enakan gaun sederhana berwarna biru muda. Matanya menatap ke ar
ikap elegan seperti biasanya. Tak ada sapaan, tak ada senyum. Ha
dalam-dalam. Ini saatn
tar?" tanyanya dengan hati-hati agar tid
itu meletakkan sendoknya perlahan, lalu menatap Briella t
uk apa?" tan
sedang datang bulan, Madam. Saya merasa sangat emosional dan sedikit tertekan.
merasa tertekan karena merawat Austin? Kau pikir in
n ludah. Suasa
am. Tidak akan lama. Saya akan langsu
njaga Austin saat kau k
saya siapkan, dan infusnya sudah diperiksa oleh asiste
mendekati Briella, lalu berhenti hanya beber
ang terlalu banyak alasan adalah wani
atkan susu steril dan alat-alat pendukung dari luar. Ia tidak bisa bergantung pada Keira t
i rumah ini dengan lebih waras, Madam. Saya tidak pernah keluar sejak menikah.
asana menjadi sunyi selama bebera
lebih. Bawa sopir keluarga dan pastikan kau tidak mam
bunyikan rasa lega di wajahnya. "Terima
enakan kemeja putih dan celana panjang krem yang sopan namun nyaman. Ia membawa
si. Pria paruh baya bernama Raymond i
, Nyonya?" t
sat kota, Raymond. Say
, Nyo
akan dadanya seketika lebih ringan. Udara di luar tidak sekaku dinding rumah it
yang sudah ia pesan lewat telepon dengan nama samaran. Ia juga membeli v
p masuk ke dalam gang kecil dekat toko. Di sana,
botol kecil berisi cairan bening. "Campurkan sedikit saja ke dalam
habatnya cepat. "Terima kasih. Ak
Eleanor sebatas posesif. Dia menyembu
an cari tahu tujuan m
arangnya di dalam tas perlengkapan wanita. Raymond t
elesai,
ita bisa
emberikan susu itu pada Austin. Tapi ia juga harus waspada. Madam Eleanor bukan orang bodoh. Sekali
yembunyikan rasa gugupnya. Saat ia hendak masuk ke dalam rumah, pintu sud
i berbelanja nya
adam. Saya hanya beli keperluan
ngangguk pelan.
h sampai di kamarnya, ia mengunci pintu dan membuka tasnya. Ia memeriksa botol
bisiknya. "Aku akan bant
unyi, lalu mendekati ranjang Austin. Ia menggenggam tangan pria itu
ata? Atau han