belum mandi sejak kemarin dan belum berganti pakai
, ia menyemprotkan parfum tersebut untuk menutupi aroma tubuh yang menurutnya k
bil. Ia menyusuri pelataran parkir rumah sakit dengan langkah tergesa.
di ruang bersalin!" sergah Reita gusar setelah melihat Rhino. Sejak tadi hanya ia sendirian yang menunggui k
bersalah, sehingga tak ingin mem
alin. Rhino menurut. Meskipun ini kali pertama ia menjadi calon ayah, ia sudah
dampingi Rena yang sudah siap melahirkan. Ia tersenyum saat melihat
karena ada masalah di lapangan,"
tangannya. Tidak ada waktu dan tenaga untuk menanyakan lebih lanjut. Sebab, semua perhatian dan ten
iskan waktu di kamar bersalin. Namun jika menunggu di luar bersama Reita, Rhin
ingga mengundang pertanyaan, bahkan kecurigaan. Bagaimana
er dan perawat yang tidak ia kenal. Ini lebih baik daripada harus me
nti antara wajah Rena yang mengerahkan tenaga sekaligus menahan
ena untuk melahirkan anak mereka berdua. Genggamannya di tangan Rhino semakin lama semakin kuat, hingga R
a Rena untuk melahirkan bayi yang sudah dikandungnya selama ini. Namun, jika ia
ucapkan oleh dokter dan perawat yang membantu persalinan Rena. Kata-kata sederhana yang sekira
.... Terus..
Suster bilang,
ihatan, dokter? Ya? Tuh,
bersalin dan dokter memotong tali pusar bayi yang berhasil dilahirkan oleh Rena tersebut.
ntuk melahirkan bayi mereka, namun Rhino juga ikut merasakan lelah dan sakitny
ha
bulan terakhir ini adalah bersama dengan Risa. Menghabiskan waktu bersama wa
untuk diazani. Entah mengapa dan dari mana, air matanya tak terbendung lagi. Bayangan
parkan senyuman padanya. Sama sekali tidak ada jejak kemarahan karena ulah Rhino yang tidak pulang semalam, justru pada saat Rena
. Namun jika mengingat apa yang telah ia lakukan denga
, jadi aku pasti akan puli
Ia membungkuk, lalu memeluk Rena yang
an menjadi prioritasku sekarang
alas memeluk Rhino dan me