img PUSTAKA CERITA DEWASA 21+  /  Bab 5 Kontrak gairah (part 2) | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Kontrak gairah (part 2)

Jumlah Kata:1506    |    Dirilis Pada: Hari ini17:33

jang berlapis kulit. Tangannya bertumpu di pangkuan, kakinya me

kulitnya masih terasa lengket oleh sisa permainan pagi tadi, d

ijelajahi berkali-kali oleh tangan Leonard. Sudah disentuh, dijilat, d

t, sesekali membuka dokumen, menandatangani berkas. Seolah-olah tidak ada yang terjadi.

ahu: Leonard

menungg

at, Leonard menutup laptopnya, lalu menatap Nayla sepert

si

lemah. Ia melangkah ke arah me

eja. Duduk di t

itu dingin menyentuh pantatnya. Ia duduk dengan kaki menggantung,

kekuasaan ada padaku. Tapi sekarang, aku akan perlihatkan

erlahan, penuh kenikmatan seperti membongkar hadiah. Saat terbuka, ia menata

an siang. Terbuka, basah, dan bisa dili

g. "T-tunggu.

yang akan menyentuhmu. Tapi mereka akan melihat. Aku in

asa malu dan panas ber

dalam tubuhn

gadis itu mengejang. Kemudian ia membuka rak mejanya dan mengeluarkan dua pe

tanya, "dan tubuhmu su

n terasa. Nayla menggigit bibir menahan jeritan. Sensasi tajam itu la

kimu. Letakkan di

a terbuka-langsung di depan Leonard, dan di atas meja kerja tem

gerakkan. Dan jangan tutup kaki

li di kursinya, lal

laporan keuangan kuart

yla seolah

d... to

ia

terdengar mendekat dari lu

as

Wajahnya kaku. Matanya sempat menoleh cepat ke arah Nayla-yang masih dud

menyodorkan map ke L

kasih,

Pak L

Hanya satu kedipan mata kecil, seolah ini bukan

, Nayla hampir terisak karena

dan membuka resl

g... gil

kursi. Dengan satu tangan, ia menekan bahu Nayla hingga gad

au membuatku klimaks, kau tidak akan m

a, lalu perlaha

undur, mengatur ritme dengan bibirnya. Suara hisapan pelan terdengar mema

ih d

melaku

dalam pahanya. Dan di dalam pikirannya, tidak ada lagi ra

rlalu larut, Leonar

uk

an menjilatnya dengan agresif. Satu tangannya meremas payudara Nayla dengan

"Kamu tidak akan kelu

ermain-main di titik puncak Nayla, kadang menghisap, kad

r mencapai klimaks

katanya

erapikan kemb

enyentuh dirimu sendiri pelan... tap

engah-eng

linganya, "aku akan mengikatmu di kamar mandi dan

di sana-terbuka, ba

0 hari adalah nerak

*

uhnya, seperti hidupnya tidak sedang dijalani, tapi dipentaskan. Di meja kerja, di bawah sorot mata orang

ti, jantung Nayla langsung berpacu. Itu bukan hotel, bukan rumah, bukan kantor.

ya pelan, berbisik sep

tapi tajam. "Tempat untuk kita bi

gelap mengkilap. Tidak ada jendela. Hanya cahaya lampu putih hang

ce

ka berdua. Nayla mulai merasa telanjang padahal ia masih mengenakan dress

otomatis. Di dalam: ruangan berlapis kaca dari lan

ursi kayu dan satu kamera kecil di

anya Nayla dengan suar

"Ini bukan untuk pu

. Gemuruh napas Nayla terasa lebih keras, bergema

a, mengelus choker bertuliskan MINE itu. "Di sini, kau harus berkata jujur. Tentang hasrat.

u berubah menjadi lembut, agak keun

s baj

at dari segala sisi. Setiap gerakan-menggigit bibir, tangan gemetar membuka resleting, s

Leonard. Di hadapan dirinya send

mbil menatap Nayla, ia ber

ludah. "Dengan

ng. Jangan mencoba terlihat cantik. Ak

ngannya perlahan turun ke antara paha. Ia mulai membelai dirinya sendiri, pelan

"Lihat betapa cantiknya tubuh

kit, napasnya mulai memburu. Jemarinya menyusup lebih dalam, mencari ti

a. Ia duduk di lantai, mengapit Nayla dari belakang.

t. Lupakan aku. Lupakan

rak lebih cepat, suaranya tertahan di tenggorokan. Pinggulnya mulai ber

etapa gilanya kamu saat kau izin

a mel

pantulan dirinya menangis... entah karena malu, atau karena nikmat yang

a or

. Cairan hangat mengalir di paha. Leonard mem

erat. Tubu

r hanyalah detak

jang di sudut ruangan. Ia menyelimuti tubuhnya dengan selimut lemb

akukan ini?"

sa jadi milikku sepenuhnya... kau harus meng

dalam hatinya,

alam ini, rasa mal

bahan

iap memb

*

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY