ngan pria itu?" Suara Briella Carter bergetar, matanya menatap
a Blackwell. Semuanya sudah diatu
nya, ibu tirinya-Madame Clarissa dengan m
sa menikahi pria lumpuh dan tak sadarkan diri itu? Dia masih muda dan cantik. Hi
dis itu mengenakan gaun satin merah muda yang tampak mewah, jauh berb
?" bisik Br
asih tinggal di rumah ini adalah karena kebaikan hati Mama." Clarissa mendekat, l
tar, tetapi dia tahu percuma berdebat. Dia tidak punya siapa-
pria vegetatif hanya demi menyelamatkan
-
ada tawa, bahkan tidak ada mempelai pria yang berdiri di altar. Sebuah kursi roda dengan tubu
n Bla
an mobil dan dinyatakan dalam kondisi vegetatif selama hampir dua tahun. B
l-masih berkeras ingin memiliki penerus darah. Dan Kayla, ya
adalah t
-
Austin sudah terbaring di ranjang besar berkanopi, wajah tampannya tenang namun kos
h dan mendorong
dingin menghenta
di ambang pintu, mengenakan gaun satin biru tua dengan b
idak, tapi kau akan tidur di kamar ini. Dan satu lagi..." Eleanor
tapnya bingu
logis Austin." Wanita itu tersenyum sinis. "Kau harus menelannya sebelum tidur, d
langkah mundur. "A
, Briella. Dan ha
dari tangan Briella. "Saya
ormatan? Kau hanya pengganti. Dan kalau kau tidak bisa memberiku cucu dalam waktu enam bulan..." D
an Briella berdiri sendiri, mengg
-
n mata tertutup, nafasnya pelan dan teratur. Wajahnya masih rupawan, rahangnya tegas, rambut hitam pe
lla mengusap wajahnya. Ia tBriella. Istrimu. Entah kamu b
da re
eka ingin aku membuatmu... bangkit. Mereka ingin aku punya anak dar
h tangan Au
rlahan mendekatkan wajahnya. "Kalau
ny
jarum jam ya
idak tahu harus bagaimana. Kalau aku tidak
n mata. Air mata
ustin sedik
mendonga
Aus
itu tidak bergerak lagi
au
tangannya. "Kalau kamu bisa mendengarku, dan
unia memperlakukanmu seperti mayat hidup, aku tidak akan perlakukanmu seperti itu. Aku akan be
-
jang. Ia tidak ingat kapan ia tertidur, tapi tu
mut untuk menye
ya tertuju pada
i terkulai-melainkan m
a dengan mata mel
ntuh tangan itu, pint
cepat, diikuti seor
akan lakukan pemeriks
ujar Briella gugup. "Tadi ma
etik-detik terasa panjang. Briella berdiri di
dikit respons neuromuskular. Tapi terlalu din
menatap Briella. "Mungkin ka
lum pintu tertutup, ia berkata tanpa menoleh, "I
tutup. Ke
uk-antara takut, bingung, dan... entah meng
pi mulai hari ini, kamu bukan lagi orang asing bagiku. Kamu suamiku. Dan