Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Kutukan Selingkuhan
Kutukan Selingkuhan

Kutukan Selingkuhan

5.0
27 Bab
81 Penayangan
Baca Sekarang

Rhino ingin kembali pada istrinya sehingga ia memutuskan hubungannya dengan Risa. Risa yang murka lalu mengutuk pria itu agar mati perlahan-lahan dengan penuh penderitaan dan kehancuran. Pada awalnya, Rhino tak percaya pada kutukan tersebut. Namun, ia yang semula baik-baik saja, mulai dilanda berbagai penyakit yang membuatnya menderita. Mulai dari penyakit lambung yang muncul tiba-tiba, impotensi, hingga penyakit-penyakit lain yang misterius namun berdampak mengerikan. Namun, benarkah penderitaan Rhino adalah karena kutukan Risa? Saat Rena, istri Rhino, menyelidiki tentang Risa, ia menemukan bahwa Risa adalah sosok yang sungguh di luar dugaannya.

Konten

Bab 1 Sumpah

Nada dering mengalun dari ponsel Rhino. Rhino yang masih tidur dengan setengah wajah terbenam di bantal, akhirnya membuka sebelah matanya untuk mencari ponselnya.

Ternyata ponsel Rhino tergeletak di nakas, berdekatan dengan asbak berisi puntung rokok yang sangat banyak. Karena masih sangat mengantuk, ia sengaja tidak bangun. Hanya tangannya yang menggapai-gapai untuk memungut ponselnya.

Tanpa meliihat siapa yang menelepon, Rhino menjawab dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur.

"Halo... eh, assalamu 'alaikum...."

"Bang Rhino! Bang Rhino di mana?!!"

Dari seberang sana, seorang wanita membalas dengan panik. Rhino tersentak, lalu melihat nama yang tertera. Ternyata Reita, adik iparnya.

"Bang Rhino, cepat ke rumah sakit! Sekarang!"

"Ha? Siapa yang sakit?" tanya Rhino dengan kesadaran yang mulai pulih.

"Kak Rena, Bang! Kak Rena sudah masuk rumah sakit!"

"Hah? Rena sakit apa?" tanya Rhino lagi.

"Kok sakit, sih? Bang Rhino ngelantur ya? Kak Rena mau melahirkan, Bang! Sudah pembukaan... ah, aku nggak tahu. Pokoknya, Bang Rhino cepat ke sini! Aku kirimkan nama rumah bersalinnya, ya."

Rhino akhirnya bangkit dari tidurnya. Matanya melotot. Astaga, ia baru ingat sekarang! Istrinya! Istrinya, Rena, sedang hamil tua dan ternyata akan melahirkan malam... eh, ini malam atau pagi, sih?

Rhino melihat jam di ponselnya. Astaga, ternyata sudah pukul 07.00! Artinya, Rhino tertidur semalaman di rumah ini. Kenyataan itu menyadarkan dirinya bahwa ia tidak pulang ke rumah semalam, justru pada saat Rena paling membutuhkan suaminya.

Beruntung Rena masih punya adik yang bisa menolong dan membawanya ke rumah bersalin. Entah apa jadinya jika Rena sendirian saja di rumah pada saat masa bersalinnya makin dekat.

Rhino tersentak, lalu membalikkan badan. Ia menatap seorang wanita berpakaian minim, yang masih tertidur pulas. Dengan lembut, Rhino menggerakkan bahu wanita itu.

"Ris, Risa. Bangun, Ris. Aku harus pergi sekarang. Rena mau melahirkan," kata Rhino lembut.

Risa, nama wanita itu, menepis tangan Rhino. Tanpa membuka mata, ia menarik selimut hingga menutupi bahunya. Melanjutkan tidur.

"Aku harus pergi sekarang. Kamu nggak apa-apa 'kan, kutinggal sendirian?" tanya Rhino lagi, masih dengan kelembutan yang sama.

"Hem... pergi saja. Aku mau tidur!" balas Risa kasar.

Rhino mengembuskan napas. Ia segera memungut pakaiannya yang berserakan di kamar, lalu mengenakannya dengan sangat cepat. Setelah beres, ia beranjak menuju ambang pintu. Namun sesuatu membuatnya kembali menoleh pada Risa yang masih mendengkur halus.

Rhino mendekati Risa dan memandang wajahnya. Kemudian, ia membungkuk, hendak mencium kening wanita itu. Namun, saat bibir Rhino hampir mengenai sasaran, Risa membalikkan badan dengan cepat. Tangan wanita itu menampar pipi Rhino hingga pria itu terpaksa menarik wajahnya.

"Ugh," keluh Rhino sambil memegang pipinya.

Rhino mengembuskan napas berat. Ia akhirnya kembali berjalan menuju pintu kamar. Kali ini, ia akan benar-benar pergi.

"Setelah Rena melahirkan, aku akan menceraikan dia," ujar Rhino sebelum membuka pintu kamar.

"Benar, nih?"

Sahutan dari belakangnya tersebut membuat Rhino berbalik. Risa ternyata sudah duduk di tempat tidur, memandangnya dengan senyuman merekah. Ternyata, wanita itu hanya berpura-pura tidur sebelumnya.

"Benar, nih? Kau akan menceraikan dia, lalu menikahi aku?" ulang Risa memastikan.

"Iya. Aku akan menikahimu. Jadi kita tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi seperti ini," jawab Rhino. Ia hendak mendekati Risa lagi. Namun mengingat tamparan yang ia terima sebelumnya, Rhino mengurungkan niatnya dan hanya terpaku di dekat pintu.

"Baguslah. Aku juga sudah lelah menyimpan rahasia ini. Rasanya muak sekali, harus berpura-pura," cetus Risa. Ia lalu berpakaian, lalu menghampiri Rhino yang setia menunggu.

"Aku antar ke depan," kata Risa saat Rhino membuka pintu kamar..

Rhino mengangguk, lalu membiarkan Risa berjalan di depannya. Memandu Rhino meninggalkan rumah mungil Risa.

Rhino memasuki mobilnya yang terparkir di halaman rumah Risa. Sebelum Rhino menghidupkan mesin mobilnya, Risa menumpukan kedua tangan dan kepalanya di jendela mobil yang terbuka. Bertanya sekali lagi untuk memastikan janji yang Rhino ucapkan di dalam rumah.

"Kau benar-benar akan menceraikan Rena, 'kan? Kalau tidak, aku tidak akan memaafkanmu. Ah, tidak. Aku akan mengutukmu, supaya kau mati perlahan-lahan dan penuh penderitaan karena sudah menyakiti hatiku!"

Rhino bergidik dan memohon, "jangan, dong. Aku bersumpah, hanya kau yang akan kupilih."

Risa tertawa kecil. Kemudian ia menarik tubuhnya hingga Rhino bisa menaikkan kaca jendela.

Tak lama kemudian, mobil Rhino bergerak meninggalkan rumah Risa. Pemilik rumah itu melambaikan tangan, melepas kepergian kekasih gelapnya itu.

Sambil mengemudikan mobil menuju ke rumah bersalin, Rhino menarik napas dalam. Ia mengingat janji dan sumpah yang ia ucapkan sebelum meninggalkan rumah Risa.

"Aku tidak akan mengecewakanmu, Risa," gumamnya. Menguatkan diri agar tidak mengecewakan wanita yang ia cintai itu.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 27 Selamat   Kemarin18:52
img
1 Bab 1 Sumpah
02/06/2025
2 Bab 2 Hidup Mati
02/06/2025
5 Bab 5 Cinta Rahasia
02/06/2025
6 Bab 6 Dikutuk
02/06/2025
7 Bab 7 Terbakar
02/06/2025
8 Bab 8 Santet
02/06/2025
10 Bab 10 Gagal Berdiri
02/06/2025
11 Bab 11 Coba Lagi
02/06/2025
12 Bab 12 Gagal Lagi
02/06/2025
14 Bab 14 Rizka Sakit
02/06/2025
15 Bab 15 Kondom Bocor
02/06/2025
16 Bab 16 Berobat, Yuk!
02/06/2025
18 Bab 18 Jalan Kenangan
02/06/2025
19 Bab 19 Pembohong
02/06/2025
20 Bab 20 Serangan
02/06/2025
21 Bab 21 Melintas
02/06/2025
23 Bab 23 Kantor
02/06/2025
24 Bab 24 Kosong
02/06/2025
25 Bab 25 Anak Baik
02/06/2025
26 Bab 26 Jujur
02/06/2025
27 Bab 27 Selamat
02/06/2025
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY