tapi kamar mandi guru di ujung gedung tetap sepi. Pak Radit ba
dari
i kamar mandi guru per
erempuan seharusnya terkunci selama jam sekolah. Tapi
an melihat air merembes. Tapi aku tid
k lantai bawah. Dengan langkah cepat, Radit menuju lokasi, me
mandi terkun
am?" panggil Radi
da ja
mandi padam, hanya diterangi celah jendela kecil d
an
i balik pintu
du
ut basah menempel di bahu. Dia pura-pura tersandung, dan sebe
gaja" mencengkeram er
a justru menekan dengan penuh perhitungan, merasakan bentu
nia sudah melorot, memperlihatka
astafel. Kania tidak melepaskan cengkeramannya-sebaliknya,
is Radit, tangannya refleks memegangi pingg
muncul di bibirnya. "Tapi Bapak
Radit bisa melihat seluruh bagian atas tubuh Kania sekara
i koridor membuat me
Kau di
ina, wali
ih erat ke Radit, bisikannya menggoda: "Bapak harus memilih... menja
Radit sekarang hanya bisa pasrah atau sejujur
*
m sekolah. Les privat atletik dengan Kania seharusnya hanya satu
diri di garis lintasan dengan celana pendek yang nyar
ri di belakang Kania dan meletakkan tangan di pinggang ga
adit ke bawah-lebih bawah-sampai jari-jarinya menyentuh
imana mereka berakhir
rikutnya Kania sudah mendorongnya hingga terja
, ini
sar dan ceroboh, lidah gadis itu langsung menyerbu tanpa permisi. Tangan
ania mengatupkan giginya di leher Ra
berderak membuat mere
" geram Radit setelah memas
endorong gadis itu menghadap rak sepatu. Dengan ger
suara serak. "Dan setiap kali
r pantat Kania yang merah sa
Pak
keras. Kania mendesah
*
oto dari Kania-gadis itu di kamar mandi sekolah, memegang s
beri
u Bapak di tanganku.
amar mandi memperlihatkan sesuat
n yang sed
*
menerangi wajah Pak Radit yang tertutup topi
Jangan pak
ektan dan rokok basi memenuhi koridor. Radit mengetuk pintu tiga
u te
aos oversized milik klub atletik sekolah,
odanya sambil menarik Radit masu
dur. "Bolos latihan lagi hari ini, ya?" ujarny
r hotel, mata berkilau. "Aku meman
dit menarik tali skippin
irnya melengkung saat Radit mengikatnya dengan kencang. Tali nilon
ali, Pak,"
itu lebih kencang.
tas tempat tidur. Radit berdiri di depannya, mata gelap
rt lari," p
tidak mengerti. "Tapi tanganku
ania, membalikkan gadis itu hingga telungkup,
ng hanya ditutupi celana dalam ren
umam, membalikkan Kania kembali
berbinar. "Ajariku semu
bisa menah
bar bagian paling basah dari gadis itu. Kania menggeliat
tunggu...
etiap lipatan, menggigit klitoris yang sudah bengkak. Kani
it tidak
maluan yang sudah keras ke mulut Kania. "Pema
n kamar mandi, tangan masih terikat,
bil menekan masuk tanpa persiap
rcampur, sementara di cermin, dia bisa
is Radit, menggenggam rambut Kania da
angguk, air mata mengalir
Kania mengambil ponse
polos, memperlihatkan video mere
t me
. "Aku hanya ingin jaminan... bahwa Bapak tidak
g terduduk di tempat tidur basah, menyadari dia
*