img Arya Maresya: Young Wizard  /  Bab 4 Mereka yang Tidak Bisa Mati | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Mereka yang Tidak Bisa Mati

Jumlah Kata:1030    |    Dirilis Pada: 16/05/2025

a tiga kali - nyaring,

perlahan, satu per satu, menampilkan wajah-wajah tua dan bayan

erpencil: pulau terapung, gurun sihir, atau menara tersembunyi di bawah laut. Tapi s

ertama - wanita tua dengan kulit seperti belulang kay

"Ya. Buku Sampul Sunyi telah bangkit.

tiga - suara lelaki muda, tapi dengan eko

runika. Diasuh oleh Jagapati, m

nya t

roh yang berbicara l

nan Pen

l. Semua darah mereka telah dimurn

anya gema yang keluar dar

n oleh Ki Sagara sebelum penutupan. Bayi yang dikabarkan mati dala

itu legenda," k

ng Sampul Sunyi," kata Suara

baru memas

lembaran surat sihir kuno yang tak terbaca. Ia

atanya pelan. "Deng

?" tanya Su

membuka t

ia. Separuh lagi terbuat dari cermi

u... S

ngsung

Suara Ketiga. "Kau ma

tian hanyalah pintu. Dan aku

kau ke

menghadapi enam segel lainnya. Dan anak itu-Arya Maresya-akan membuka

nyala. Huruf-huruf kuno bergerak

an lagi sunyi. Persiapkan pengkh

ertama

mu, Sagara

n dia berpikir bahwa dia bebas. B

etelah

ergetar samar. "Kita hancurkan dia se

alam. Di paruhnya menggantung sehelai kain kecil dari jubah A

bulan, robeka

mulai terbangun dari bawah tanah-mereka yang da

ai berbisi

res

------

u datang bersam

mimpi

yang semuanya tertutup. Setiap pintu memiliki simbol berbeda-api, air, angin

tu cermin itu, bayanganny

n itu b

nya, mereka akan

a terb

a dengan lapisan dalam merah tua. Warna para murid istimewa,

hilang sejak subuh. Wahida, seperti biasa, hanya

enusuk punggungnya-bukan rasa sakit, tapi dorongan hal

ah s

g. Dilipat kecil. Tidak a

is di tengah halaman deng

ya siapa pun

angannya bergetar saa

hitam - simbol yang sama dengan bekas yang mu

uh simbol itu, tint

ber

i sebu

an peta

eta dari baw

kini berdiri di samping Arya tanpa suara, s

ni," Arya menun

a. "Simbol spiral... i

cepat. "Kau k

lan ke arah dinding, menggambar sesuatu di udara dengan jariny

egel ketujuh. Dia menghi

ngingat

a i

lam Dewan. Dan juga... oleh G

im surat ini... kenap

kin... dia tahu kau akan membuka

menyelinap kel

atu dengan ba

k tangannya seperti cap luka bakar. Setiap langkah membawanya

i balik patung naga batu yang ti

yang hanya bisa dima

itu... ia menemukan

elajar. Bukan

i m

bertuliskan nama-nama kuno dalam baha

angan, ada satu p

ng perlahan-sebuah jubah hitam berlengan sobek,

men

bergerak, s

nulis s

erlalu

terlambat un

maka ketujuh gerbang ti

mun

di bawahny

yala dalam pola

dari dinding, bukan dari kertas,

alam d

ua... tela

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY