img Roma Menyimpanku Untukmu  /  Bab 4 Aturan Aneh | 66.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Aturan Aneh

Jumlah Kata:1598    |    Dirilis Pada: 19/05/2025

Bertah

belakang mejanya sambil membawa papan whiteboard kecil, spid

matis, seperti mata-mata yang baru ke

ya. "Kau... b

Aku akan menyel

sen tamu yang terlalu antusias. Ia memajang whiteboard di dinding dan mulai menggam

oup: Versi Lantai Enam dan Sebagian Lima.' Materi ini bersifat ra

yang memberi anggukan se

gerikan. "Jangan. Masuk. Lift. Emas. Itu lift-nya Luca Boas Romano. Hany

npa senga

n berakhir jadi suara bisu di d

wa. "Baikl

cobaan sains. Tak seorang pun tahu siapa yang pertama membuatnya, tap

sticky note imaji

hantu. Tak ada yang tahu kenapa kursinya selalu kosong, tapi kalau kau duduk di sana, kau ak

di sana. Sekarang dia jadi penyusun notulen permanen di

ramatis. "Kami d

tawa mak

nehan itulah, Ruth merasa diterima. Tidak dituntut

paling nyaman untuk orang-orang y

ing tak bisa diandalkan... yan

n Kehidupan

i bagian ekspedisi. Tangga belakang lantai enam memang disarankan u

diri di depan lift utama,

engilap dengan panel tanpa tombol fisik, hanya

bermaks

n bunyi denting manis dan lantai di da

kah kecil

a

VIAN

versi opera. Ia muncul dari arah lorong membawa map

MASUK KE TEMPAT YANG...

"Aku... cuma...

tkan anak ayam dari kolam lava. Ia mendesis se

paling potensial. Dan satu-satunya yang

keh. "Kau

Kalau kau sampai masuk dan pintunya menutup... bisa-bisa kau langsung sampai lantai CEO tan

tertawa

menggunakan tangga

pergerakan aneh. Ada orang-orang yang selalu muncul di jam tertentu lalu menghilang tanpa suara. Ada ruangan dengan pintu terbu

unya kehidup

gkin adalah versi pali

g Tidak A

ke mejanya, masih tertawa pelan membayangkan

ikan dua folder audit hari ini, dan tinggal satu map

Ruth mencocokkan dengan dokumen fisi

agraf tambahan: deskripsi kegiatan donasi akhir tah

digital, paragraf i

. Bahkan jejak kalimatnya pun tak tersi

wal. Lalu membuka dokumen asli dari folder "REVI

an catata

screpancy in repor

L

ecara refleks meraih pulpen dan

l dana donasi. Versi digital utama hilang. Tidak jela

mbar terkait dengan post-it kuning, lalu menyusun

th tahu: setiap kalimat yang hilang bisa berar

ai enam yang mulai sunyi, printer Dino berhenti berdengung. Matteo sudah pulang lebih du

gi, menggigitnya pelan sambil me

rtahan. Hari kedu

mungkin... sed

senyum

ng yang nyaris menyerah d

anya lebih dekat pada sesuatu yang pentin

an, dan Sur

ai ubin yang tak rata, dan bau disinfektan yang menyamar sebagai aroma lavender. Di meja resep

nya ada tempat tidur sempit, meja lipat, dan gantungan baju yang menggantung miring. Jendela kecil

di jemarinya, lalu duduk bersila di

rselip satu amplo

buka sejak meninggalkan kota

an amplop te

untuk Ruth

o Benedetti

lama. Lalu meletakkann

seka

h Leo yang katanya "souvenir kantor paling pentin

uk pelan jendela sepe

linya sejak ia tiba

a karena p

seorang melihat

ini, ia benar-b

ekarang, sudah l

inggi yang

o Group, semua terasa leb

ri atas sini, lampu-lampu kota terlihat seperti semesta buatan: rapi, bersinar, dan... terlalu te

Hanya ada laptop yang menyala dengan layar dokumen audit terbuk

020. La

. gad

i caranya menjawab, cara dia berdiri tanpa me

Ruth Ela

digital

elas yogurt, dan dasi yang entah kenapa melintir ke kiri. Ia berjalan cepat-atau berusaha

ditandatangani. Juga... saya ambil y

ipis tanpa berpal

ja dengan bunyi thuk kecil. "

Tunda sa

h. Baik. Aku juga belum nye

uk kembali di kursinya dan membuka kembali dokumen digit

screpancy in repor

y note yang tertempel rapi

ragraf tambahan. Digital hilang.

R.

la. "Oh... staf baru?

b langsung. Ia han

bisik: "Kukira dia bakal kabur hari per

aptopnya. "Kit

alan ke pintu. Tapi sebelum keluar, ia berhe

ence dan butuh alasan personal-aku b

tert

menatap ke

rencana jangka panjang, ada sa

ci

k te

i permulaan yang t

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY