a Carter. Suara langkah sepatunya yang khas mengisi koridor panjang rumah besar itu. Di tangannya, ia membawa la
mbukanya tanpa menunggu jawaban. Matanya segera menangkap sosok Brie
kukan?" tanya Ma
, hanya bermain game. Sedikit hiburan se
uh ruangan, memastikan tidak ada yang mencurigakan. Setelah
masih sama
m," jawab Br
aga terus dia. Jangan sampai terja
en
auhan, Briella menutup pintu kamar dengan pelan namun cepat. Napasnya tertahan, tangannya langsung bergerak ce
si Keira, ia harus memberikan 30ml perlahan-tidak boleh sekaligus. Tangannya sedikit gem
.. Kau pasti bis
an lancar. Briella terus mengamati wajah Austin, khawatir kalau-k
r masuk, sesuatu yang tidak
rbuka, meskipun hanya sebagian. Matanya terlihat kebingungan, berusaha memfok
u juga ia langsung menutup mulut Austin den
pir menangis. "Tolong... jangan bica
hidup. Briella tahu, pria itu sadar-sebagian. Keira benar.
isu untuk membersihkan sudut bibir Austin. Tangannya g"Kau akan sembuh. Tapi tolong, jangan tunjukkan p
untuk mempertahankan kesadaran. Namun, gerakan kelopak matan
i. Kamu tid
dalam laci yang ia kunci rapat. Ia lalu menyelimuti Aus
Briella kembali ke tempat duduknya, pura-pura bermai
jadian pertama tadi, ia tidak bisa berhenti memikirkan ekspresi mata Aust
sekarang, jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Sunyi menyelimuti rumah besa
tih dari dalam laci. Tangannya terlatih, mencampurkan 30ml persis seperti yang Keir
pelan, lalu mulai me
tan. Austin tidak menolak, bahkan terlihat seperti refleks menelan. Dan ketik
ebih kuat dari sebelumnya. Ia membuka matanya penuh. Pandangannya tidak lagi
in pelan, suaranya serak d
nya. "Jangan bicara dulu! Napasmu masih lemah," kat
alu menatap tajam ke arah Briella. "Apa yang terjadi
menenangkan diri sebelum menjawab. "N
Aku tidak pernah menikah. Apa k
elama dua tahun. Aku dipaksa menik
tak percaya. "Di
Aku menggantikan adik tiriku
annya, tapi otot-ototnya masih
m sepenuhnya pulih. Tapi kau sad
sa saja pergi setelah tahu aku lu
es. Karena aku percaya, kamu tidak benar-benar koma. Ada sesuatu yang
cantik itu menyiratkan kejujuran dan ketulusan. Tidak
a. "Kau bilang aku k
alipun menyebutkan penyebab pastinya. Mereka
tan samar mulai menari-nari di benaknya-b
buku yang menga
u tak punya bukti kuat. Tapi... dia terlalu mengontrol sem
yelamatkanku, Briella. Entah ba
dahi Austin perlahan. "Tidurlah lagi. Biarkan tubuhmu
ya menutup mata. Kali ini bukan karena veget