cari jawaban atas pertanyaan yang belum kita mengerti. Di sanalah aku berada sebagai seorang bocah kurus d
jan sering membuatku datang dengan sepatu penuh lumpur. Tapi aku menikmati perjalanan itu. Di atas sadel tua itula
nya Restu. Wajahnya biasa saja, tapi senyumnya seperti jeda di tengah kesibukan dunia. Ia pintar, sopan, dan suk
lai. Suatu hari, aku melihatnya duduk bersama teman lelaki yang lebih tinggi, lebih lucu, dan
tidak semua yang kita inginkan akan menjadi
ebenarnya yang ingin aku capai? Apakah sekadar nilai tinggi? Lulus u
da satu komputer tua di ruang guru yang terkunci. Tapi aku selalu mencari cara untuk mendekatinya. Aku tawarkan bantu bersih
balik perintah-perintah komputer membuatku merasa hidup. Dunia maya menjadi tempat aku bisa mengeksplora
teknisi?" kata seorang guru suatu hari. Aku hanya tersenyum. Dalam hati, aku ta
i bahwa perjalanan menemukan diri bukanlah perjalanan lurus. Ia penuh belokan, lubang, dan kadang-kadang, jalan
hu ke mana arah hidup ini. Tapi cukup punya keberanian untuk teru