g, "rak ini suka ber
ti aku melihat-" A
seorang anak lelaki. Tubuhnya tega
at men
adalah wa
terlalu lebar. Dan mat
erlalu lama. Itu bukan kau. Itu penjaga memori. Mere
gem
ra Wahida
nya pelan. "Aku
a men
engan benang emas. Sampulnya hitam pekat, bukan seperti kulit
tidak b
hkan tidak
ang membuatnya l
unyi," bi
gulurkan
arinya menyentuh
nya be
lain mulai terbuka sendiri, meneriakkan suara tak dikemasuk-tubuh Arya yang palsu kini berja
genakan w
ters
mua be
usnya ada di s
--------
ya.
itu fa
lu fa
san dirinya sendiri, berdiri memanjang di lorong gelap di belakang rak buku. Semua mengenakan
yang membuat Ar
ereka tak me
at penghalang tipis dari sihir bayangan. "Itu bukan pant
a bertanya dengan
angkahnya mundur mendekat. "Termasuk skenario kehidupan. Kemungk
annya terangkat. Gerakannya sepert
tinggal dengan Ki
i, bersuara berat. "Kalau kau l
dan satu lagi,
mua bicar
au... yang tak
alam genggamannya. Dingin. Berat. Tapi tidak memberontak.k segel sihir dengan darah di tangannya. "Kalau ka
ah lorong kanan. "Kita harus pergi. J
ti pohon yang memutar pertumbuhannya. Lorong yang tadinya lebar kini
"Kau harus simpan buku
pa
ng sudah terikat. Itu bukan buku biasa. Ia akan m
l ke arah Arya. "Taruh di dad
mem
mendekat... sekarang bersatu dalam satu tubuh y
ang, Arya! Atau kau akan
kan pisau itu ke
kit. Tapi... rasa seperti dunia lain m
debu yang berputar, lalu masuk ke dalam luka kecil
berh
ngan Arya ber
erti kertas hangus tertiup angin-d
erlutut. Nap
pembuka portal darurat di ta
. Tanpa sisa energi. Rak demi rak ber
ya melompat melewati l
mereka, dengan suara yang terdengar seperti napas te
irinya masih terasa hangat. Tapi tidak berdarah. Tak ada be
a kecil. "Sel
h lemah. "A
. Matanya meny
. Dan buku itu... baru membuka sa
atu telah dibuka. Ena
cara, tapi ma
menghilang, ia mend
yahnya. Bukan
lebih dalam, dan berasal
esya. Di kota sihir, saat