ah waktu yang pas. Aku sudah bisa membaca sedikit, berkat Ayah. Dan yang lebih pentin
yang dipadatkan, dan papan tulisnya hitam kelabu dengan goresan-goresan kapur yang tak pernah hilang sempurna. Tapi di si
ling depan. Ibu mengikat rambutku eh, maksudku, merapikan kerah bajuku dengan ha
yaanku sederhana, kadang terlalu rumit untuk ukuran anak SD. "Bu, kenapa bulan bisa menyala di malam hari?" "Pak, kalau Indonesia dijajah, kenapa
nal sabar memanggilku ke depan kelas. "Budi, kamu
terd
harus belajar, kadang guru tidak punya semua jawabannya. Tapi itu bukan berarti kam
sebuah buku kecil yang kuberi nama Buku Kenapa. Dan lucunya, banyak dari pertanyaan itu baru bisa kujawab ber
a. Tidak semua guru siap dengan murid yang kritis. Tapi justru di situlah pelajarannya bahwa aku belajar untuk tetap
hu" karena membaca buku perpustakaan lebih awal dari yang lain. Tapi aku
ing kali kesepian, tapi mereka
dan tetesan air hujan yang meresap di dalamnya menjadi saksi tumbuhnya s
berarti merasa lebih tahu, tapi punya keberanian untuk mencari t