ang Tida
m abu kebiruan dan jaket tipis berlogo kecil di dada kiri. AC lobi menusuk, tapi ID card sement
lift berdenting pelan dan pintu terbuka, Ruth melangkah masuk bersama tiga pria berdas
diam di sudut lift, merasa seperti core
ai e
ana steril lobi. Lorong itu lebih sempit, dengan karpet bermot
yang diselotip sembarangan. Beberapa tulisan miring, beberapa ditimpa de
ut
a sekitar lima puluhan dengan kacamata besar dan rambut di
a,
k, dekat lemari abu-abu. Jangan ganggu printer. Jangan aj
gguk cepat.
n. Ada laporan mitra, memo internal, dan beberapa catatan tangan. Sebagian berbahasa Inggris
k rapi, lainnya penuh coretan, bahkan ada yang ditulis
it. Latar belakang saya sastra. Tapi saya terbiasa m
ng menilai apakah manusia bisa
dari tanggal akhir, kau bisa mulai. J
sempit, di pojok, dengan komputer model dua tahun lalu-cukup cepat kalau tak membuka lebih dari
eperti sedang mengeluh. Di atasnya tertempel stiker kecil: "
uliskan: "Jangan pakai kursi i
ga bikin meri
gup mulai tergantikan oleh fokus. Tangannya mulai menelusuri baris-baris teks, mencocokkan judul, menyusun ulan
g lain. Tapi bagi Ruth, ini berar
hanya tempat arsip berdebu, bisa jadi adal
ang Berbica
mengomentari setiap gerakan yang ia buat. Di layar komputernya, file digital proyek sosial 2019 masih terbuka. Ia baru menyelesaikan menyocokkan tig
menderu, lalu berhenti tiba-tiba sepert
" kata suara d
oral yang tidak masuk akal untuk suasana kantor muncul dari balik rak
au mencoba memaksa dia kerja sebelum jam sepuluh, dia
, mencoba memastikan
gal. Meja ketiga dari ujung, dekat kipas angin
a ragu. "Baru
las kopi permanen. Itu sepert
rsenyum
mu menyortir file oranye, tolak. Itu kode untuk arsip korup-dokumen p
a. "Aku sedang menge
gkat alis. "K
ata map. Ia mengenakan headset besar dan mengetik dengan ke
ut jadi staf tetap, tapi lebih suka jadi freelancer karena katanya gajinya le
tanpa senyum. "
" sahut
.. manusiawi. Ada sistem sosial, ada humor dalam kelelahan, dan ada semacam ironi
uter Ruth. Subjeknya: [Pengingat R
pa dibuka, nama itu saja cuk
au kau dapat email dari nama itu, artinya kau baru saja
email itu den
ndek. Teg
Divisi D
ian halaman di lampiran E. Mohon perik
.B
th kembali menunduk dan mulai me
u hari
m radar orang yang palin
n Tatapan
sional. Bau kertas lama bercampur kelembapan tipis menguar dari lemari logam penuh map berlabel kusam.
rapa berkas sudah ia temukan. Tapi halaman-halamannya... berantakan. Urutannya melompat dari 3 ke 7
sun ini?" gumamny
lusuri satu demi satu dengan teliti. Meskipun tak pernah belajar audit secara resmi, ia tahu cara membaca struktur tulisan
gar suara pintu
erpikir itu Leo atau Marina. Tapi langkah yang mas
ul dalam bingk
Boas
ali ini dasinya longgar, dan satu tangan memasukkan ponsel ke saku du laci, dan mengambil satu folder kuning tanpa terburu-buru. Hening. Hanya suar
us menyapa. Mundur. Atau pura
um berbalik, matanya menoleh.
ni leb
asa ingin tahu... atau mungkin pengamatan. Ia melih
" suaranya d
Saya... baru diberi tugas
ji. Tidak mengkritik. Hanya mencat
itu sebagai referensi. File digital banyak kesal
cepat. "Baik, Pa
un ke jemari Ruth yang sedikit kotor karena debu. Ia tid
ar tanp
terasa sedikit lebih berat.
emuan itu membuatnya merasa... bukan hanya dil
kin
i n
ng dingin ini, itu adalah awal dar
si, dan Satu
di samping map audit 2020 yang sedang ia rapikan ulang. Printer Dino-entah kenapa-berhenti mogok be
ongok dari
hidup," katanya pela
m Ruth. "Mungkin in
muanya mendadak terasa lebih... nyata. Ia menyentuh jemarinya sendiri, noda debu ma
i plastik bening pemberian Leo ya
hangat yang menenangkan. Kadang, satu roti sederhana bi
biasa-dan sebelum mulai mengetik kembali, ia
han. Hari kedua? Kit