, dan sandal jepitnya basah kuyup. Suara kota mulai ramai. Klakson kendaraan bersahut-sahutan, tapi bag
a tertunduk. Pagi ini, tak ada satu pun orang yang bisa ia
e
li dengan sisa uang dari Chiko. Layar retak, baterai hampir habis. Tapi i
tama membuatnya
mbuat jantung
ket
al
tu membuat Be
ucapnya, nyaris berbisik k
baik saja?" Nada Reno terd
." Suara Bella pecah di tengah kalimat. Ia tak bisa menahannya.
mana kamu
patan Jalan Sinar, ya
nggu aku. Jangan perg
no tak bisa melihatnya. Hatiny
dekat halte. Pintu depan terbuka dan Reno turun, la
la ke dalam mobil tanpa banyak kata. Ia mele
nmu lagi..." ucap B
." Suara Reno tegas namun lembut. "Kam
Bella menahan tangisnya agar tidak tumpa
, "kamu bisa tinggal sementara di tempatku. Ada
ujur. Ada keteduhan di sana, bukan seperti tat
padamu, Reno,
t itu seperti dunia lain. Bersih, tenang, dan-anehnya-aman. Saat pe
l menyodorkan handuk bersih. "Kamu bisa
uk. Kali ini, ia merasa b
, Bella duduk di meja makan. Tangannya membungkus cangkir cokelat
lu mewah buat
l mewah atau tidak. Kamu butuh tempat
eno bertanya hati-hati, "Maukah
bercerita. Tentang ayahnya. Tentang Tuan
ka, tapi Bella tak berhenti. Ia ingin mengeluar
angkit, dan berjalan memutar meja. Ia berdiri d
melewati semua itu dan tetap berta
n air mata yang hendak tumpah l
tak mengintimidasi, tak menuntut. Hanya sekadar me
dekat mereka. Betapa kuatny
Ia hanya ingin istirahat. Hany
kasih,
jawab Re
itu dimulai, Bella tertidur malam itu dalam temp
*
menyinari ruangan dengan kehangatan yang menenangkan. Bella membuka mata
... semua terasa asing, tapi aman. Ini bukan rumahnya, bukan pula rumah tantenya. Tap
u, tetapi terasa sangat nyaman dan lengkap. Di sisi ranjang, ada s
rapan. Aku keluar sebenta
aru, tapi juga bersalah. Ia telah merepotkan seorang pria yang bahkan nyaris tak ia kenal.
it dari tempat tidur. Ia melipat kembali selimut, mem
rut Bella berbunyi pelan. Ia menyusuri dapur kecil dengan lantai keramik putih yang mengilap.
lakukan sesua
ri Reno. Ia mencuci piring, menyapu, mengepel, bahkan menyeka jendela. Tak jarang ia berhenti sejenak, mengingat kembali pelajaran dari ibu
tnya tersenyum. Salah satunya adalah foto Reno saat mengenakan seragam hitam elegan, mungkin saat
beberapa saa
pada orang asing?" bisiknya,
k dengan dua kantong plastik di tangan. Ia sempat terkejut me
?" pan
dengan lap kecil. Pipi dan pelipisnya sedikit be
atif... aku cuma... ing
ng. "Astaga... kamu m
sudah terlalu baik padaku.
dapur. "Kamu nggak perlu merasa harus membalas. Tapi ter
kamu pria. Pria nggak pernah tahu
ar j
rsama. Tawa yang
an itu bukan hanya milik Reno. Tapi milik
secangkir teh hangat. Reno membuka jendela lebar-lebar
cana selanjutnya?" t
u ingin bekerja. Apa saja. Yang penting
u sendiri. Kamu masih muda, Bell
ap harus mena
terarah pada mata Bella yang
sebuah agensi model," katanya pelan. "Pekerjaan ringan. mungkin
membulat.
"Tapi kamu haru
pa
cukup uang, jangan tin
ang manis, malu-malu.
ut aku melup
dik
dan menyeruput tehnya. Dan untuk pertama kalinya sejak bertemu,
ap langit-langit, hatinya mulai berubah. Tak hanya karena aman, tapi karena ia mul