rja sebagai asisten Rhino, tetapi juga keluar dari perusahaan
dan marah, jika diperlakukan seperti itu? Apalagi, Rhino sudah m
usa. Atau bahkan minggu depan. Yang pasti, tidak ha
i alasan utama, mengapa Rhino meninggalkan Risa. Bukan hanya karena Rhino merasa bahwa sudah saatnya
ertemu dengan pria seperti Rhino yang memanfaatkannya saja, lalu meninggalkannya tanpa bertanggung jawab le
Ia juga sedang memikirkan bagaimana caranya bertanggung jawab atas
sebuah gambar kerja. Ternyata panggilan video dari istrinya, Rena. Rhino s
Pa. Ini, Rizka ma
zka, sayang? Ini Papa
a. Eh, nguap Rizka-ny
nyangan. Lupa bahwa di jemarinya, terselip sebatang rokok yang menyala.
gat apa kata dokter.
an rokoknya di asbak, lalu k
ulit konsentrasi kalau tidak merokok.
ntuk sementara saja. Kasihan Rizka k
Rizka juga. Papa akan b
h ya. Dem
Papa j
ali menikmatinya. Bagaimanapun, berada di kantor adalah satu-satunya kesempatan bagi Rhino untuk merokok saat ini. Sebab,
i luar dugaan, t
puntungnya, Rhino tersentak. Tenggorokannya
, sehingga ia mengabaikannya. Ia ingin minum secangkir kopi ka
i, Rhino terpaksa membuatnya sendiri. Ia membuat kopi yang ke
ggorokan yang sakit tersebut. Namun tak lama kemudian, ia malah meras
lum hilang rasa terkejutnya, ia terbatuk. Tidak ada d
elah menunggu agak lama, Rhino tak mengalami batuk mau pun send
embali mengambil drawing pen untuk melanjutkan gambar kerjanya, sambil berharap bahwa apa yang ia rasakan
lkirnya. Dadanya tiba-tiba terasa panas. Seperti terbakar. Rhino
her Rhino ikut merasakan sensasi terbakar yang sama dengan di dada. Tenggoro
kan tubuh di lantai tanpa memedulikan kebersihan pakaiannya. Berharap istirahat ya
lih menghilang, rasa terbakar itu justru semakin hebat! Sep
Tidak mengerti, apa yang
kan Risa mu