img Roma Menyimpanku Untukmu  /  Bab 6 Yang Dilihat Meski Tak Disebut | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Yang Dilihat Meski Tak Disebut

Jumlah Kata:1746    |    Dirilis Pada: 22/05/2025

dan Pagi yang

eyboard mengetik seperti tetesan hujan tipis, dan aroma kopi sachet bercampur dengan parfum mahal dari divisi kreatif. Setiap cub

bunya setengah kusut, rambutnya dikuncir asal, dan ransel hitamnya tergantung longgar di

yakin bagaimana ia akan bisa melihat Luca Boas R

um tahu apakah Luca be

l untuk diingatnya. Sementara Ruth nyaris tidak bisa tidur dua mal

tidak ada tatapan penasaran. Dunia tetap berjalan. Printer tetap berdengung. Keyboard tet

angkah

pel di sisi layar monitornya. Tulisannya kha

i realitas. Rapat jam 09.

m dalam gelas plastik. Masih hangat. Aro

, tapi ia tahu caranya membuat pagi yang

ra datar dari ar

dan sepatu yang kilapnya bisa membutakan. Rambutnya dikuncir rapi ke belakang, dan eksp

balas Ru

ablet yang dibawanya. "Hari ini kamu mulai audit digital file November sampai Jan

ik,

.. jangan bawa minuman ke ruang arsip. Jumat lalu ada

sedak udara. "M

potong Marina.

nggalkan aroma parfum citrus

ah bisa meniup pergi rasa malu yang belum hilang seluruhny

– Dokumen

erbuka. Dunia mu

agaimana, ia tidak me

Salah

i tim logistik mendekati meja Ruth, napasnya sedikit

tama?" katanya terburu-buru. "Kurirnya salah anta

ertamanya-menatapnya kosong dua detik, l

orong," tambah pria itu sebelum

t yang mengepulkan uap ringan. Tangannya meraih n

langkah terdengar lebih nyaring di telinganya. Lorong itu biasanya tampak biasa sa

k di depan pintu k

da ja

a urat tegang di kepalanya menarikny

isi,

utus oleh peman

enyentuh ujung laptop, dan mata tertuju ke arah presentasi yang diputar di la

semua b

juga,

kepadatan. Ia membeku. Kakinya tertanam di

tanya tidak keras, tidak juga ramah

"Saya-kopi-salah ant

nahan tawa kecil. "Letakka

takkan nampan di meja, hampir menjatuhkan tut

uca berkata-suara baritonnya

san paling universal

an di nada itu. Seolah ia sudah sering melihat ha

duk dan ce

berapa langkah di lorong dan menempel

un," bi

ang. Leo muncul dari belokan lorong, m

i ke ruang rapat CEO? Kau

eh, wajahn

Salah antar,"

n palsu. "Oh tentu. Dan aku ad

sekali. "Tenang. Kantor ini suka dengan cer

sejenak dan mena

n menghapus memori

lik semua

elupakan cara L

Mata yang

retak jika ia bergerak terlalu cepat. Rasanya seperti baru saja menjalani gla

kan diri seperti

tapi otaknya masih tertinggal di ruang rapat kaca-tepat di antara t

tik dua baris komentar. Lalu menghapu

darurat yang bunyinya paling pelan," bisik Leo entah sejak kapan

tomat ceri dan potongan keju yang terl

n?" tanya Ruth sambil

tes sunyi karena belum naik gaji selama tiga kuar

n sudah berhasil menumpahkan kopi ke sepatu CEO dan menyelonong ke

is. "Atau dijadikan contoh da

na lewat tanpa bicara, namun meletakkan satu ma

okkan dengan catatan digital dan upload

dengan dua tangan seperti meny

"Kopi tadi... setidaknya kau tid

terjadi?" tany

is, lalu berjalan pergi sepert

rinter Dino terdengar mengeluh pelan, dan cahaya matahari m

ng perlu dipindai ulang ketika suara langk

k perlu

u

Hanya lima detik. Tapi dalam lima detik itu, langkahnya melambat. Bukan karena dia

dak m

h tahu i

dak bisa dijelaskan, Ruth

an bahwa ia bisa tetap ada di tempatnya, bahkan

buatnya merasa

at, Meski T

er Dino tidak lagi bergemuruh, hanya sesekali mengerang pelan seperti perut lapar. Lampu overhead mulai menimbulkan

i pojok atas layar komputernya: pengingat untuk menyelesaikan unggahan file

kan. Tapi bukan han

muncul di balik sekat meja dengan ransel menyilang dan ja

padaku," katanya santai. "Tanda

emas. "Kau memberi terlalu bany

lagi yang bisa diajak bicara setelah j

u sisi, dan mengenakannya seperti agen rahasia yang akan kabur dari kantor de

erti salam militer. "Kalau kau tetap di sini lebi

kasih untuk... makanan dan

ab Leo, lalu menambahkan lebih serius, "Tapi hei.

meninggalkan aroma croissant dan s

dalam ruangan: meja yang semula asing, sekarang tampak seperti bagian dari dunianya. Folde

ban. Masih sering gemetar

Dan tidak ada yang

ulikannya, ada satu pria yang, setidaknya sekali

ukan

uga pen

ang yang sering m

ermulaan yan

meraih ranselnya. Satu langkah di depan pintu, i

ya pada diriny

melangka

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY