/0/24350/coverbig.jpg?v=b863f0f510914aab17e330167993b33f)
Dijual oleh ayahnya, dikhianati keluarganya, dan hampir diperkosa lebih dari sekali-Isabella tak pernah menyangka jalan hidupnya akan dimulai dari pelarian paling gelap menuju dunia paling kelam: prostitusi eksklusif. Namun dari balik malam panas dan pelukan pria-pria berdasi, Isabella menemukan cinta, rahasia, dan... kematian. Ketika pria yang ingin ia nikahi tewas dalam kecelakaan misterius, Isabella bersumpah mencari pelaku. Tapi ia tak pernah menduga: pembunuhnya adalah pria pertama yang membelinya-Ronald. Dan Ronald bukan satu-satunya rahasia. Siapa sebenarnya Isabella? Dan mengapa hidupnya seolah dipertaruhkan dalam permainan dendam lintas keluarga? Dibumbui adegan panas, cinta penuh luka, dan misteri berdarah, ini adalah cerita tentang seorang wanita yang bangkit, dan menaklukkan takdir.
Pagi baru saja merekah di Desa Kedung Renggan. Kabut masih menggantung di antara batang-batang bambu, menyelimuti rumah-rumah reyot yang berdiri miring seolah siap rubuh diterpa angin. Di salah satu sudut desa yang paling terpinggir, tinggal keluarga kecil: Isabella, gadis cantik berusia delapan belas tahun, bersama ayah dan ibunya.
Pagi itu, Bella baru selesai mandi di sumur belakang rumah. Handuk tipis berwarna pudar membalut tubuhnya yang semampai. Ia menuruni tangga bambu menuju dapur, rambutnya masih basah, meneteskan air ke lantai tanah. Ia tidak tahu bahwa tamu tak diundang telah menunggu di ruang depan.
Tuan Jo duduk menyeringai di kursi tua, kakinya bersilang dan tangan kanannya menepuk-nepuk lutut. Matanya yang sipit dan dipenuhi keriput itu mengamati Bella dengan tajam, seperti binatang buas mengincar mangsanya. Ia sudah lama mengincar gadis ini. Dan hari ini, ia merasa waktunya telah tiba.
"Selamat pagi, Nona Bella," sapa Tuan Jo, suaranya berat dan licik.
Bella terkejut bukan main. Ia refleks menutup tubuhnya dengan tangan, wajahnya merah padam. "Apa-Apa yang Tuan lakukan di sini? Ayah saya belum pulang dari ladang..."
Tuan Jo tidak menjawab langsung. Ia bangkit dari kursi, langkahnya berat namun penuh percaya diri. Matanya tak lepas dari Bella. "Aku ke sini bukan untuk ayahmu. Aku ke sini... karena hari ini adalah hari penentuan, Bella."
Bella menelan ludah, merapatkan handuknya. Hatinya berdegup kencang. Ia tahu hutang ayahnya makin menggunung. Tapi tak pernah ia bayangkan Tuan Jo akan datang sendiri ke rumah.
"Sudah cukup lama, ya? Tiga bulan, dan tak sepeser pun ayahmu kembalikan. Aku sudah sangat... sabar," lanjut Tuan Jo dengan senyum dingin. "Jadi... saat ini aku pikir, sudah waktunya kita bahas jaminannya."
Bella mundur satu langkah. Ia merasakan udara pagi yang dingin menusuk kulitnya, tapi itu tak seberapa dibanding rasa takut yang merayap di tubuhnya.
"Jaminan?" bisiknya.
Tuan Jo tertawa pelan. "Kau. Ayahmu sendiri yang menawarkannya. Menjadi istriku. Istri ketigaku. Kau tahu, aku kesepian di usia tua. Dan kau... ah, Bella. Lihat dirimu sekarang. Segar seperti bunga pagi. Apa lagi yang lebih menyenangkan daripada memiliki kau di ranjangku?"
Bella ingin muntah mendengar kata-katanya. Ia menggigit bibirnya, menahan marah, menahan malu. "Saya bukan barang, Tuan Jo!"
Tuan Jo mendekat lebih lagi. Tangannya hendak menyentuh lengan Bella, tapi gadis itu mundur cepat, punggungnya menabrak dinding dapur.
"Kau akan berubah pikiran setelah lihat ayahmu menderita," ucapnya, suaranya pelan namun mengancam. "Kalau tidak mau, aku bisa kirim orang-orangku buat ajar dia pelajaran. Atau... kubakar rumah ini. Pilihannya mudah, Bella."
Tepat saat itu, suara kaki berlari terdengar dari luar. Seorang remaja lelaki muncul dengan nafas memburu. Chiko.
"Hei! Apa yang kau lakukan pada Bella?!" teriaknya marah.
Tuan Jo berbalik. "Anak ingusan, ini bukan urusanmu!"
"Aku tak akan biarkan kau sentuh Bella!" Chiko berdiri tegak, meski tubuhnya gemetar menahan amarah.
Tuan Jo mendengus, lalu melangkah keluar. Tapi sebelum pergi, ia menatap Bella dengan tajam. "Kau punya waktu sampai malam ini. Pilihannya mudah, Bella. Jadi istriku, atau ayahmu mati."
Pintu kayu itu menutup keras di belakangnya.
Bella jatuh terduduk di lantai, bahunya bergetar. Chiko berlari menghampiri, meraih bahunya. "Bella, aku akan jaga kamu. Aku janji..."
Air mata Bella mengalir. Dunia yang selama ini dikenalnya, kini mulai runtuh perlahan.
***
Sore hari, langit desa tampak sendu, seolah ikut merasakan nestapa yang menyelimuti hati Bella. Ia duduk di tangga rumahnya, mengenakan daster lusuh berwarna biru langit, rambutnya diikat asal, mata sembab karena menangis. Di hadapannya, Chiko berdiri dengan wajah serius, menatap jalanan sepi yang memanjang ke arah kota.
"Aku udah bilang sama Om Idin, besok pagi motorku dibawa," ucap Chiko pelan tapi pasti.
Bella tertegun. "Motor itu satu-satunya milik kamu, Chik. Itu juga yang kamu pakai ke sekolah..."
Chiko menoleh cepat, memotong kalimat Bella. "Aku bisa jalan kaki. Aku bisa numpang. Itu semua nggak penting dibanding kamu dijadiin istri ketiga lintah darat kayak Tuan Jo!"
Suara Chiko bergetar menahan amarah. Tangannya terkepal di kedua sisi tubuhnya. Bella meraih tangannya dan menggenggam erat.
"Aku nggak akan pernah nyerahin diriku ke dia. Sekalipun dunia ini ambruk," ucap Bella, suaranya parau tapi penuh tekad.
Chiko menatap wajah gadis itu lama. "Aku tahu kamu nggak akan nyerah. Itu sebabnya aku harus bantu. Kita nggak punya waktu. Kalau uang dari motor itu cukup, kita bisa bayar sebagian, atau paling nggak tahan dia beberapa hari."
Bella menggeleng pelan. "Tapi jumlahnya besar, Chik. 100 juta. Motor kamu paling laku berapa?"
Chiko tertawa miris. "Om Idin cuma mau bayar tujuh juta. Aku tahu itu belum cukup. Tapi lebih baik kita usaha daripada diem aja."
Bella terdiam. Ada rasa hangat di hatinya melihat usaha Chiko. Lelaki itu memang bukan orang kaya, tapi ia satu-satunya yang selalu berdiri di sisinya. Selalu. Bahkan saat seluruh desa mencibir keluarga Bella sebagai beban, Chiko tetap datang membawa secercah harapan.
"Aku cinta kamu, Bella," kata Chiko tiba-tiba. "Aku tahu kamu juga cinta aku. Aku janji, aku akan lulus jadi tentara. Aku akan ubah nasib kita. Tapi sekarang... kita harus bisa selamatin kamu dari Tuan Jo."
Air mata kembali mengalir di pipi Bella. Ia mengangguk sambil menggenggam tangan Chiko lebih erat. Di balik penderitaan yang menyesakkan, cinta di antara mereka menjadi satu-satunya cahaya yang masih bersinar.
***
Malam turun dengan cepat. Di balik jendela yang terbuka, suara jangkrik bersahut-sahutan, seolah jadi latar bagi kegelisahan yang menggantung. Ayah Bella pulang dalam keadaan mabuk, tak tahu bahwa hari ini, lintah darat keparat itu sudah datang menuntut janjinya.
Bella duduk di depan cermin kecil di kamarnya, memandangi wajahnya sendiri. Cantik, kata banyak orang. Tapi apa gunanya kecantikan, jika dunia ingin menginjaknya?
Ketukan keras tiba-tiba terdengar di pintu rumah.
Bella dan ibunya yang sedang memasak saling berpandangan panik.
Chiko masuk terburu-buru lewat pintu belakang. "Bella... dia datang."
Tuan Jo berdiri di depan pintu dengan dua orang lelaki bertubuh kekar di belakangnya. Matanya menyapu ruangan dengan tatapan tajam seperti harimau lapar. "Aku datang untuk mengambil janjiku."
Bella berdiri tegak, meski lututnya lemas. "Saya tidak akan jadi istri ketiga Anda. Kami akan bayar hutangnya."
"Uangmu mana?" Tuan Jo menyeringai.
Chiko melangkah maju, mengeluarkan amplop berisi uang hasil penjualan motornya. "Ini tujuh juta. Kami minta waktu satu minggu untuk sisanya."
Tuan Jo mengambil amplop itu, menimbang-nimbang isinya. Ia mengangkat alis. "Kalian pikir aku main-main?"
"Kasih kami waktu!" pinta Bella. "Tolong..."
Tuan Jo mendekat, menundukkan wajahnya hingga sejajar dengan Bella. Napasnya berbau tembakau dan tuak. "Satu minggu. Tapi kalau kalian kabur atau coba-coba akali aku... ayahmu yang akan kubuat cacat."
Malam itu Bella duduk bersama Chiko di atas tikar bambu. Angin malam meniup masuk lewat celah-celah dinding rumah yang bolong. Mereka tak berbicara banyak. Hanya duduk berdampingan. Bahu mereka bersandar satu sama lain, saling memberi kekuatan.
"Aku akan pergi ke kota besok," bisik Bella.
Chiko menoleh cepat. "Apa? Buat apa?"
"Aku akan cari pekerjaan. Jadi pembantu, jaga toko, apapun. Asal bisa bantu lunasi hutang."
"Jangan, Bella. Itu kota, bukan desa kita. Kamu sendirian-"
Bella menatapnya dengan mata merah tapi penuh nyala keberanian. "Aku nggak bisa terus jadi gadis desa yang cuma bisa pasrah. Aku harus berani. Demi kita."
Dan malam itu, untuk pertama kalinya, Chiko memeluk Bella erat.
Mereka tahu... malam ini mungkin menjadi malam terakhir sebelum segalanya berubah.
Area 21+ KHUSUS UNTUK DEWASA!!! Novel ini merupakan galeri kumpulan cerpen panas yang sangat menarik dan layak untuk di baca. Berbagai kisah yang di suguhkan di dalamnya mampu membangkitkan hasrat. Sangat cocok di baca pada malam hari untuk mengisi waktu luang dan rasa kesepian. Siap menjadi panas dan berkeringat dengan novel ini? Ayo baca setiap babnya, di jamin seru dan memuaskan. Selamat membaca dan menikmati yaaa
21+ Harap bijak memilih bacaan, mengandung adegan dewasa! Dia tidak bisa mengendalikan hasratnya. Masa depan sebagai koki terkenal, Lucas Traverson direncanakan setiap menitnya. Namun ada satu kendala seksual yang menghalanginya, Alyssa Deveraux. Dia adalah mantan penari eksotik, pemilik klub dan pemilik restoran. Di masa lalu yang tidak terlalu lama lagi, Lucas dan Alyssa berbagi cinta satu malam penuh gairah yang tak terkendali yang membuat Lucas takut tidak bisa mengendalian diri dan Alyssa putus asa untuk mendapatkan lebih banyak dari pria itu. Lucas adalah satu-satunya yang dia inginkan. Memenuhi janji sebelumnya, Lucas diundang menjadi koki di pembukaan restoran Alyssa. Sekali melihat Alyssa membuat Lucas kehilangan akal. Bagaimana dia bisa melewati minggu ini dan mempertahankan kendali atas dirinya sendiri? Apalagi ketika wanita itu sendiri yang meminta hal yang mustahil. Lucas sangat menginginkannya ketika dia mengetahui bahwa dia bukan satu-satunya yang sangat membutuhkannya. Hanya satu dari banyak rahasia. Dan ini bukan satu-satunya rahasia Alyssa... ada rahasia lain yang sama gelap, misterius, dan menggoda seperti fantasi rahasianya.
Warning 21 + Harap bijak memilih bacaan, mengandung adegan dewasa! Jenny Wilson memiliki semua yang diimpikan wanita... yah, hampir semua. Liam Anderson, pria Dominan yang seksi dan lembut memasuki hidupnya bagaikan seorang kesatria berbaju zirah, namun siksaan tidak berakhir pada penampilannya saja. Jenny terombang-ambing dalam emosi yang saling bertentangan. Bagaimana jika Liam terlalu baik untuk menjadi nyata, atau mungkin dia tidak lagi peduli apapun, karena dia adalah cinta dalam hidupnya? Jenny terpecah antara Liam dan perasaan tulusnya terhadap Bosnya yang menuntut, Ares Martin. Terutama setelah dia mengabaikan semua aturan kesopanan dan batasan hubungan profesional, menghabiskan malam yang menakjubkan bersamanya, memeriksa tubuhnya dengan sentuhan menggoda. Sebaliknya, Ares, mantan sahabat Liam, tidak bisa menahan diri untuk tidak menginginkan Jenny. Namun Liam tidak akan menyerah pada misinya, dia ingin menjaga dan melatih wanita yang dicintainya, mewujudkan fantasi-fantasi liarnya. Namun, dia menyadari bahwa mendapatkan kepercayaannya tidaklah mudah dan dia harus melalui banyak hal untuk memenangkan jiwanya. Oleh karena itu, dalam mengejar kemenangan, dia siap mempertaruhkan segala yang dimilikinya demi mencapai apa yang diinginkannya dan mendapatkan gadis itu selamanya. Tapi akankah rencana berani Liam memenuhi ekspektasi dan apakah dia akan putus asa jika Ares mendapatkan Jenny?
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
21+ Alert! Harap bijak memilih bacaan, HANYA UNTUK DEWASA. Seni di atas ranjang, merupakan kumpulkan berbagai kisah dari beberapa tokoh dan berbagai konflik yang beraneka ragam. Menyuguhkan berbagai kisah panas variatif yang di harapkan dapat menghibur pembaca sekalian. Dengan latar belakang, profesi, dan pengamanan berbeda-beda, tentunya sangat layak dan menarik untuk di baca dan di ikuti setiap chapternya. Selamat membaca dan selamat menikmati.
Perjalanan ini seharusnya hanyalah perjalanan bisnis biasa, tetapi semuanya langsung menjadi tidak beres ketika, kamarnya kebanjiran dan telepon internal berhenti berfungsi. Beberapa hari kerja menjadi tiga minggu yang mendebarkan. Keponakan Presdir rekan bisnisnya memperhatikan Anya dan membuat lamaran mendadak yang memalukan padanya di jamuan makan bersama, dan kemudian dia hampir dilemparkan dari balkon karena menolak. Semua ini membuat Anya pusing. Dan lagi tidak diketahui bagaimana Anya bisa mengatasi semua ini jika bukan karena takdir, dia tidak akan bertemu dengan mantan teman sekelasnya, Dastan. Tapi, apakah sikap baik Dastan biasa saja atau ada perasaan di dalamnya? Atau Apakah semua sikap menyanjung ini hanya karena sebatas temu kangen teman lama? Semuanya jadi kacau. Dan hanya ada waktu tiga minggu untuk Anya membereskan semuanya.
"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Semua ada hikmahnya. Belajarlah dari cerita ini agar terhindar dari berselingkuh atau diselingkuhi pasangan
"Aku sangat membutuhkan uang untuk membayar biaya pengobatan Nenek. Aku akan menggantikan Silvia untuk menikahi Rudy, segera setelah aku mendapatkan uangnya." Ketika saudara perempuannya melarikan diri dari pernikahan, Autumn terpaksa berpura-pura menjadi Silvia dan menikahi Rudy. Satu-satunya keinginannya adalah bercerai setelah satu tahun. Rudy adalah pria yang sangat kaya dan berkuasa. Namanya telah dikaitkan dengan banyak wanita. Rumornya, dia punya pacar yang berbeda untuk setiap hari dalam setahun. Mereka tidak menyangka bahwa mereka akan jatuh cinta dengan satu sama lain.
Aku, Sonia, seorang wanita berusia 23 tahun, terjebak dalam masalah keuangan yang parah akibat hutang pengobatan anakku yang mengidap Thalassemia dan harus menjalani perawatan medis yang sangat mahal dan berkelanjutan. Hidupku yang penuh kesulitan berubah drastis ketika aku bekerja dengan Mr. Wei, seorang CEO sukses berusia 45 tahun. Di tengah kemelut keuangan dan tekanan emosional, aku menemukan pelarian dalam pelukan Mr. Wei. Kehangatan dan dukungan yang dia berikan membuatku merasa dihargai dan dicintai, sesuatu yang telah lama hilang dalam pernikahanku. Namun, kebahagiaan kami tidak lepas dari konflik; suamiku mulai curiga dan berbagai rintangan muncul, menguji keteguhan hati kami. Cerita ini menggambarkan dinamika cinta yang penuh gairah dan sakit hati, pengkhianatan yang menyakitkan, serta pencarian jati diri dan pengampunan. Dengan latar belakang kehidupan kami yang kontras, aku dan Mr. Wei harus menghadapi pilihan-pilihan sulit dan mempertanyakan nilai-nilai yang kami anut. Akankah cinta kami mampu mengatasi semua rintangan? atau akankah kami terperangkap dalam lingkaran drama dan penderitaan?
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono